Diabetes adalah kondisi kronis nan bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi mental. Tubuh nan tidak sehat, ditambah keharusan untuk konsisten dalam mengelola kondisi tersebut bisa membikin suasana hati sigap berubah dan sering stres. Faktor-faktor ini selanjutnya dapat menimbulkan ketegangan pada hubungan.
Di sini ini bakal mengeksplorasi gimana glukosuria memengaruhi hubungan dengan orang sekitar secara lebih rinci.
Diabetes dan Fluktuasi Suasana Hati
Perubahan gula darah nan sigap dapat menimbukan beragam indikasi serius, termasuk perubahan suasana hati. Gula darah rendah dapat memengaruhi suasana hati, meliputi:
- kebingungan
- kecemasan
- kelaparan
- masalah koordinasi, konsentrasi, dan pengambilan keputusan
- agresi, lekas marah, dan ketidaksabaran
- perubahan kepribadian dan perilaku.
Gula hipertensi juga dapat menyebabkan indikasi nan memengaruhi suasana hati, seperti:
- kesulitan memandang alias berkonsentrasi
- kurang lezat badan
- merasa capek alias tidak berenergi.
Sebaliknya, suasana hati juga dapat memengaruhi kadar gula darah seseorang. Masalah suasana hati ini selanjutnya memengaruhi perilaku dan hubungan terhadap orang lain.
Baca juga: Diabestfriend Ingin Terhindar dari Penyakit Jantung, Cek 7 Angka Ini!
Efek Diabetes pada Hubungan dengan Orang-orang Terdekat
Kondisi glukosuria menyebabkan orang lebih mungkin mengalami stres. Misalnya, orang dengan glukosuria mungkin menjadi resah saat memandang kadar gula darahnya tidak normal. Perasaan resah juga condong membikin orang susah mengontrol emosi dan membikin segalanya menjadi lebih sulit.
Libido rendah adalah masalah nyata bagi orang-orang nan hidup dengan diabetes. Diabetes nan tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan masalah libido rendah pada laki-laki dan wanita. Jika terus dibiarkan, ini kemudian bakal memengaruhi hubungan romantis dengan pasangan.
Jika antusiasme seks menurun secara sinifikan alias apalagi terhenti, coba lihat kembali gimana manajemen glukosuria nan telah Anda terapkan dan ambil langkah untuk menurunkan kadar glukosa darah. Juga, pertimbangkan untuk memandang obat-obatan nan Anda konsumsi. Sebab, obat-obatan tertentu dapat menurunkan gairah seksual. Jadi, jangan remehkan masalah seksual dan segera bicarakan dengan master untuk mendapatkan solusi.
Memiliki diabetes, baik jenis 1 alias jenis 2 dapat menimbulkan ketegangan pada hubungan lantaran faktor-faktor nan telah dijelaskan. Misalnya, rasa kekecewaan dan ketegangan akibat kesulitan mengelola glukosuria dapat menimbulkan konflik. Karenanya, orang dengan glukosuria mempunyai kebutuhan nan tinggi bakal support emosional.
Selain itu, komplikasi glukosuria pada kehidupan seks, seperti disfungsi ereksi, memek kering, dan penurunan antusiasme seks, membikin pasangan kesulitan mendapatkan kepuasan seksual. Dalam perihal ini, komunikasi sangat krusial agar masing-masing pihak dapat memenuhi kebutuhan masing-masing.
Baca juga: Ada Riwayat Diabetes dalam Keluarga, Apa nan Harus Dilakukan?
Bagaimana Diabetes Mempengaruhi Orang-orang Terdekat
Dampak glukosuria bukan hanya dirasakan oleh pasien itu sendiri, tetapi juga dirasakan oleh orang-orang terdekatnya. Adalah umum bagi orang-orang nan dekat dengan pengidap glukosuria untuk cemas tentang:
- Komplikasi kesehatan serius, seperti kebutaan alias amputasi
- Cara membantu mengontrol glukosuria dari hari ke hari
- Bagaimana keahlian si pengidap glukosuria mengurus family dan melakukan tanggung jawab lainnya
- Perlindungan duit dan asuransi.
Jika perihal ini tidak dikomunikasikan secara terus terang, maka bakal ada semakin banyak ketegangan nan dapat merusak hubungan.
Apa nan Dapat Dilakukan untuk Mengatasinya?
Untuk membantu mempertahankan hubungan baik dengan orang-orang nan dicintai, seseorang dengan glukosuria dan orang disekitarnya perlu melakukan langkah berikut:
- Memperhatikan emosi dan saling mengerti: Memahami bahwa frustrasi dan sering stres menunjukkan bahwa seseorang memerlukan lebih banyak support untuk mengelola kondisinya. Dan, bentrok justru bakal memperparah rasa frustasi.
- Berbicara tentang emosi dan kekhawatiran: Alih-alih menunjukkan rasa frustasi, membicarakan emosi lebih bisa membikin anggora keluarga, teman, dan tim layanan kesehatan mengerti apa nan kudu dilakukan untuk membantu.
- Mengizinkan orang tersayang untuk membantu: Jangan memikul semua tanggung jawab untuk mengelola glukosuria sendirian. Biarkan orang-orang terdekat dapat membantu dengan langkah mengingatkan untuk minum obat, memantau gula darah, dan melakukan kegiatan bentuk bersama.
- Bergabung dalam komunitas: Berdiskusi dengan orang lain nan mempunyai masalah nan sama dapat memberikan saran nan bermanfaat.
- Melakukan satu perihal dalam satu waktu: Membuat daftar tugas dan mengerjakan setiap poin satu per satu dapat membantu mengurangi stres.
- Meluangkan waktu untuk bersenang-senang: Penting untuk menyisihkan waktu untuk menikmati kegiatan nan disukai.
Akhir kata, dengan mempelajari gimana glukosuria dapat memengaruhi hubungan, orang-orang terdekat dapat memberikan support untuk memelihara hubungan sehat. Dan, membangun komunikasi serta memahami situasi adalah kuncinya.
Baca juga: Stres Tingkatkan Risiko Terkena Diabetes, Ini Alasannya
Sumber:
https://www.webmd.com/diabetes/diabetes-relationship-effects
https://diabetes.org/healthy-living/sexual-health/sex-diabetes#:~:text=Low%20libido%2C%20or%20sexual%20desire,lower%20your%20blood%20glucose%20levels
https://www.medicalnewstoday.com/articles/317458#helping-someone-cope