
JAKARTA, duniafintech.com – Berita kripto hari ini bakal mengulas tentang rencana strategis Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS alias SEC.
Adapun rencana strategis nan dikeluarkan pada minggu lampau itu dijadwalkan untuk tahun fiskal 2022—2026.
Menurut regulator, inisiatif nan diuraikan dalam Rencana Strategis tersebut dimaksudkan untuk memenuhi prioritas utamanya selama empat tahun ke depan.
Berikut ini buletin kripto hari ini selengkapnya, seperti dinukil dari Liputan6.com.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Sepanjang 2022, Penipuan Kripto di Inggris Mencapai Rp4,1 T
Berita Kripto Hari Ini: Imbangi Perkembangan Pasar
Melangsir Bitcoin.com, Senin (5/12/2022), salah satu tujuan dari Rencana Strategis tersebut, ialah untuk mengembangkan dan menerapkan kerangka peraturan nan kuat nan mengimbangi perkembangan pasar, model bisnis, dan teknologi.
Di samping itu, SEC memperhatikan pertumbuhan sigap aset kripto juga merupakan risiko, pengawas dikatakan lebih siap menghadapi akibat dalam kategori ini.
SEC pun mesti terus meningkatkan keahliannya, dan mencurahkan sumber daya nan meningkat untuk, pasar produk di luar ekuitas termasuk aset kripto, dan derivatif.
Adapun regulator sekuritas menjelaskan inisiatif nan bermaksud untuk mencapai tujuan ini, ialah untuk memeriksa strategi untuk mengatasi akibat sistemik dan prasarana nan dihadapi oleh pasar modal dan pelaku pasar.
Lebih jauh, SEC pun menjelaskan dalam mengembangkan Rencana Strategis, SEC memperhitungkan informasi dari pertemuan dengan banyak pihak internal dan eksternal nan berinteraksi dengan badan tersebut secara rutin, termasuk personil Kongres dan komite kongres, investor, bisnis, pasar finansial peserta, akademisi, dan master serta pemangku kepentingan lainnya.
Sebagai informasi, SEC mengejar misi tiga bagian, ialah untuk melindungi investor; mempertahankan pasar nan adil, tertib, dan efisien; serta memfasilitasi pembentukan modal.
Berita Kripto Hari Ini: Perlu Regulasi Kripto nan Memadai
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, sebelumnya berbincang terkait perlunya regulasi kripto nan memadai usai runtuhnya pertukaran kripto FTX. Hal itu diutarakannya di sebuah kegiatan nan diselenggarakan oleh New York Times Dealbook pada Rabu (30/11/2022) lalu.
Seraya menekankan pentingnya memastikan aset kripto punya perlindungan pelanggan nan memadai, dia pun mencatat bahwa juga krusial untuk tetap terbuka terhadap penemuan keuangan, khususnya nan bisa menurunkan biaya transaksi lintas pemisah dan membantu meningkatkan inklusi keuangan.
Ia pun berkomentar terkait kehancuran FTX, nan mengusulkan kebangkrutan pada 11 November. Pertukaran kripto berutang 50 kreditor terbesarnya lebih dari USD 3 miliar (Rp 46,1 triliun) dan diperkirakan satu juta pelanggan serta penanammodal lainnya menghadapi kerugian total dalam miliaran dolar.
“Saya pikir semua nan telah kita lalui selama beberapa minggu terakhir, tetapi sebelumnya juga, mengatakan ini adalah industri nan betul-betul perlu mempunyai regulasi nan memadai, tetapi rupanya tidak,” ucapnya, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (3/12/2022).
Ditambahkannya, saat ini AS tengah mendiskusikan peraturan cryptocurrency dengan sekutu dan Departemen Keuangan sudah memetakan kekhawatiran “signifikan” terkait kripto. Ia juga memastikan bahwa perlindungan aset pelanggan dan pemisahan aset ini menjadi salah satu prioritas utama.
Di lain sisi, dia juga menyamakan ledakan FTX ini dengan runtuhnya Lehman Brothers. Bank investasi mengusulkan kebangkrutan Bab 11 pada 2008, nan memicu penurunan besar pasar saham dan menyebabkan bailout USD 700 miliar oleh pemerintah AS.
Namun, dia pun mencatat bahwa kehancuran FTX belum menyebar ke sektor perbankan sehingga perihal itu menekankan regulator perbankan untuk sangat berhati-hati tentang kripto.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Bantu Sentimen Pasar, Bitget Gandeng Lionel Messi
Sam Bankman-Fried Buka Suara
Pendiri dan mantan CEO pertukaran kripto FTX nan sekarang bangkrut, Sam Bankman-Fried, akhirnya tampil secara publik pertama kalinya sejak keruntuhan perusahaannya saat berbincang di KTT Dealbook New York Times dengan Andrew Ross Sorkin.
Mengenai apa nan dia katakan bertentangan dengan nasihat pengacaranya, Bankman-Fried menyebut bahwa dirinya tidak sengaja mencampurkan biaya pelanggan di FTX dengan biaya di perusahaan perdagangan miliknya, Alameda Research.
Adapun krisis likuiditas di FTX terjadi setelah Bankman-Fried diam-diam memindahkan USD 10 miliar (Rp 153,9 triliun) biaya pelanggan FTX ke Alameda Research, menurut laporan Reuters, mengutip dua orang nan mengetahui masalah ini. Setidaknya, sebanyak USD 1 miliar biaya pelanggan sudah lenyap.
Disampaikan Bankman-Fried kepada Reuters, perusahaan tidak secara diam-diam mentransfer biaya ke Alameda Research, tetapi salah membaca “pelabelan internal nan membingungkan”.
Seperti diketahui, FTX telah mengusulkan kebangkrutan dan Bankman-Fried mengundurkan diri sebagai kepala pelaksana pada 11 November lampau usai para penanammodal menarik USD 6 miliar dari platform tersebut dalam tiga hari dan saingan pertukaran kripto Binance meninggalkan kesepakatan penyelamatan.
“Pada akhir 6 November kami mengumpulkan semua informasi nan jelas semestinya menjadi bagian dari dasbor nan selalu saya lihat dan ketika kami melihatnya, ada masalah serius di sana,” tuturnya, dilangsir dari CNBC, Jumat (2/12/2022).
Ia pun menambahkan, dirinya tidak pernah mencoba melakukan penipuan dan secara pribadi tidak berpikir mempunyai tanggung jawab pidana.
“Jawaban sebenarnya adalah bukan itu nan saya fokuskan. Akan ada waktu dan tempat bagi saya untuk memikirkan diri sendiri dan masa depan saya sendiri,” paparnya.
Sebagai informasi, ledakan FTX menandai kejatuhan nan menakjubkan dari hidayah bagi pengusaha berumur 30 tahun nan mengalami ledakan cryptocurrency ke kekayaan bersih nan dipatok Forbes tahun lampau sebesar USD 26,5 miliar.
Usai meluncurkan FTX pada 2019, dia pun menjadi donor politik nan berpengaruh dan berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar penghasilannya untuk amal.
Sekian ulasan tentang buletin kripto hari ini nan perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Kasus Bangkrutnya FTX Masih Diselidiki Otoritas Bahama dan AS
Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com
The post Berita Kripto Hari Ini: SEC Buat Rencana Strategis Terkait Aturan Kripto appeared first on Dunia Fintech.