Seorang full time trader nan pro pada tren pasar bull, Jackis mengatakan bahwasanya ada dua kemungkinan nan bakal terjadi, selama tren pasar nan semakin menunjukkan peningkatan ini. Ia menyampaikan lewat Twitter-nya, bahwa Bitcoin (BTC) di nilai US$ 21.500 adalah titik kembali dari tren turun pasar, dimana orang-orang bakal memandang ini sebagai kesempatan long investment
“Terdapat dua kemungkinan. Pertama jika nilai sampai menerobos nomor tersebut, maka nantinya bakal turun hingga menyentuh stop loss. Kedua, adalah akumulasi nan sedang berjalan di posisi atas dan bukan menguji ulang, serta terus menemukan support di atas kisaran US$ 25.200,” ungkap Jackis.
#Bitcoin 21500$ is now the obvious pullback everyone will look to long
Which means we either:
1) Breakthrough & hunt the stop losses below
2) We re-accumulate above, not retest, leave most people on the sidelines & keep squeezing above HTF range at 25,2K
Nr.2 is more likely ✍️ pic.twitter.com/er6IxIpNvc
Jackis menjelaskan, Ia menggunakan kalkulasi dengan kaki HTF nan lebih tinggi, lantaran kunci dari MS tinggi telah jebol, nan berfaedah sasaran kenaikan selanjutnya adalah US$ 25.200.
“Satu-satunya pertanyaan adalah apakah pasar bakal retest di nomor US$21.500 sekarang alias setelah kenaikan. Keduanya mungkin terjadi, tetapi seperti nan saya katakan kemungkinan kedua mempunyai probabilitas lebih tinggi,” ujarnya.
Selain Jackis, seorang analis terkenal ialah Rekt Capital lewat Channel Youtubenya mengatakan bahwa BTC dapat mengulangi langkahnya pada tahun 2019, setelah membentuk pola nan sama selama beberapa minggu terakhir.
“Mari kita mulai dengan struktur pasar 2019, nan sangat mirip dengan struktur pasar 2023. Maksud saya, ini sangat mini (2023) dibandingkan dengan 2019, tetapi tetap saja, titik terendah nan lebih tinggi dan segitiga naik selama beberapa minggu dan kemudian penembusan,” kata Rekt Capital.
Ia juga mengatakan bahwa meskipun lonjakan Bitcoin saat ini mungkin terlihat seperti reli FOMO, namun makro FOMO nan sebenarnya belum dimulai.
“Candle bulanan BTC naik sekitar +38% saat ini. Dalam jangka pendek, orang-orang FOMO ke BTC. Namun dalam skema nan lebih besar dari siklus baru, ini bukanlah FOMO Macro. FOMO bakal mulai dari US$ 69.000 menuju level tertinggi baru sepanjang masa,” paparnya.
Banyak dari trader nan memperingatkan penanammodal bahwa dalam jangka pendek, BTC mungkin belum siap untuk kembali ke pasar bull baru. Dia mengatakan Bitcoin menghadapi resistensi besar di sekitar rata-rata pergerakan (MA) 200 mingguan dan bisa berhujung dengan fake out BTC sebelum turun lagi.
“Perlu dicatat bahwa skenario fakeout di sini dapat terjadi untuk BTC, lantaran MA 200 mingguan tepat di atas US$ 23.400. Jadi, MA-200 dapat bertindak sebagai resistensi dalam jangka pendek. Secara umum, BTC perlu merebut kembali 200MA dan menjadikan support untuk momentum bullish lebih lanjut,” pungkas Rekt Capital.