Penggunaan popok sekali pakai memang praktis. Sayangnya, enggak semua tahu lho, langkah membuangnya. Padahal, ada akibat nan merugikan bagi lingkungan dan sekitar jika membuang popok dengan langkah nan salah. Yuk, simak infonya di sini.
Dampak Membuang Popok dengan Cara nan Salah
Yakin deh, pengeluaran terbesar setiap orang tua setelah mempunyai bayi, tak jauh dari popok, susu formula (jika menggunakannya), serta biaya kesehatan. Ya, walaupun pilihan clothing diaper atau clodi banyak dipilih oleh beberapa Mums, para ibu lainnya juga lebih memilih popok sekali pakai untuk bayi dan anak-anak hingga dia lulus potty training.
Walaupun praktis, sayangnya popok bayi juga bisa mendatangkan beragam akibat jika tidak dibersihkan dan dibuang dengan langkah nan benar. Popok kotor nan dibuang ke tempat sampah, dapat menakut-nakuti kesehatan orang lain, seperti petugas sanitasi, dan menyebar lagi ke banyak orang lain nan mungkin bergesekan dengan sampah tersebut. Selain itu, jika tempat pembuangan akhir (TPA) tidak dibangun dengan benar, kuman dari kotoran dapat beranjak ke dalam air tanah dan mencemari itu.
Tahu enggak sih, ada lebih dari 100 virus nan dapat dideteksi dalam kotoran manusia, dan banyak di antaranya dapat hidup berbulan-bulan di luar tubuh! Beberapa kuman dan virus nan mungkin ada dalam kotoran manusia antara lain:
- Hepatitis
Penyakit peradangan hati ini, umumnya disebabkan oleh jangkitan virus. Dari 5 jenis jangkitan virus hepatitis nan ada, ibu mengandung nan menderita hepatitis B dan C dapat menularkan kepada bayinya melalui jalan lahir.
- E.coli
Sering kali menyebabkan diare alias jangkitan saluran pencernaan.
- Salmonella
Adalah kuman pemicu diare dan jangkitan di saluran usus manusia. Bakteri ini dapat hidup di saluran usus hewan nan ditularkan ke manusia melalui makanan nan terkontaminasi kotoran hewan. Ingat kasus “cokelat telur” nan ditarik dari peredaran di tahun ini? Penyebabnya adalah lantaran diduga banyaknya kasus orang terinfeksi Salmonella akibat produk tersebut tercemar.
- Norovirus
Infeksi norovirus mengakibatkan penderitanya mengalami indikasi muntah, diare, dan demam. Penyakit nan disebabkan oleh virus ini, sering juga disebut sebagai flu perut.
- Polio
Merupakan penyakit saraf nan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh jangkitan virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
- Listeria
Infeksi akibat mengonsumsi makanan alias minuman nan terkontaminasi kuman Listeria monocytogenes, dapat menimbulkan indikasi ringan, seperti mual dan diare, sampai indikasi berat, misalnya peradangan otak. Pada beberapa kasus, listeria apalagi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti keguguran, kelahiran prematur, dan janin meninggal (stillbirth).
Baca juga: Berat Si Kecil Susah Naik? Waspada Kondisi Malabsorpsi pada Anak
Yuk, Praktikkan Cara Benar Membersihkan dan Membuang Popok!
Beberapa kuman nan tertulis di atas, hanyalah beberapa dari banyak lagi kuman lainnya nan terdapat pada popok kotor dan dapat menyebabkan penyakit, apalagi saat anak sehat. Tangan nan terkontaminasi menyebarkan banyak kuman, kemudian menyebabkan orang sakit melalui penyakit bawaan makanan.
Maka dari itu, krusial untuk mengikuti langkah betul membersihkan dan membuang popok, terutama jika Mums bakal menyiapkan makanan sesudahnya.
Sudah siap untuk menyimak apa saja langkah-langkahnya? Ini dia:
1. Bersihkan popok terlebih dulu, lampau buang
Perlu diingat, tinja tidak semestinya berhujung di tempat pembuangan sampah lantaran menimbulkan banyak akibat rawan untuk kesehatan orang banyak. Apa pun metode pembuangan nan Mums pilih di bawah ini, ingatlah bahwa langkah pertama membuang popok kudu selalu membuang isinya ke toilet dan membilasnya hingga bersih. Setelah itu, siram (flush) toilet.
2. Gulung popok
Setelah dibersihkan, balut popok dengan rapat menjadi seperti bola. Gulung bagian depan popok dari atas ke arah belakang. Amankan dengan melilitkan perekatnya. Hal ini bermaksud untuk mengamankan sisa kotoran di dalam popok.
Baca juga: Bayi Suka Banget Lihat ke Atas, Karena Ini Alasannya
3. Bungkus
Tempatkan popok ke dalam wadah tertutup untuk mencegah baunya semerbak. Saat ini sudah banyak tersedia keranjang sampah unik popok nan dirancang untuk mencegah aroma popok kotor keluar dan tersebar. Sementara jika menggunakan keranjang sampah biasa, Mums bisa membungkus popok kotor tersebut dengan kantong plastik alias kantung mabuk udara nan tersedia di pesawat jika sedang bepergian.
4. Buang di tempat nan tepat
Setelah popok tersegel dengan aman, tempat membuangnya juga perlu diperhatikan, lho. Hal ini terutama jika Mums sedang berada di luar rumah. Nah, ada beberapa tempat nan kudu dihindari untuk membuang popok, seperti bilik mandi alias dapur rumah orang lain, di luar di mana tidak ada tempat sampah, di pesawat terbang dengan memberikannya kepada pramugari, serta ruang mini dan tertutup.
5. Cuci tangan!
Ingat, kotoran dapat menampung kuman dan virus, apalagi jika tangan Mums terlihat bersih dan tidak ada residu nan tertinggal. Cucilah tangan dengan sabun dan air selama 20 menit, alias langsung gunakan hand sanitizer jika Mums sedang tidak mempunyai akses langsung ke wastafel, demi memastikan tangan Mums kondusif dan bersih.
Bagaimana, sebenarnya enggak terlalu susah kan, caranya? Yuk, mulai ubah kebiasaan lama dengan langkah baru demi kenyamanan dan kesehatan bersama! (IS)
Baca juga: Bercak Mongol, Bercak Kebiruan pada Tubuh Bayi
Referensi:
Mom Loves Best. Dispose Diapers
MSU.Edu. Dealing with Dirty Diapers