
Cryptoharian – Harga aset Bitcoin (BTC) hingga sekarang tetap mempertahankan posisi di sekitaran US$ 16.800. Angka ini tetap belum memenuhi ekspektasi para pemegang, nan menginginkan nilai berada di US$ 17.000.
Namun, seorang senior trader Charles Edwards menyatakan bahwa ini merupakan momen bottom Bitcoin, alias setidaknya sudah mendekati.
“Untaian sinyal on-chain nan menunjukkan bottom Bitcoin sudah masuk, alias sangat dekat. Menurut pendapat saya, ini adalah metrik on-chain terpenting saat ini. Berdasarkan sejarah 13 tahun Bitcoin, ini adalah kesempatan nan luar biasa,” ungkap Edwards.
Edwards mengatakan, saat ini mengambil BTC memasuki jumlah tertinggi sepanjang masa. Ia mengatakan, meskipun ada kasus US$ 10 miliar oleh FTX, mengambil Bitcoin semakin tinggi.
“Kami menyaksikan salah satu tingkat pertumbuhan tertinggi dengan >0,1 Bitcoin dalam sejarah, hanya diperbantukan pada tahun 2017. Semakin banyak orang mengunci 1000-an dolar Bitcoin,” ujarnya.
Menurutnya, hanya ada 4 periode nilai di bawah Biaya Listrik Bitcoin global. Titik harga, lanjutnya, telah menjadi dasar sejarah untuk Bitcoin dan seluruh tampak seperti pembelian nan luar biasa di belakang.
Baca Juga: BTC Akan Ada Rally Jelang Akhir Tahun 2022
“Anda mau membeli di bawah biaya listrik? Kita punya waktu sebulan di sana dan sekarang hilang,” kata Edwards.
Dirinya menjelaskan, tingkat stres penjualan penambang Bitcoin berada di urutan ke-3 tertinggi sepanjang masa. Jika perihal ini kembali terjadi, maka nilai bakal berada di US$ 290.
“Nilai nan dalam. Hash Ribbons telah mengonfirmasi kapitulasi penambang. Ini mungkin sinyal beli jangka panjang berkinerja terbaik untuk Bitcoin. Harga rendah biasanya terbentuk selama kapitulasi. Terkadang lilin pertama penambang menyerah adalah nan rendah,” pungkas Edwards.