Apa Itu Crypto Winter? Intip 4 Strategi Jitu dalam Menghadapinya

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu crypto winter? Istilah berikut ini memang kian sering terdengar dan menarik perhatian belakangan ini.

Berkemungkinan, istilah ini pun tetap terasa asing di telinga sebagian besar orang. Namun, di organisasi kripto, istilah ini memang kerap kali muncul.

Menukil laman CNBC, istilah nan satu ini menjadi ungkapan nan merujuk pada saat pasar tengah lesu, utamanya di pasar duit digital.

Untuk mengetahui lebih jauh soal istilah nan satu ini, simak ulasan berikut ini.

Baca juga: Apa Itu Crypto Winter? Inilah Perbedaannya dengan Bearish Market

Apa Itu Crypto Winter?

Menurut buletin Forbes, istilah “crypto winter” ini kemungkinan berasal dari serial hit HBO, “Game of Thrones.”

Dalam pagelaran itu, moto House of Stark adalah “Winter is coming.” Hal itu pun dianggap sebagai peringatan bahwa bentrok kekal bisa turun di tanah Westeros kapan saja.

Demikian pula, masalah nan berkepanjangan mungkin terjadi di pasar crypto. Selama masa susah ini, penanammodal kudu tetap waspada dan bersiap menghadapi kekacauan nan melanda pasar tanpa banyak peringatan.

Secara lebih harfiah, musim dingin kripto merupakan saat nilai kripto terkontraksi dan tetap rendah untuk waktu nan lama. Para analis pun percaya bahwa roda musim dingin kripto nan muncul sudah bergerak lebih awal pada tahun 2022.

“Pasar crypto sudah merasakan pengaruh dari peristiwa dunia, terutama bentrok Rusia-Ukraina nan menyebabkan gejolak dalam finansial global,” ucap CEO DBX Digital Ecosystem, Igor Zakharov.

Ia mencatat, inflasi nan tinggi sudah mendorong kenaikan suku kembang di AS, nan merupakan pemain terbesar dalam crypto.

“Pada saat TerraUSD dan Luna runtuh dan menggerakkan pengaruh domino di bumi kripto, musim dingin kripto telah dimulai,” tuturnya.

Sejak November 2021, pasar crypto telah turun 60% alias turun drastis dari US$ 3 triliun menjadi kurang dari US$ 1 triliun saat ini.

Apa Itu Crypto Winter

4 Tips Jitu Menghadapi Apa Itu Crypto Winter

Mengutip id.beincrypto.com, berikut ini 4 strategi jitu nan bisa dicoba untuk menghadapi musim dingin kripto.

1. Tetap Berinvestasi secara Konsisten

Dalam bumi investasi kripto, kita mengenal adanya istilah bear market dan bull market.

Bear market adalah periode ketika para penanammodal tengah dihadapkan dengan kondisi nan penuh dengan kerugian besar.

Sebaliknya, bull market adalah masa-masa saat para penanammodal bergelimang profit. Maka dari itu, tidak mengherankan, jika bull market pun terasa lebih menyenangkan daripada bear market.

Akan tetapi, dalam investasi kripto, sebenarnya sangat memungkinkan bagi penanammodal untuk memanfaatkan dan “menikmati” periode bear market, sebagaimana selama bull market.

Iakov Levin, pendiri sekaligus CEO platform investasi aset kripto Midas, mengatakan kepada BeInCrypto, “Pengguna dapat menyimpan sebagian dari portofolio mereka dalam [bentuk] stablecoin untuk tetap terus menerapkan strategi dollar-cost averaging (DCA).” 

Selanjutnya, dia menambahkan bahwa penanammodal kemudian dapat menggunakan biaya tersebut untuk membeli aset kripto utama, seperti BTC dan ETH.

Di samping itu, bisa juga berinvestasi di proyek solusi layer 1 dan layer 2 terbaik di pasaran.

Kemudian, Levin memaparkan, “Saya memandang strategi DCA sebagai solusi jangka panjang selama enam bulan hingga satu tahun. Strategi seperti ini memberi pengguna titik entry nan baik dan memungkinkan mereka menghasilkan untung nan memuaskan selama siklus kenaikan berikutnya.”

Menurut kamus finansial online Investopedia, dollar-cost averaging sendiri adalah sebuah strategi untuk menginvestasikan jumlah duit nan sama secara teratur dan berkala. Strategi ini bisa terus penanammodal terapkan terlepas dari volatilitas nilai aset nan terjadi, alias dalam perihal ini nilai aset kripto. 

Selain itu, strategi ini juga merupakan corak investasi sistematis nan berpotensi menawarkan efisiensi nan berfaedah di di tengah bear market.

Baca juga: Apa Itu Crypto Winter? Inilah Solusi Survive di Masa Crypto Winter

2. Pilihlah Aset Digital nan “Stabil” dan Tetap Konsisten untuk Mengembangkannya

Secara historis, setiap kali bear market berakhir, pasar kripto bakal selalu bangkit lagi untuk memulihkan kerugian nan dia timbulkan. Sementara itu, di pasar nan berisikan puluhan ribu proyek peniru, aset kripto blue-chip condong mempunyai daya tahan nan lebih lama.

Terkait perihal ini, Chris Esparza, ialah pendiri sekaligus CEO dari platform finansial terdesentralisasi Vault Finance, juga mengatakan kepada BeInCrypto bahwa, “Salah satu langkah nan terbukti [keberhasilannya] untuk tetap memperkuat selama crypto winter adalah dengan menghindari mata duit digital nan sangat fluktuatif.” 

“Semakin stabil sebuah aset digital, [maka] semakin mini kemungkinan penanammodal [untuk] kehilangan dananya. Investor nan sukses menghindari prospek untung nan berlebihan selama crypto winter dan sebaliknya, [lebih] memilih investasi berisiko rendah nan mempunyai tingkat return nan terjamin.”

Meskipun faktanya tidak ada satupun aset kripto nan tanpa volatilitas serta akibat bawaan, “dana investasi perlu dialokasikan dengan benar, [serta] dengan ketentuan nan memadai untuk kerugian marjinal,” ujar Esparza.

3. Menerapkan Strategi “Rebalancing” pada Portofolio – Apa Itu Crypto Winter

Bull market mungkin saja telah menyebabkan proporsi aset kripto dalam portofolio Anda menjadi berlebihan. Jadi, jika itu betul adanya, maka Anda perlu menyeimbangkan kembali (rebalance) portofolio nan Anda punya. Strategi ini sejalan dengan nan disampaikan oleh Iakov Levin. Ia mengusulkan “untuk menjual semua aset digital dengan likuidasi rendah.”

Selanjutnya, dia menjelaskan usulan tersebut dengan memberikan contoh, “Misalnya, [ada] beragam altcoin berkapitalisasi kecil, [yaitu] hingga US$100 juta – [juallah], jika tidak ada prasyarat esensial unik terkait pertumbuhan mereka selama bear market saat ini.” Kemudian, dia mengatakan bahwa “Pengguna juga dapat membikin strategi hedging DeFi, di mana penanammodal [bisa] menghasilkan untung ketika penurunan pasar.”

4. Tetaplah Fokus pada Target Jangka Panjang

Terlepas dari seberapa dalam penurunan pasar kripto nan terjadi. Penting bagi penanammodal untuk tetap mempertahankan perspektif tentang dasar-dasar investasi jangka panjang di industri nan sedang berkembang ini.

Pasalnya, secara historis, pasar kripto selalu sukses bangkit dari setiap penurunan nan terjadi.

Dengan kata lain, sebagai investor, Anda tidak perlu panik dan langsung menjual blue chip milikmu tanpa pikir panjang, alias bertindak gegabah.

Mendukung perspektif itu, rupanya perihal nan sama juga sempat dibahas oleh co-founder Paradigm, Fred Ehrsam.

Dalam sebuah unggahan blog platform-nya baru-baru ini, dia menulis, “Mengingat semuanya serasa melangkah baik di masa booming, [investor] tergoda untuk melakukan segalanya. Pertahankanlah standar tinggi untuk mengubah alias memperluas perspektif Anda.”

“Konsep nan sama bertindak untuk siklus turun. Kuburan kripto dipenuhi oleh sisa-sisa perusahaan nan meninggalkan misi utama mereka ketika siklus turun, hanya untuk menyaksikan dengan sedih ketika buahpikiran mereka [baru] mulai sukses di siklus naik berikutnya.”

Meskipun pesan Ehrsam tersebut kemungkinan utamanya ditujukan bagi para pendiri proyek kripto, tetapi nasihat itu juga bisa bertindak untuk penanammodal biasa.

Baca juga: Apa Itu Crypto Winter dan Seberapa Lama Fenomena Ini Terjadi?

Sekian ulasan tentang cryptocurrency hari ini nan perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Sumber Blog DuniaFintech Blockchain
Blog DuniaFintech Blockchain
close
Atas