Alasan Kenapa Digital Currency Group Mau Bankrut

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Cryptoharian – Digital Currency Group sedang dihajar kanan kiri, ialah dari anak perusahaannya Gemini serta para kreditur nan tetap mempunyai biaya tersangkut di perusahaan tersebut. CEO Lumida, Ram Ahluwalia menjelaskan dalam sebuah jawaban Tweet, bahwasanya DCG telah melakukan enam kesalahan fatal sejak terjadinya musim dingin kripto hingga kasus FTX.

“Kesalahan DCG nan pertama: Membeli GBTC dengan leverage dan meminjam dari anak perusahaannya,” ungkap Ahluwaliya.

Ahluwalia menjelaskan, kesalahan kedua ialah DCG tidak membiarkan Gemini untuk melakukan pengajuan kebangkrutan (Ch 11) setelah runtuhnya platform kripto 3AC. Seperti diketahui, 3AC merupakan salah satu korban dari musim dingin kripto, nan lebih dulu mengalami keruntuhan sebelum FTX.

“Kesalahannya nan ketiga, ialah tidak menerima ketentuan dari Komite Kreditur. Kekuatan DCG menyusut dari sini. Mereka kudu menerima realita dan hidup untuk berkompetisi di lain hari,” ujarnya.

DCG mistake #1:
– buying GBTC on leverage and borrowing from sub (arms length?)

mistake #2:
– not letting Genesis go Ch 11 after 3AC

mistake #3:
– not accepting Creditor Committee terms

The DCG pie shrinks from here. DCG should accept terms & live to fight another day

— Ram Ahluwalia, crypto CFA (@ramahluwalia) January 4, 2023

Ia menjelaskan, DCG diketahui meminjam deposit likuid jangka pendek, dan meminjamkan aset tidak likuid jangka panjang tanpa kontrol agunan. Hal tersebut disusul oleh kesalahan DCG nan kelima, ialah meminjam dari penanammodal ritel.

“Terakhir, DCG memperlakukan pinjaman lama seperti pinjaman sebentar dan bereksperimen dalam fitur callable yang malah terkesan seperti jerat di leher untuk DCG,” kata Ahluwaliya.

mistake #4: borrow short term liquid deposits, lend on long term illiquid assets without control of collateral

mistake #5: borrowing from retail investors. full stop.

mistake #6: Treating a LT loan like a ST loan & baking in a callable feature which is like a noose on DCG neck

— Ram Ahluwalia, crypto CFA (@ramahluwalia) January 4, 2023

Senada dengan Ahluwalia, Founder X3 Andrew menegaskan bahwa bakal menjadi perihal nan problematic, andaikan salah satu saja dari ke-enam perihal tersebut dilakukan. 

“Padahal, membikin satu kesalahan enam ini saja bisa berbuntut panjang. DCG malah melakukan semuanya,” paparnya.

Seperti diketahui, pada hari Senin salah satu pendiri Gemini, Cameron Winklevoss menerbitkan surat terbuka kepada sesama miliarder Barry Silbert, kepala pelaksana Digital Currency Group (DCG), menjelaskan sisi Gemini dari perselisihan nan sedang berjalan dengan DCG dan anak perusahaannya, Genesis Global Trading.

Dalam surat itu, Winklevoss memberi Silbert tenggat waktu singkat untuk secara terbuka berkomitmen menyelesaikan situasi nan menyebabkan Gemini Earn menangguhkan penarikan. Si kembar nan terkenal menuduh Silbert mengabaikan upaya sebelumnya untuk bekerja sama, menyatakan bahwa kepala DCG berambisi itu bakal “secara ajaib hilang”.

Dia menyatakan Silbert setuju untuk berjumpa untuk membahas proposal dan kemudian tidak pernah menindaklanjuti ketika Gemini mengusulkan nan kedua kali. Sekarang, Winklevoss menuntut Silbert berkomitmen untuk menemukan titik jumpa paling lambat 8 Januari.

Bisa jadi, dengan sendirinya, ancaman dalam surat Winklevoss tidak bakal cukup. Namun, beberapa pengguna Gemini Earn telah mengambil tindakan sendiri. Penggugat utama telah mengusulkan gugatan class action terhadap Genesis dan DCG, menuduh bahwa DCG berupaya menyembunyikan kebangkrutan Genesis.

Sebelumnya dilaporkan bahwa DCG diam-diam membeli utang 3AC kepada Genesis dengan surat promes senilai $1,1 miliar nan jatuh tempo pada tahun 2033.

Gugatan terpisah menuduh bahwa Gemini kandas mendaftarkan rekening berbunga Gemini Earn sebagai sekuritas. Rekening berbunga serupa oleh perusahaan seperti BlockFi dan Voyager ditemukan oleh regulator AS sebagai sekuritas.

Sumber Blog CryptoHarian
Blog CryptoHarian
close
Atas