Bank Ramah Kripto Silvergate akan Tutup dan Likuidasi Aset

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Anggita Hutami

9th March, 2023

Silvergate Bank mengumumkan pihaknya bakal menghentikan operasional dan melakukan likuidasi sukarela. Pengumuman ini disampaikan melalui siaran pers pada Rabu (8/3).

“Mengingat perkembangan industri dan peraturan baru-baru ini, Silvergate percaya bahwa penutupan operasi Bank dan likuidasi sukarela adalah jalan terbaik. Rencana penutupan dan likuidasi mencakup pembayaran penuh semua deposito,” pernyataan resmi Silvergate Bank dalam siaran pers.

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun dan Masalah Silvergate

Tetap Melayani Pengembalian Deposito

Dalam siaran pers tersebut, Silvergate menyatakan bahwa semua layanan terkait simpanan tetap beraksi hingga perusahaan resi tutup. Pelanggan bakal diberitahu jika ada perubahan lebih lanjut.

Likuidasi terjadi kurang dari seminggu setelah Silvergate menghentikan platform pembayarannya nan dikenal sebagai Silvergate Exchange Network (SEN), salah satu layanan unggulannya.

Centerview Partners telah ditunjuk sebagai penasihat finansial Silvergate Bank, sementara Cravath, Swaine & Moore bakal menyediakan layanan norma untuk bank tersebut. Kedua perusahaan tersebut bakal membantu Silvergate dalam proses restrukturisasi dan likuidasi nan sedang berlangsung.

Centerview Partners adalah perusahaan konsultan finansial nan berbasis di Amerika Serikat dan menyediakan layanan merger, akuisisi, serta restrukturisasi finansial dan modal.

Sementara itu, Cravath, Swaine & Moore adalah firma norma nan berbasis di New York nan terkenal dengan praktik hukumnya nan luas dan diakui secara internasional.

Saham Perusahaan Kripto Anjlok

Saham Silvergate sebelumnya mencapai rekor terendah US$4,86 pada hari Jumat (3/3), kehilangan nyaris 98% nilainya sejak ditutup pada level tertinggi sepanjang masa pada November 2021 dan menghapus lebih dari US$7 miliar dari kapitalisasi pasar perusahaan.

“Pasar kripto bereaksi terhadap buletin negatif dari Silvergate Bank, dengan Bitcoin dan ethereum turun sekitar 4,8% untuk minggu ini,” kata analis di agen Bernstein, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, saham-saham perusahaan kripto lain sempat bereaksi negatif terhadap masalah Silvergate. Saham perusahaan terkait mining BTC, Ebang International dan Canaan Inc (CAN.O) turun 2,8% dan 8,4%. Microstrategy (MSTR.O) turun 3,8% dan saham Coinbase Global (COIN.O) turun 2.7%.

Nasib BlockFi Setelah Silvergate Dilikuidasi

BlockFi adalah salah satu perusahaan kripto nan tetap menjalin kerja sama dengan Silvergate. Dilansir dari VOI (6/3), BlockFi bakal menerima pengembalian biaya sebesar US$9,85 juta dari Silvergate Bank sebagai bagian dari proses kebangkrutan.

Menurut arsip pengajuan tertanggal 3 Maret 2020, BlockFi dan Silvergate Bank mempunyai perjanjian upaya pada Agustus 2020, di mana Silvergate Bank bertindak sebagai lembaga simpanan untuk memproses beberapa transaksi ACH untuk BlockFi.

Kehancuran Silvergate Terkait FTX

Situasi Silvergate juga terkait dengan kegagalan FTX. Setelah pertukaran kripto itu runtuh pada bulan November, bank Silvergate menjadi perhatian legislator nan mempertanyakan gimana bank telah kandas menangkap transaksi nan mencurigakan antara FTX dan Alameda Research.

Pada kuartal keempat tahun lalu, Silvergate Bank melaporkan kerugian bersih nyaris mencapai US$1 miliar, setelah terburu-buru untuk mengeluarkan biaya pada akhir tahun.

Hal tersebut mengakibatkan penurunan simpanan pelanggan sebesar 68% menjadi US$3,8 miliar. Untuk menutupi penarikan tersebut, Silvergate Bank kudu menjual sekuritas utang senilai US$5,2 miliar.

Perusahaan kemudian mengusulkan pinjaman senilai US$4,3 miliar ke Federal Home Loan Bank.

Langkah ini menarik perhatian dari personil parlemen seperti Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts, nan mengatakan bahwa kejadian ini mempertegas akibat pasar kripto ke dalam sistem perbankan tradisional.

“Sebagai bank pilihan untuk kripto, kegagalan Silvergate Bank mengecewakan, tetapi dapat diprediksi. Sekarang, pelanggan kudu menjadi prioritas dan regulator kudu bergerak untuk membatasi akibat kripto,” ungkap Elizabeth Warren melalui akun Twitter resminya (9/3).

As the bank of choice for crypto, Silvergate Bank's failure is disappointing, but predictable. I warned of Silvergate's risky, if not illegal, activity—and identified severe due diligence failures. Now, customers must be made whole & regulators should step up against crypto risk.

— Elizabeth Warren (@SenWarren) March 8, 2023

Pada bulan Januari 2023, Silvergate memberhentikan 40% tenaga kerjanya. Pekan lampau (1/3), SIlvergate juga diketahui menunda laporan tahunan keuangannya di periode 2022.

Baca juga: Harga Bitcoin Turun dan Masalah Silvergate

Silvergate mengaitkan penundaan tersebut dengan penyelidikan Kongres, serta penyelidikan dari regulator perbankannya, nan meliputi Federal Reserve dan Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California.

Sementara itu, beberapa perusahaan kripto berbondong-bodong untuk menghentikan kerja sama dengan Silvergate.

Baca juga: 8 Perusahaan Kripto Putus Kerja Sama dengan Silvergate

Anggita Hutami

Menekuni bagian jurnalistik sejak 2017. Fokus pada rumor investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bagian jurnalistik sejak 2017. Fokus pada rumor investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Sumber Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
close
Atas