1.Apa itu kepemilikan digital?
“Kepemilikan digital” menjelaskan kewenangan dan otoritas norma nan dimiliki seseorang alias organisasi atas aset digital alias properti. Kepemilikan biasanya terkait dengan peralatan berbentuk seperti real estat, proyek konstruksi, dan mobil. Namun, kepemilikan aset digital menjadi lebih signifikan seiring dengan pertumbuhan internet dan ekonomi digital.

Berdasarkan patokan dan regulasi nan ada, kepemilikan digital mencakup kebebasan untuk menggunakan, memberikan, menjual alias mengubah aset digital cocok kemauan pemiliknya.
Teknologi Blockchain membuka kemungkinan baru untuk kepemilikan digital nan kondusif dan terdesentralisasi lantaran pertumbuhan digitalisasi banyak aset, seperti seni, musik, video game, dan instrumen keuangan.
Baca Juga :DefiChain Menjadi Sponsor Resmi UFC Jerman
Teknologi Blockchain memungkinkan orang untuk mempunyai dan mengendalikan aset digital mereka tanpa perantara seperti bank alias organisasi pemerintah. Demokratisasi kepemilikan dapat membuka jalan baru untuk produksi nilai dan perdagangan dalam ekonomi digital.
2. Bagaimana langkah kerja kepemilikan digital?
Agar orang dan organisasi mempunyai dan mengatur aset digital mereka dengan langkah nan terdesentralisasi dan aman, kepemilikan digital menggunakan perangkat dan teknologi digital untuk menghasilkan catatan kepemilikan dan transfer aset digital nan kondusif dan transparan.
Teknologi digital seperti blockchain, perjanjian pintar, dan tanda tangan digital menghasilkan dan mengelola catatan aset digital dan kapan aset tersebut ditransfer.
Teknologi Blockchain berfaedah untuk kepemilikan digital lantaran menyediakan kitab besar transaksi nan kondusif dan terdesentralisasi nan dapat digunakan untuk mencatat kepemilikan dan transfer aset digital Web3. Setiap transaksi nan divalidasi dan disimpan di blockchain memberikan catatan kepemilikan nan transparan dan tidak dapat ditembus.
Teknologi lain nan dapat dimanfaatkan untuk kepemilikan digital adalah smart contract, nan secara berdikari menegakkan syarat-syarat kesepakatan antara dua pihak. Kontrak ini dapat digunakan untuk mengontrol siapa nan mempunyai aset digital apa dan gimana mereka ditransfer, menawarkan metode pertukaran aset nan kondusif dan terbuka tanpa perlu perantara.
Tanda tangan digital juga dapat membuktikan kepemilikan aset. Tanda tangan digital adalah metode matematis untuk mengonfirmasi keabsahan pesan alias arsip digital. Ini dapat diterapkan untuk menunjukkan bukti kontrol atas dan kepemilikan aset digital.
- Bagaimana blockchain membikin kepemilikan fraksional atas aset menjadi kenyataan?
Teknologi Blockchain memungkinkan kepemilikan aset fraksional lantaran metodenya nan kondusif dan transparan untuk membagi kepemilikan properti digital alias aset lain menjadi bagian nan lebih kecil.
Secara tradisional, hanya perseorangan dengan biaya nan cukup untuk membeli seluruh aset mempunyai sarana untuk memegang aset seperti real estate alias seni. Hal ini mempersulit banyak orang nan mungkin tidak mempunyai duit untuk membeli aset secara langsung tetapi mau mempunyai sebagian. Jadi, gimana blockchain memastikan kepemilikan aset digital?
Aset dapat dibagi menjadi token digital menggunakan teknologi blockchain, dengan setiap token menunjukkan bagian tertentu dari aset. Dalam sistem berbasis blockchain, token ini dapat dibeli dan diperdagangkan, memungkinkan kepemilikan fraksional dari aset dasar.4.
4. Bagaimana NFT membuktikan kepemilikan?
Token nan tidak dapat dipertukarkan (NFT) membuktikan kepemilikan dengan membikin sertifikat digital unik untuk aset tertentu.
Buku besar digital terdesentralisasi nan melacak semua transaksi token nonfungible dan perubahan kepemilikan digunakan untuk membikin setiap NFT. Saat dibuat, NFT mempunyai tanda tangan digital nan unik, menandakan kepemilikan aset nan diwakilinya.
Tanda tangan ini direkam di blockchain dengan semua informasi tentang aset dan transaksi. Karena blockchain terdesentralisasi dan menawarkan kekekalan, ini memberikan catatan kepemilikan nan kondusif dan transparan nan tidak dapat diubah alias dihapus.
Setelah NFT dicetak, NFT dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lainnya melalui sistem nan kondusif dan transparan. Mirip dengan mengubah kepemilikan aset berwujud, prosedur ini direkam secara digital di blockchain.
- Bagaimana masa depan kepemilikan digital?
Masa depan kepemilikan digital kemungkinan besar bakal dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kemajuan teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan kerangka peraturan.
Model kepemilikan dan kelas aset baru mungkin bakal muncul lantaran pengembangan teknologi blockchain nan berkelanjutan. Saat NFT mendapatkan popularitas, NFT pada akhirnya dapat digunakan untuk beragam aset digital, termasuk video game, rumah virtual, dan musik.
Selain itu, pengguna dapat dengan mudah mentransfer kepemilikan aset digital antara beragam platform dan ekosistem berkah standar interoperabilitas untuk aset digital dan sistem kepemilikan. Ini dapat membantu menciptakan lanskap kepemilikan digital nan lebih terpadu.
Jumlah pasar aset digital kemungkinan bakal meningkat lantaran semakin banyak orang mulai mempunyai aset digital. Pasar ini bakal memungkinkan siapa saja untuk bertukar, membeli, dan menjual aset digital di lingkungan nan kondusif dan terbuka.
Sumber : cointelegraph.com