JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini membahas sebuah kajian baru dari Coingecko pasca runtuhnya pertukaran kripto FTX.
Analisis tersebut menunjukkan negara-negara nan paling terkena akibat runtuhnya pertukaran cryptocurrency FTX,di antaranya Korea Selatan, Singapura, dan Jepang.
Kemudian, ada Rusia, Jerman, Turki, Taiwan, India, Mesir, dan Brasil nan juga masuk dalam daftar 10 besar negara nan paling terpengaruh oleh krisis FTX.
Berikut ini buletin kripto hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Terungkap! FTX Punya Uang Tunai Rp19,4 T
Berita Kripto Hari Ini: Korea Selatan Paling Terpengaruh
Adapun studi ini memeriksa pengunjung unik dan lampau lintas bulanan FTX.com berasas negara dari informasi Similarweb dari Januari hingga Oktober. Seperti diketahui, pertukaran kripto FTX mengusulkan kebangkrutan Bab 11 pada 11 November.
Berdasarkan analisis, Korea Selatan paling terpengaruh oleh kejatuhan FTX lantaran rata-rata 297.229 pengguna unik dari negara itu mengunjungi FTX.com setiap bulan. Angka itu mewakili 6,1 persen dari lampau lintas situs web.
Kemudian, negara berikutnya nan paling terpengaruh adalah Singapura, dengan 241.675 pengguna unik mengunjungi situs web FTX setiap bulan, mewakili 5 persen lampau lintas situs secara global. Saat Binance menutup operasinya di Singapura pada Desember tahun lalu, pengguna Binance dilaporkan beranjak ke FTX.
Negara selanjutnya nan paling terpengaruh, ialah Jepang, dengan 223.513 pengguna unik mengunjungi situs web FTX setiap bulan, menyumbang 4,6 persen dari lampau lintas situs web. Pada awal tahun ini, konglomerat Jepang Softbank menginvestasikan USD 100 juta di FTX.
Di samping ketiga negara itu, Rusia, Jerman, Turki, Taiwan, India, Mesir, dan Brasil juga masuk dalam daftar 10 besar negara nan paling terkena akibat krisis FTX. Adapun kajian menunjukkan hanya 92.935 pengunjung situs FTX nan berasal dari AS. Akan tetapi, itu tidak termasuk lampau lintas ke FTX AS nan menggunakan domain terpisah.
Saat ini, FTX diselidiki di beragam negara. Di Amerika Serikat (AS), Departemen Kehakiman (DOJ), Securities and Exchange Commission (SEC), dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sedang menyelidiki pertukaran untuk kesalahan penanganan biaya pelanggan.
Sementara itu, Unit intelijen finansial Turki mulai menyelidiki FTX minggu lalu. Komisi Sekuritas Bahama sudah mencoba merebut cryptocurrency FTX. CEO FTX baru, John J. Ray, III, nan menggantikan Sam Bankman-Fried setelah pengajuan kebangkrutan, mengatakan minggu lalu.
Negara Lainnya
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, (24/11/2022) mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) alias wall street nan menghijau. Hal ini seiring rilis risalah nan menunjukkan bank sentral AS alias the Federal Reserve (the Fed).
Di sisi lain, Bank of Korea memilih kenaikan suku kembang lebih mini sebesar 25 pedoman poin. Hal itu sesuai dengan harapan. Indeks Kospi naik 0,56 persen dan won Korea Selatan sedikit menguat terhadap dolar AS di posisi 1,338 setelah keputusan diumumkan.
Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,35 persen setelah saham di wall street menanjak setelah rilis risalah the Fed. Indeks Nikkei 225 bertambah 1,34 persen dan indeks Topix menanjak 1,29 persen
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Bank Sentral Inggris Sebut Perlu Aturan Kripto Pasca Bangkrutnya FTX
Berita Kripto Hari Ini: FTX Bangkrut, Presiden The Fed Minneapolis Sebut Gagasan Kripto Adalah Omong Kosong
Diberitakan sebelumnya, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis, Neel Kashkari membagikan pandangannya mengenai kripto dan runtuhnya pertukaran cryptocurrency FTX pada Jumat (18/11/2022) lalu.
Melalui cuitan di Twitter, Kashkari menilai bahwa runtuhnya FTX bukan kasus satu perusahaan penipuan dalam industri kripto nan serius dan menyebut kripto adalah pendapat omong kosong.
“Seluruh pendapat tentang kripto adalah omong kosong. Tidak berfaedah untuk pembayaran. Tidak ada lindung nilai inflasi. Tidak ada kelangkaan. Tidak ada otoritas pajak. Hanya perangkat spekulasi dan orang tolol nan lebih besar,” cuitnya di Twitter, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (23/11/2022).
Ia pun tidak pernah menjadi pendukung bitcoin alias kripto. Dia sebelumnya menyebut mereka “tempat sampah raksasa”. Pada Agustus tahun lalu, dia menyatakan bahwa bitcoin dan crypto adalah 95 persen penipuan, hype, kebisingan, dan kebingungan.
“Saya belum memandang kasus penggunaan selain mendanai kegiatan terlarang seperti narkoba dan prostitusi,” sebutnya pada waktu itu.
Di lain sisi, dia Kashkari percaya keruntuhan FTX bukanlah kasus satu perusahaan penipuan di industri kripto, beberapa orang sudah menunjukkan krisis pertukaran tidak spesifik untuk kripto.
FTX dan mantan CEO Sam Bankman-Fried telah dibandingkan dengan penipuan Enron alias skema Ponzi Bernie Madoff. Menyusul kehancuran FTX, beberapa pejabat Fed menyerukan regulasi cryptocurrency nan lebih ketat.
Menurut Wakil Ketua Federal Reserve (the Fed), Lael Brainard telah menekankan pentingnya pengawasan cryptocurrency nan kuat.
“Sangat memprihatinkan memandang penanammodal ritel betul-betul dirugikan oleh kerugian ini,” ujarnya.
Disampaikan Wakil ketua Federal Reserve untuk pengawasan, Michael Barr, dalam menanggapi pertanyaan di sidang Komite Perbankan Senat minggu lampau cemas soal akibat nan tidak diketahui di sektor non-bank, termasuk kegiatan kripto.
Sekian ulasan tentang buletin kripto hari ini nan perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: KADINVERSE Hadir di Ajang B20
Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com
The post Berita Kripto Hari Ini: FTX Runtuh, Korea Selatan Paling Terdampak appeared first on Dunia Fintech.