
JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini terkait perlunya patokan kripto pasca bangkrutnya pertukaran kripto FTX, baru-baru ini.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Sentral Inggris alias Bank of England (BoE), Jon Cunliffe. Ia berpandangan, ledakan bursa kripto FTX menunjukkan kebutuhan membawa bumi kripto dalam kerangka peraturan.
Berikut ini buletin kripto hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: KADINVERSE Hadir di Ajang B20
Berita Kripto Hari Ini: Perlu Regulator nan Melakukan Kontrol Ketat
Melangsir Channel News Asia, Selasa (22/11/2022), FTX nan telah mengusulkan perlindungan pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat berutang nyaris USD 3,1 miliar alias sekitar Rp 48,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.716 per dolar AS) kepada 50 kreditur terbesarnya.
“Sementara bumi kripto, seperti nan ditunjukkan selama musim dingin kripto tahun lalu, dan ledakan FTX minggu lampau saat ini tidak cukup besar alias cukup terhubung dengan finansial arus utama untuk menakut-nakuti stabilitas sistem keuangan, hubungannya dengan finansial arus utama telah berkembang pesat,” kata Cunliffe.
Ia pun menyoroti, tumbangnya FTX perlu regulator nan melakukan kontrol lebih ketat secepat mungkin.
“Kami tidak boleh menunggu sampai besar dan terhubung untuk mengembangkan kerangka peraturan nan diperlukan untuk mencegah kejutan kripto nan dapat mempunyai akibat destabilisasi nan jauh lebih besar,” jelasnya.
Perusahaan kripto di Inggris saat ini hanya perlu menunjukkan bisa menerapkan kontrol nan memadai untuk menghentikan pencucian duit meski banyak permohonan perusahaan nan lisensinya ditolak oleh regulator Inggris.
Diketahui, Inggris menyetujui undang-undang layanan finansial dan pasar baru nan bakal memperkenalkan regulasi untuk stablecoin, aset kripto nan didukung oleh aset. Disampaikan Cunliffe, Bank Sentral Inggris bakal menetapkan konsultasi publik untuk menyempurnakan patokan stablecoin secara lebih rinci tentang klaim pemegang koin pada penerbit dan dompet kudu disusun untuk memberikan pelunasan setara duit bank komersial.
“Contoh FTX menggarisbawahi sungguh pentingnya aspek ini,” sebutnya.
Di samping itu, Kementerian Keuangan pun bakal berkonsultasi untuk perluas perlindungan investor, integritas pasar, dan kerangka peraturan lainnya nan mencakup promosi dan perdagangan produk finansial ke kegiatan dan entitas nan melibatkan aset kripto.
Adapun secara terpisah, Bank Sentral Inggris dan Kementerian Keuangan memandang potensi pound digital.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan penemuan dapat terjadi tetapi dalam kerangka di mana akibat dikelola dengan baik,” tutupnya.
Peretas FTX Konversi Jutaan Token Ether ke Ren Bitcoin nan Terhubung dengan Alameda
Diberitakan sebelumnya, perihal nan berada di kembali peretasan crypto exchange FTX senilai USD 600 juta (Rp 9,3 triliun) mulai menukarkan Ethereum senilai jutaan dolar ke Ren Bitcoin (renBTC), sebuah token nan mewakili bitcoin di blockchain lain, pada Minggu, 20 November 2022.
Melangsir CoinDesk, Senin (21/11/2022), biaya nan dicuri dari FTX terus dikonversi menjadi eter selama seminggu terakhir, menjadikan peretas salah satu pemegang token terbesar. Penggunaan kripto renBTC mengejutkan banyak orang.
Pasalnya, pada tahun 2021, Alameda Research milik Sam Bankman-Fried mengatakan tim pengembangan Ren “bergabung” dengan Alameda dan bakal bekerja pada memperluas penggunaan Ren ke beberapa blockchain.
Adapun pada Minggu waktu AS, peretas memindahkan lebih dari 5.000 eter ke dompet baru, menurut informasi blockchain. Tambahan 35.000 eter lantas dipindahkan ke dompet itu melalui tiga transaksi terpisah.
Menurut kajian on-chain dari dompet baru menunjukkan bahwa pengeksploitasi kemudian mulai mengubah kripto eter menjadi renBTC menggunakan aggregator pertukaran terdesentralisasi 1 inci.
Transaksi pertama memandang 4.000 eter dikonversi menjadi bitcoin Wrapped Bitcoin (wBTC), token perwakilan bitcoin lainnya, dan kemudian menjadi renBTC. Data blockchain menunjukkan pengeksploitasi terus mengubah eter menjadi renBTC melalui beberapa transaksi.
Data nan dikutip oleh perusahaan keamanan PeckShield menunjukkan pengeksploitasi menggunakan jembatan Ren untuk mentransfer ribuan renBTC. Bridges merupakan perangkat berbasis blockchain nan memungkinkan pengguna berganti token di antara jaringan nan berbeda.
Sebuah studi oleh firma kajian blockchain Elliptic menyebut, jembatan Ren sebelumnya telah digunakan untuk mencuci biaya rampasan hingga setidaknya USD 540 juta lantaran bisa memberikan privasi kepada pengguna.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Harga Bitcoin Naik, XRP Melejit!
Berita Kripto Hari Ini: Saham Coinbase Tergelincir ke Posisi Terendah Sepanjang Masa
Adapun saham pertukaran cryptocurrency Coinbase (COIN) nan berbasis di AS mencapai nilai terendah sejak perusahaan go public pada April 2021. COIN turun menjadi USD 40,62 (Rp 639.391) pada Senin, 21 November 2022 turun 10 persen dan 39 persen pada November 2022.
Diketahui, penurunan saham Coinbase ini terjadi lantaran penanammodal mundur dari aset digital, sebagian berkah kejatuhan dari kebangkrutan kripto exchange FTX. Saham Coinbase pun sempat diperdagangkan sedikit di atas USD 400 tahun lampau pada saat perusahaan go public di Nasdaq, nan rupanya menjadi titik tertinggi mereka.
Ketika itu, setidaknya satu mahir memperingatkan penanammodal kudu memasang sabuk pengaman mereka dan mengharapkan perjalanan nan liar. Pada tahun lalu, nilai bitcoin (BTC) naik ke rekor tertinggi mendekati USD 69.000 pada November 2021, tetapi pasar kripto telah jatuh sejak saat itu, seperti halnya saham Coinbase.
Saham itu sudah kehilangan lebih dari 80 persen nilainya tahun ini, berkinerja jelek di sebagian besar mata duit kripto. Menurut analis pasar senior Oanda Edward Moya, saham Coinbase tidak dapat istirahat.
“Bursa cryptocurrency utama belum meyakinkan penanammodal bahwa nilai sahamnya bakal stabil seperti beberapa kripto top lainnya lantaran skeptisisme penanammodal tentang perdagangan di bursa tumbuh,” katanya, dikutip dari CoinDesk, Selasa (22/11/2022).
Adapun obligasi nan diterbitkan oleh Coinbase pun turun pada bulan November lantaran selera penanammodal terhadap kripto merosot usai kebangkrutan FTX memicu penularan di seluruh industri. Obligasi Coinbase turun 15 persen nilainya pada bulan ini dan diperdagangkan pada 50 sen dolar, menurut perusahaan informasi Finra-Morningstar.
“Coinbase mempunyai eksposur mini ke FTX, tetapi sebagian besar kelemahan baru-baru ini berasal dari kekhawatiran banyak pedagang kripto mungkin memilih penyimpanan dingin daripada menyimpan duit di bursa,” sebut Moya.
Ditambahkan Moya, Coinbase punya jalan nan susah hingga penanammodal mempunyai kejelasan lebih lanjut mengenai persediaan perusahaan dan paparan aset kripto lainnya.
Sekian ulasan tentang buletin kripto hari ini nan perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Bitcoin Cs Melemah Lagi, Ini Daftar Harganya
Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com
The post Berita Kripto Hari Ini: Bank Sentral Inggris Sebut Perlu Aturan Kripto Pasca Bangkrutnya FTX appeared first on Dunia Fintech.