BI Ungkap Rencana Rupiah Digital dan Proses Distribusinya ke Masyarakat

Bank Indonesia bekerja-sama dengan satuan kerja Bank Indonesia, Dewan Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) telah mengeluarkan white paper Rupiah Digital dalam proyek berjudul Garuda.

Dewan Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) bakal berkotribusi mulai dari desain, teknologi, serta regulasi dan kebijakan digital rupiah. Arah kebijakan digital rupiah dapat dilihat dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) dan Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta, dalam wawancara eksklusif berbareng Coinvestasi, mengungkapkan setelah diterbitkannya white paper selanjutnya Bank Indonesia bakal memulai konsultasi publik (consultative paper dan focus group discussion), dan penelitian teknologi.

“Tentunya, penelitian tersebut bakal melewati proses panjang mulai dari pembuktian konsep, prototyping hingga sandboxing, dan diakhiri dengan pertimbangan atas arah kebijakan,” katanya.

Implementasi rupiah digital, dilakukan secara bertahap. Sebelum menuju rupiah digital, Bank Indonesia bakal menerapkan w-Digital Rupiah terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan hambatan atas penerbitan, pemusnahan dan transfer biaya antar pihak.

w-Digital Rupiah merujuk pada wholesale, di kreasi ini bakal menggunakan sistem private blockchain. Untuk di level retail bakal berbentuk r-Digital Rupiah, tetap terbuka pada opsi sentralisasi maupun DLT dengan mempertimbangkan pengawasan terhadap skalabilitas, perkembangan teknologi serta pengawasan terhadap akibat dan mitigasi keamanan.

Pada tahap berikutnya, setiap kemungkinan hambatan pada tahap pertama bakal diperluas dengan kemungkinan hambatan tambahahan nan mungkin terjadi di pasar keuangan.

Pada tahap akhir, ialah pengintegrasian secara end to end w-Digital Rupiah ke r-Digital Rupiah bakal diujicobakan. Oleh lantaran itu, keputusan atas produksi massal ditentukan dari kesiapan setiap industri.

Baca juga: Bank Indonesia Rilis Whitepaper Rupiah Digital

Proses Distribusi Rupiah Digital

Untuk proses pengedaran Rupiah digital nantinya, Filianingsih menerangkan pendistribusian Rupiah digital bakal dilakukan melalui pihak nan ditunjuk oleh Bank Indonesia sebagai wholesaler maupun retailer.

Dalam kondisi tertentu, Bank Indonesia juga dapat mengedarkan langsung kepada masyarakat. Contohnya, untuk membuka akses r-Digital Rupiah pada daerah 3T. Skemanya, Bank Indonesia bakal mendistribusikan r-Digital Rupiah secara langsung kepada pengguna akhir,” katanya.

Ia menambahkan, ” Digital Rupiah bakal dilengkapi dengan beragam fitur offline functionality untuk memastikan ketersediaannya juga mendukung ekspansi inklusi finansial di daerah tertinggal alias penggunaan oleh segmen masyarakat nan prasarana dasarnya tidak memadai.”

Perlunya Kolaborasi untuk Rupiah Digital

Filianingsih menjelaskan dalam lingkup domestik, proses kerjasama dan koordinasi bakal dilakukan antar otoritas keuangan, kementerian dan kelembagaan terkait serta industri sebagai syarat perlu bagi Proyek Garuda.

Koordinasi dan kerjasama tersebut diantaranya melalui beragam forum-forum koordinasi lintas kementerian dan lembaga maupun antara kementerian alias lembaga dengan bisnis.

Dalam lingkup internasional, Bank Indonesia bakal menjalin kerja sama dengan organisasi bank sentral dunia dan organisasi internasional, diantaranya dengan Inetrnational Monetary Fund (IMF), Bank for International Settlements (BIS), serta Bank Dunia selaku leading international organization melalui beragam keterlibatan Bank Indonesia.

Bank Indonesia juga bakal mempertimbangkan tingkat kedalaman dari penyesuaian kreasi nan diperlukan di setiap
tahap. Strategi serupa juga ditempuh oleh beragam bank
sentral global.

Baca juga: Bank Indonesia Sebut Rupiah Digital Bisa Dipakai untuk Belanja di Metaverse