Foto" Founder Janji Jiwa Billy Kurniawan
Teknologi.id - Indonesia merupakan negara nan menduduki ranking keempat sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia. Disamping produksinya nan begitu besar, masyarakat Indonesia juga menjadikan konsumsi kopi menjadi style hidup. Billy Kurniawan, founder Janji Jiwa memanfaatkan kesempatan tersebut dalam membangun upaya usaha kopinya nan berjulukan Janji Jiwa. Ia memulai usahanya tersebut di tanggal 15 Mei tahun 2018.
Baca juga: Kisah Steven Wongsoredjo Dirikan SuperApp: Platform Kulakan dengan Sertifikasi ISO
Dilansir dari JiwaGroup.com, Billy Kurniawan membangun upaya coffee shop dengan mengangkat konsep fresh-to-cup dengan menyajikan beragam macam pilihan kopi lokal original Indonesia nan mempunyai cita rasa klasik.
Janji Jiwa ini bukan upaya pertama Billy. Sebelumnya upaya kopi, dia menjalani upaya di bagian F&B nan menjual Bubble Tea. Namun, setelah memilah banyak pertimbang setelah brand bubble tea itu mempunyai cukup banyak cabang, Billy Kurniawan memutuskan untuk beranjak pada upaya kopi.
Mengusung konsep grab and go, Billy Kurniawan menginginkan Janji Jiwa dapat dirasakan di seluruh Indonesia. Ia mau menjadikan Kopi Janji Jiwa sebagai merek warung kopi nan berada di setiap perspektif kota dengan membawa budaya warung kopi Indonesia ke dunia.
Awal dari gerai pertama di ITC Kuningan, Billy mengerjakan segalanya dengan istrinya. Pada awal Janji Jiwa dibuka, Billy dapat menjual puluhan cup tiap harinya.
Dengan konsistensinya dalam belajar mengembangkan upaya dan selau berkomitmen dalam menghadapi beragam macam masalah, dia dapat mencapai titik dimana nama Janji Jiwa melejit begitu pesat
Di akhir tahun 2018, Billy Kurniawan bisa membangun 80 gerai Janji Jiwa dengan konsep kemitraan.
Janji Jiwa lampau dipercaya sebagai satu satunya warung kopi lokal nan mendapatkan penghargaan dari MURI 2019,Top Brand di tahun 2020, 2021, 2022 dan penghargaan Brand of The Year dari World Branding Awards (WBA) 2022-2023 untuk dua kategori, ialah Retailer Coffee untuk Janji Jiwa dan Cafe Chain untuk Jiwa Toast.
Selama membangun Janji Jiwa, Billy Kurniawan banyak belajar banyak hal. Salah satunya adalah dalam mengembangkan Janji Jiwa, dia tidak bisa melakukannya sendiri. Billy berbicara bahwa dia memerlukan orang lain nan mempunyai skill untuk pertumbuhan bisnisnya. Sejak saat itulah Billy mulai menghire karyawan nan bisa membantunya menumbuhkan Janji Jiwa lebih besar lagi.
Fokus dan komitmen
Billy juga menambahkan bahwa menjadi founder bisnis, dia kudu selalu konsentrasi dalam setiap apa saja nan dikerjakan. Baginya, jika mau mengembangkan sebuah bisnis, konsentrasi dan komitmen adalah kunci utamanya.
Dalam upaya kopi ini, Janji Jiwa juga pernah jatuh pada titik terendahnya. Hal ini dimulai saat terjadinya pandemi covid-19 di Indonesia.
Karena Janji Jiwa menjual kopi secara offline melalui gerainya, pandemi membikin upaya Janji Jiwa sedikit mengalami guncangan. Billy dan tim terus memutar otak gimana caranya agar tetap dapat mempertahankan pelanggan dan kepercayaan mitra pada mereka.
Meskipun sempat mengalami guncangan selama masa pandemi, Billy tetap percaya bahwa fase ini adalah fase nan dapat menguatkan bisnisnya. Ia percaya bahwa dalam sebuah bisnis, pasti ada masa dimana berada diatas dan dibawah dan di saat apapun dia dapat mengambil pelajarannya.
Billy Kurniawan lampau tak mau tak bersuara di tempat saja, dia mau memperpanjang umur bisnisnya. Dengan membangun kepercayaan dari upaya nan dia jalankan, ia mendapat penanammodal untuk menjalankan buahpikiran upaya selanjutnya
Dari awalnya berfokus pada kemitraan, dia akhirnya mencoba menjual produk nan dapat dijual di toko.
Selain itu dia juga berupaya untuk menjadikan Janji Jiwa menjadi top of mind dalam upaya kopi nan senada.Hal ini membikin Janji Jiwa bisa menjual produk nan belum banyak dijual di dalam bisnisnya hingga dia bisa bersaing dan menjadi pembeda di pasarnya.
Dalam suksesnya Billy Kurniawan dalam menjalankan bisnisnya, dia selalu memegang 3 filosofi nan menjadi pondasi berdirinya Janji Jiwa.
3 Filosofi Pondasi Janji Jiwa:
1. A cup from farmers
Filosofi pertama ini berfaedah Janji Jiwa dalam menghasilkan segelas kopi ini mengambil biji kopi dari petani lokal di satu desa di Sumatera. Selain memenuhi pangsa pasar, satu gelas kopi nan dihasilkan Janji Jiwa dinilai turut memajukan para petani kopi lokal Indonesia.
2. A cup to partners
Filosofi kedua ini mengandung makna Janji Jiwa dikembangkan dengan konsep waralaba, nan dengan model upaya tersebut, Billy turut membuka kesempatan kepada wirausahawan nan berkeinginan untuk membikin cafe sendiri dengan merek kopi Janji Jiwa
3. A cup for the people
Filosofi ketiga ini menegaskan bahwa Janji Jiwa mau memberi sebuah cerita proses penyajian kopi kepada konsumen. Dimana, Janji Jiwa melalui banyak proses untuk menghasilkan segelas kopi, mulai dari membeli biji kopi dari petani, lampau me-roasting sendiri biji kopi tersebut, dan menyajikannya kepada konsumen.
Dengan terus berpegang teguh pada 3 pondasi ini, Billy Kurniawan sukses mengembangkan Janji Jiwa hingga saat ini.
Baca Berita dan Artikel nan lain di : Google News
(lh)