Ahli Ungkap 5 Tren NFT berserta Proyek Potensialnya!

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Anggita Hutami

8th March, 2023

Pada Februari 2023, laporan DAppradar menyebut bahwa ada lonjakan volume perdagangan NFT sebesar US$2 miliar.

Kenaikan volume tersebut pada realitanya tidak mengubah kebenaran bahwa penjualan NFT tetap negatif dibandingkan masa keemasannya di 2021. Jumlah penjualan NFT diketahui mengalami penurunan sebesar 31,46%, hanya terjual 6,3 juta produk.

Walau belum alami perbaikan berfaedah di awal tahun 2023 ini, analis tetap optimis jika perkembangan NFT tetap mempunyai potensi di masa depan.

Laporan Messari: Crypto Theses 2023 mengungkapkan, setidaknya ada enam tren NFT nan berpotensi untuk dikembangkan di masa depan.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Proyek NFT Yang Bagus

1. Bluechip Pixelated Art

Blue Chip Pixelated Art adalah jenis seni digital nan dibuat menggunakan piksel-piksel kecil. Bentuknya dapat berupa gambar dari video game alias pop culture nan dikemas dengan style piksel retro unik.

Istilah blue chip merujuk pada saham-saham besar nan dianggap kondusif dalam pasar keuangan. Penggunaan istilah ini bermaksud untuk menggambarkan karya seni nan dianggap aman, stabil, dan mempunyai nilai tinggi. Contoh bluechip pixelated art adalah CryptoPunks, Bored Ape Yacht Club, dan Autoglyphs.

Menurut laporan Messari, Bluechip Pixelated Art mempunyai potensi nan cukup besar andaikan dilihat dari dominasinya pasa kapitalisasi pasar NFT.

“Kapitalisasi pasar NFT saat ini sekitar US$7,5-10,0 miliar, dengan dua pertiganya berasal dari koleksi photo profile (PFP), seperti Crypto Punks dan Bored Apes,” ungkap laporan tersebut.

Kapitalisasi pasar NFT. Sumber: Laporan Messari

2. Generative Art

Generative art (seni generatif) merupakan sebuah corak seni digital nan dibuat melalui pemanfaatan teknologi seperti algoritma maupun kepintaran buatan. Contoh karya seni generatif dalam corak NFT meliputi Art Blocks, Ringers, Bored Ape Yacht Club, Fidenza, dan Autoglyphs.

Menurut analis Messari, potensi generative art pada NFT sangat besar. Generative art dapat digunakan untuk menciptakan aset game, karakter, ikon, musik, konten, dan sebagainya. Setiap karya seni tersebut dapat diidentifikasi dengan langkah memberikan sertifikat kepemilikan nan bisa diperdagangkan.

Contoh Generative Art. Sumber: Laporan Messari

Menurut analis Messari, generative art pada NFT bakal berkembang pesat mengingat antusiasme pasar terhadap teknologi artificial intelligence.

“Mengingat apa nan telah kita lihat dari OpenAI tahun ini, saya bakal terbiasa dengan bumi fiksi ilmiah menjadi realita lebih sigap dari nan diharapkan,” ungkap analis Messari dalam laporannya.

3. Fashion Digital

Pada tahun 2022, beberapa merek terkenal mulai merambah kerja sama dengan perusahaan NFT. Contoh proyek NFT nan sukses menggaet merek terkemuka, antara lain Gucci, Dolce & Gabbana, liga olahraga NBA Top Shots, dan Starbucks.

Brand nan masuk ke NFT. Sumber: Laporan Messari

Salah satu merek fesyen nan sukses menggarap proyek NFT-nya adalah Gucci. Merek ini menjual jenis digital dari salah satu koleksi tas fisiknya di Roblox dengan nilai US$800 lebih mahal dari tas fisiknya.

Fashion di NFT. Sumber: Laporan Messari

Analis memperkirakan, fesyen bakal menjadi industri nan paling sigap beranjak ke ranah digital. Item virtual seperti busana dan aksesoris dalam gim mempunyai potensi pasar senilai US$50 miliar.

4. GameFi

GameFi adalah penggabungan antara game dan teknologi finansial terdesentralisasi (DeFi). Dalam GameFi, pemain dapat memperoleh penghasilan dengan langkah membeli, menjual, dan menukar aset digital di dalam permainan.

Beberapa proyek GameFi menggunakan NFT sebagai aset dalam game. Contoh game GameFi nan terkenal termasuk Axie Infinity dan CryptoBlades.

Analis Messari menyoroti potensi nan cukup besar pada salah satu sektor GameFi, ialah Web3 Gaming. Potensi Web3 Gaming dibandingkan dengan GameFi lainnya ialah, kepemilikan dan kontrol penuh atas aset digital in-game kepada pemain. Keunggulan ini dapat memantik kegiatan ekonomi nan sebenarnya dalam permainan.

Tren di Web3 Gaming. Sumber: Laporan Messari

Di sisi lain, analis Messari melihat ada 3 tantangan untuk mengembangkan GameFi.

Pertama, untuk membangun franchise game P2E nan sukses dan berkelanjutan, permainan tersebut kudu menyenangkan untuk dimainkan. Kedua, permainan nan menyenangkan memerlukan biaya nan besar dan waktu pembuatan nan relatif lebih lama. Ketiga, keberlanjutan tren.

Analis Messari menjadikan Axie Infinity sebagai contoh dalam kasus ini. Pada tahun 2021, pendapatan protokol Axie Infinity mencapai US$1,35 miliar, tertinggi dibandingkan dApp lainnya apalagi menandingi penghasilan Opensea.

Namun, informasi Token Terminal menunjukkan adanya penurunan biaya pembelian dalam permainan, menjadi kurang dari US$1 juta/tahun dengan pedoman tahunan.

Analis Messari mengungkapkan, penurunan tersebut mungkin disebabkan lantaran permainan tidak lagi menyenangkan dan pengguna kehilangan minat.

“Beberapa orang mungkin memperlakukan Axie sebagai pekerjaan sampingan daripada kegemaran nan menyenangkan,” ungkap analis Messari.

5. The Cryptoverse

Cryptoverse merujuk pada ekosistem kripto secara keseluruhan. Ekosistem ini terdiri dari beragam aspek termasuk mata duit kripto, token, blockchain, pasar kripto, perusahaan kripto, dan organisasi kripto. Salah satu contoh dari pengembangan teknologi cryptoverse adalah Oculus, Decentral Games, dan Decentraland.

“Satu-satunya aplikasi nan membikin saya tertarik adalah Decentral Games, DAO dengan ruang poker crypto metaverse dengan model upaya nyata nan menghasilkan biaya US$2 juta per tahun,” ungkap analis Messari dalam laporan tersebut.

Decentral Games merupakan platform game terdesentralisasi nan terintegrasi dengan metaverse Ethereum, termasuk Decentraland. Platform ini memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman bermain nan imersif dan interaktif di dalam metaverse.

Melalui Decentral Games, pengguna dapat bermain beragam jenis game terdesentralisasi nan terintegrasi dengan sistem ekonomi kripto, di mana pemain dapat memenangkan bingkisan kripto seperti ETH dan token-tokennya. Platform ini juga mempunyai toko virtual dan akomodasi pengaturan kegiatan di dalam metaverse.

Dengan teknologi AR dan VR, Decentral Games dapat menciptakan pengalaman bermain nan lebih realistis dan mendalam bagi pengguna, nan dapat meningkatkan daya tarik dan keterlibatan dalam platform gaming terdesentralisasi.

Menurut laporan Messari, pendapatan Decentraland mencapai US$36 juta, tetapi terjun bebas ke nomor biaya US$2 juta di kuartal pertama tahun 2022. Meskipun informasi menunjukkan downtrend, analis Messari optimis terhadap perkembangan cryptoverse sebagai investasi jangka panjang.

“Saya tetap optimis dengan masa depan AR/VR kita, tetapi saya tidak bakal bertaruh terlalu banyak pada perihal itu terjadi dalam waktu dekat. Pihak-pihak nan terjun ke industri tersebut telah kehilangan banyak duit tahun ini,” ungkap analis Messari.

Baca Juga: Metaverse Zuckerberg Rugi Rp204 Triliun Lebih, Ada Apa?

Performa token Decentral. Sumber: laporan Messari

Anggita Hutami

Menekuni bagian jurnalistik sejak 2017. Fokus pada rumor investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bagian jurnalistik sejak 2017. Fokus pada rumor investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Sumber Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
close
Atas