17 Miliarder Kripto dengan Penurunan Kekayaan Terbesar 2022

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Nabiila Putri Caesari

26th December, 2022

Anjloknya nilai kripto akibat bear market dan bangkrutnya sejumlah perusahaan kripto mengakibatkan kerugian besar bagi para miliarder kripto. Laporan Forbes mengatakan bahwa jumlah kekayaan bersih dari miliarder kripto terkuras habis-habisan di tahun 2022. 

Akibatnya, 17 penanammodal dan pendiri perusahaan kripto terkaya secara kolektif kehilangan sekitar $116 miliar (Rp1,808 triliun) kekayaan pribadi sejak Maret, menurut perkiraan Forbes. 15 dari mereka telah kehilangan lebih dari separuh kekayaan mereka selama sembilan bulan terakhir dan 10 orang telah kehilangan status miliarder mereka.

Berikut ini nama-nama miliarder kripto nan kekayaannya mengalami penurunan.

 ForbesKumpulan kekayaan bersih miliarder kripto. Sumber: Forbes

Baca Juga: Efek Crypto Winter, Kekayaan Miliarder Crypto Mulai Menurun!

Changpeng Zhao

Orang nan paling banyak kehilangan kekayaanya di bear market kali ini menurut Forbes, adalah CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ). Pada Maret lalu, 70% sahamnya di bursa Binance berbobot $65 miliar (Rp1.016 triliun), tetapi sekarang turun menjadi $4,5 miliar (Rp70 triliun).

Brian Armstrong dan Fred Ehrsam

Selanjutnya, pendiri Coinbase, Brian Armstrong dan Fred Ehrsam, keduanya memandang pengurangan kekayaan. Brian Armstrong mempunyai kekayaan bersih nan diperkirakan mencapai $6 miliar (Rp93 triliun) lampau turun menjadi $1,5 miliar (Rp23 triliun) pada Maret 2022. Sementara, Fred Ehrsam kekayaan bersih senilai $2,1 miliar (Rp32 triliun) menjadi $800 juta (Rp12 triliun).

Chris Larsen dan Jed McCaleb

Berikutnya, adalah pendiri Ripple, Chris Larsen, dan Jed McCaleb nan mengalami kerugian. Kekayaan Chris Larsen dari $4,3 miliar (Rp67 triliun) menjadi $2,1 miliar (Rp32 triliun), sedangkan, Jed McCaleb dari $2,5 miliar (Rp39 triliun) menjadi $2,4 miliar (Rp37 triliun).

Cameron dan Tyler Winklevos

Kemudian, Cameron dan Tyler Winklevoss dari Gemini berbobot dengan kekayaan $4 miliar (Rp62 triliun) pada bulan Maret lalu, dan sekarang sekarang masing-masing menjadi US$1,1 miliar (Rp17 triliun).

Sam Bankman Fried dan Gary Wang

Pendiri FTX, Sam Bankman Fried, dan Co Founder FTX, Garry Wang keduanya telah kehilangan status miliarder-nya. Kekayaannya sekarang hilang, lantaran kebangkrutan nan dialami oleh perusahaan, sehingga menghapus kekayaan mereka. Sam Bankman Fried kehilangan $24 miliar (Rp375 triliun), dan kekayaan Garry Wang senilai $5,9 miliar (Rp92 triliun) menjadi $0 pada Desember 2022.

Barry Silbert

Akibat musibah dari kebangkrutan FTX, kekayaan CEO Digital Currency Group (DGC), Barry Silbert terkuras lenyap senilai $3,2 miliar (Rp50 triliun).

Nikil Vismanathan dan Jospeh Lau

Selanjutnya, miliarder Nickel Viswanathan dan Joseph Lay dari perusahaan perangkat lunak kripto Alchemy, nan total kekayaannya masing-masing dari $2,4 miliar (Rp37 triliun) mmenjadi $600 juta (Rp9 triliun).

Devin Finzer dan Alex Atallah

Berikutnya, pendiri Opensea Devin Finzer danAlex Atallah juga mengalami penurunan dari total kekayaannya masing-masing dari $2,2 miliar (Rp34 triliun) menjadi $600 juta (Rp9 triliun).

Matthew Roszak

Investor kripto berjulukan Matthew Roszak juga terkena imbasnya. Total kekayaannya kekayaannya $1,4 miliar (Rp21 triliun) menjadi US$1 miliar (Rp15,6 triliun).

Michael Saylor dan Tim Draper

Terakhir, penanammodal Bitcoin, ialah Michael Saylor dan Tim Draper keduanya mengalami kerugian dari total kekayaannya. Diketahui kekayaan Michael Saylor dari $1,6 miliar (Rp25 triliun) menjadi $640 juta (Rp10 triliun). Sedangkan, kekayaan Tim Draper dari US$1,2 triliun (Rp18 triliun) menjadi $550 juta (Rp8,5 triliun).

Menurut laporan Cointelegraph, kerugian kekayaan para miliarder lantaran koreksi di pasar kripto diperkirakan tetap bakal terjadi dan tidak bakal segera berhujung lantaran krisis FTX telah menghilangkan kepercayaan penanammodal dan menciptakan krisis likuiditas di seluruh industri. Akibatnya, penurunan pasar diperkirakan bakal berjalan hingga akhir 2023 mendatang.

Baca Juga: Kebangkrutan FTX Bisa Perpanjang Crypto Winter Hingga Akhir 2023

Nabiila Putri Caesari

Seorang wanita nan doyan menulis sekaligus bercerita. Memiliki kesukaan terhadap bumi ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan perihal baru.

Seorang wanita nan doyan menulis sekaligus bercerita. Memiliki kesukaan terhadap bumi ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan perihal baru.

Sumber Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
close
Atas