Berita Kripto: Trader Twitter Bagikan 6 Pola Candlestick Lanjutan Dalam Membaca Pergerakan Pasar. Apa Saja?

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Cryptoharian – Dalam mengasah keahlian skill trading, seseorang pasti mempunyai caranya masing-masing. Perdagangan dalam saham, forex dan kripto merupakan pilihan paling banyak diminati dari beragam macam kalangan.

Seorang trader di Twitter, dengan nama akun Game of Trades (GOT), membagikan salah satu langkah membaca arah pasar di seluruh aset, dengan nama continuation pattern alias pola lanjutan dari diagram pergerakan.

“Ada 2 jenis utama pola bagan, ialah Pola Lanjutan (continuation) dan Pola Pembalikan (reversal),” ungkap GOT dalam cuitannya.

2/ There are 2 key types of chart patterns:

– Continuation patterns
– Reversal patterns

— Game of Trades (@GameofTrades_) December 18, 2022

Got menjelaskan, Pola Lanjutan condong terbentuk ke arah tren nan mendasarinya. Dalam klaimnya, akibat dalam menerapkan pola kelanjutan relatif lebih kecil, lantaran kita sebagai pedagang mengambil keputusan condong searah dengan tren

Menurutnya, ada 6 pola kelanjutan utama nan kudu dipegang oleh para trader, yakni:

– Bull Flag

– Bear Flag

– Pennant 

– Ascending Triangle 

– Descending Triangle

– Price Channel

5/ In this thread, I'll cover 6 key continuation patterns:

– Bull flag
– Bear flag
– Pennant
– Ascending triangle
– Descending triangle
– Price channel

— Game of Trades (@GameofTrades_) December 18, 2022

Ia menjelaskan mulai dari Bull Flag, ialah pola lanjutan nan condong berpusat pada long setup, tren bullish nan sudah ada sebelumnya, pergerakan naik nan tajam membentuk bendera tiang, dan nilai nan berk0nsolidasi untuk membentuk bendera.

Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin Sepanjang Tahun 2023 Oleh A.I

“Target/Stop-loss: Breakout point = candle terkonfirmasi tertutup di atas resistance atas bendera. Untuk target, jarak tiang bendera diukur dari titik breakout. Sedangkan untuk Stop loss, ditempatkan di bawah garis support bawah daerah konsolidasi bendera,” ujarnya.

Kemudian, untuk pola Bear Flag, lebih condong pada short setup. Pola ini mengikuti tren bearish nan sudah ada sebelumnya. Jalur ini juga terjadi aktivitas turun nan tajam, membentuk bendera tiang, dan nilai berkonsolidasi membentuk bendera.

Menentukan Target/Stop-loss, dapat dilihat dari Breakout point ialah saat candle terkonfirmasi tutup di bawah support bawah bendera. Targetnya adalah jarak tiang bendera diukur dari titik tembus, dan Stop Loss ditempatkan di atas garis resistensi atas daerah konsolidasi bendera.

“Ada juga pola lanjutan berjulukan Pennant alias Panji, nan mempunyai prinsip nan sama dengan bendera bull/bear, dengan satu perbedaan utama, ialah alih-alih daerah konsolidasi persegi Panjang, rentang konsolidasi tersebut membentuk panji,” kata GOT.

Dirinya juga menuliskan pada pola Ascending Triangle, dapat ditentukan dari:

– Long setup

– Tren bullish nan sudah ada sebelumnya

– Garis resistensi mendatar dengan setidaknya 2 titik sentuh

– Garis support naik nan terbentuk setiap kali nilai mendapat reject dari resistance

Menentukan Target alias Stop-loss dalam Ascending Triangle, bisa dilakukan dengan langkah memandang Breakout point, dengan candle terkonfirmasi tutup di atas resistance horizontal. Target dapat dilihat dari jarak terlebar dalam segitiga nan diukur dari titik breakout, sedangkan Stop loss ditempatkan di bawah garis support naik, di bawah daerah breakout

Sementara itu, dalam pola lanjutan Descending Triangle, lebih berkutat pada long setup, tren bearish nan sudah ada sebelumnya, garis support mendatar dengan setidaknya 2 titik sentuh serta garis penurunan resistensi terbentuk setiap kali nilai memantul di garis dukungan.

Temuan untuk Target dan Stop Loss, dapat ditentukan dari:

– Breakdown point = candle terkonfirmasi di bawah di atas support horizontal

– Target = jarak terlebar dalam segitiga diukur dari titik tembus

– Stop loss ditempatkan di atas garis support nan menurun, di atas daerah breakdown

Terakhir, untuk pola lanjutan Price Channel, diperlukan setidaknya dua titik untuk menggambar garis tren utama, nan mengatur nada tren dan kemiringan. Selain itui, saluran nilai bullish terjadi pada tren naik dan saluran nilai bearish terjadi pada tren turun.

“Apa nan terjadi jika saluran rusak? Maka ada terobosan saluran ke arah tren utama, nan menjadi tanda percepatan tren nan mendasarinya. Jika tembus berlawanan arah dengan trend utama, maka tanda trend melemah/perubahan tren,” paparnya.

17/ What happens if the channel breaks?

– A break of the channel in the direction of the main trend = a sign of the acceleration of the underlying trend

– A break in the opposite direction of the main trend = a sign of trend weakening/trend change

— Game of Trades (@GameofTrades_) December 18, 2022
Sumber Blog CryptoHarian
Blog CryptoHarian
close
Atas