Cryptoharian – Gareth Soloway, seorang analis terkenal nan betul memprediksi secara jeli bahwa bakal terjadi penurunan nilai Bitcoin (BTC) pada tahun 2022, kembali membagikan pandangannya terkait bottom alias dasar dari kripto utama tersebut.
Dalam video Youtube nan dipublikasikan oleh The Daily Crypto, Soloway menyatakan bahwa dia baru saja berjumpa seseorang dan membicarakan soal kripto.
“Jadi pada saat ini pun orang tetap membicarakan kripto. Coba bayangkan, pasar sepenuhnya hancur pada tahun 2020 saat Covid-19. Tapi beberapa bulan setelah itu, pasar justru naik ke All Time High (ATH),” ungkap Soloway.
Soloway mengatakan, saat ini banyak orang mempunyai mindset ‘tidak apa-apa harganya turun sekarang, toh ya beberapa bulan bakal naik lagi,’. Menurutnya, merupakan mindset nan mau ditanamkan oleh The Fed.
“Bottom sebenarnya, adalah dimana orang-orang sudah menyerah dan mengatakan nilai tidak bakal pernah naik lagi,” ujarnya.
Dirinya percaya, bahwa di tahun 2023 nantinya Bitcoin tetap bakal mengalami penurunan. Namun, bukan berfaedah tidak ada pantulan mini dalam pergerakkannya sepanjang tahun.
“Saya kira BTC bakal membentuk nilai terendah pada bulan Mei alias Juni 2023. Perhatian saya tetap ke keruntuhan FTX, nan mana dulu juga terjadi pada Lehman Brothers nan menyebabkan pasar saham berantakan. Saat itu terjadi, pasar S&P 500 butuh enam bulan untuk turun 45%,” kata Soloway.
Baca Juga: Prediksi Harga Ethereum 2023, 2024, 2025-2031
Menurutnya, kemungkinan bottom bakal terjadi pada lima hingga enam bulan kedepan, ialah pada bulan Mei alias Juni 2023 dengan nilai nan turun hingga US$ 9.000.
“Dalam akal saya, kripto bakal mendapatkan regulasi pada kuartal pertama di tahun 2023, nan mana merupakan perihal terbaik bagi aset digital ini untuk jangka panjang,” paparnya.
Ucapannya soal regulasi merupakan perihal terbaik pada kripto, didalihkan atas transparansi duit dalam jumlah besar bakal betul-betul diperhatikan dengan serius, dan perihal itulah nan bakal mengantarkan BTC ke nilai US$ 100.000 alias lebih.
Saat ditanya apakah penanammodal sudah boleh lega jika pasar sudah mencapai bottom, Soloway dengan tegas mengatakan tidak. Pasalnya, sama seperti perilaku pasar nan lain dimana banyak volatilitas.
“Tapi saya kira penembusan di bawah US$ 10.000 bakal menjadi perihal psikologis krusial untuk menghentikan banyak orang untuk membeli BTC dan mendorong mereka untuk menjual seluruh aset kripto mereka. Kita belum menjumpai kepanikan seperti ini,” pungkas Soloway.
Sebagai informasi, selain memprediksi penurunan BTC dibawah US$ 20.000 pada tahun 2022 secara akurat, dia juga sebelumnya memperkirakan bahwa BTC bakal mencapai ATH di nomor US$ 69.000 di tahun 2021.