Jakarta, Teknologia – Layanan 5G telah resmi datang di Indonesia sejak lebih dari setahun lalu. Namun, Nokia mobile network sudah mulai membicarakan jaringan generasi selanjutnya ialah 6G, nan diprediksi datang pada tahun 2029 mendatang.
Hal itu dipaparkan langsung Ozgur Erzincan, selaku President Director of Nokia Indonesia. Dirinya mengakui bahwa penetrasi 5G di Indonesia belum cukup maksimal, mengingat sejauh ini operator selular baru memanfaatkan sebagian mini pita spektrum gelombang untuk layanan 5G di Indonesia.
“Spektrum gelombang memegang peranan krusial dalam layanan 5G. Kami mengapreasiasi pemerintah nan tengah berproses membebaskan frekwensi 700 Mhz dalam program ASO (analog switch off)”, ujar Ozgur dalam sesi terbatas dengan sejumlah media, Kamis (16/2/2023).
Lebih lanjut Ozgur, memahami bahwa jaringan 5G tetap dalam tahap awal saat ini. Mengingat jaringan tersebut pertama kali diluncurkan pada musim semi 2019, sehingga tetap sangat baru untuk siklus dan ekosistemnya.
Sejauh ini, baru tiga operator Indonesia nan sudah mengangkat jaringan 5G masing-masing adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), dan XL Axiata. Meski cakupan jaringan 5G tetap terbatas di beberapa kota maupun area saja, Nokia memandang kesempatan untuk membantu mendorong pertumbuhan operator.
Baca Juga: Genjot Penetrasi Jaringan 5G, Nokia Buka (Lagi) Kantor Baru di Jakarta
Nokia Tawarkan Teknologi untuk Pemerataan 5G di Indonesia

“Tentu saja kami berambisi dapat memanfaatkan spektrum teknologi 5G. Sudah ada beberapa peluncuran, tapi mudah-mudahan ada lebih banyak tahun depan dan tahun berikutnya,” imbuhnya.
Meski demikian, pihaknya tetap optimis ke depannya jaringan 5G bakal menjadi perihal nan sangat dibutuhkan, terutama beragam use case di bagian enterprise. Ozgur nan baru didapuk sebagai orang nomor satu di Nokia Indonesia itu, menyebut bahwa beragam penemuan digital seperti IoT, AI, Edge Cloud, membuka kemungkinan baru bagi perusahaan dan pemerintah.
Terlebih revolusi industri 4.0 nan dicanangkan pemerintah dapat menjadi lebih pintar, mencapai ketangkasan, kinerja, dan ketahanan nan lebih baik. Sekaligus menemukan langkah baru melalui digitalisasi untuk memenuhi sasaran keberlanjutan krusial mereka.
“Kami mau mengambil bagian krusial dari itu. Kami juga memahami inisiatif pemerintah, ialah untuk memecahkan kesenjangan digital, mendorong transformasi, dan membantu dengan kapabilitas terbaik kepada pelanggan CSP kami dan dengan bekerja secara langsung dengan pelanggan perusahaan,” tuturnya.