Cloudflare dan Cloudfront adalah dua layanan nan membantu kecepatan waktu loading website. Pada dasarnya, kedua layanan tersebut bekerja dengan langkah nan sama dengan mendistribusikan beban server ke beberapa server, tetapi keduanya mempunyai beberapa perbedaan utama.
Pada dasarnya, cloudflare dan cloudfront sama-sama menawarkan CDN (Content Delivery Network) nan berperan dalam kecepatan pengiriman konten website sehingga mengurangi loading sebuah website. Namun, jika Anda mau mengetahui perbedaan kedua layanan tersebut dan Anda bertanya-tanya layanan mana nan lebih baik? Dengan demikian, perhatikan ulasan tulisan berikut ini!
Mengenal Apa Itu CDN?
Content Delivery Network (CDN) adalah keseluruhan jaringan dari komputer, server, dan node. Oleh lantaran itu, CDN terdiri dari jaringan server terdistribusi di seluruh bumi nan tujuan utamanya adalah untuk mempercepat pengiriman konten web. Dengan demikian, CDN sangat berkedudukan dalam kecepatan pengiriman konten website meskipun visitor dan server berada di letak dengan jarak nan cukup jauh.
Jika Anda mau memahami lebih lanjut mengenal CDN, maka Anda dapat mengakses konten tulisan mengenal apa itu CDN untuk website kami berikut ini!
Mengenal Apa Itu CloudFlare?
Cloudflare merupakan sebuah perusahaan nan didirikan oleh Matthew Price, Lee Holloway, dan Michelle Zatlyn pada tahun 2008. Adapun tujuan utama mereka adalah untuk membangun internet nan lebih baik khususnya untuk memitigasi serangan jahat (cybercrime) nan mungkin terjadi.
Dengan demikian, cloudflare adalah layanan nan digunakan untuk mempercepat website dan juga melindungi serangan jahat seperti DDoS. Lebih lanjut, website nan menggunakan cloudflare bakal lebih kondusif dan tentunya pengguna bakal merasakan pengalaman internet nan lebih baik.
Selain itu, layanan ini juga telah digunakan lebih dari 26 miliar situs ini merupakan layanan nan bekerja seperti CDN (Content Delivery Network) nan berfokus pada tiga perihal utama, ialah keamanan, performance, dan reliability.
Tentunya jika Anda mau memahami lebih lanjut mengenai gambaran umum cloudflare, maka kami telah menulis perihal tersebut secara komplit pada tulisan kami sebelumnya. Dengan demikian, silahkan mengakses tulisan mengenal apa itu cloudflare berikut ini!
Mengenal apa itu Amazon CloudFront
Cloudfront adalah sebuah CDN nan mendistribusikan informasi melalui sebuah jaringan nan dikenal dengan letak tepian “edge location” nan menghasilkan akses sigap ke data, latency yang rendah, dan trafik jaringan nan rendah ketika pengguna sedang meminta data.
Lebih lanjut, layanan CDN nan diluncurkan oleh Amazon Web Services pada tahun 2008 ini mempunyai pendekatan push-pull sehingga secara otomatis dapat menarik informasi dari posisi origin dan meletakkannya pada beragam jaringan server di dunia. Lebih lanjut, Cloudfront juga dirancang agar irit biaya dan bisa mengalihkan sumber daya apa pun nan diperlukan secara online dan offline tergantung pada aktivitas.
Dengan demikian, tentu saja cloudfront dapat memastikan pengguna hanya perlu membayar untuk apa nan mereka butuhkan untuk digunakan pada saat itu.
Kelebihan CloudFlare vs Amazon CloudFront
Tabel berikut ini memberikan ulasan kepada Anda masing-masing kelebihan cloudflare dan amazon cloudfront. Oleh lantaran itu, perhatikanlah tabel berikut:
CloudFlare | Amazon CloudFront |
|
|
Perbandingan CloudFlare vs Amazon CloudFront
Pada dasarnya, Cloudflare adalah layanan nan menawarkan perlindungan CDN dan DDoS serta web application firewall (WAF) untuk pelanggannya, sedangkan Cloudfront hanyalah penyedia CDN tanpa faedah tambahan lainnya selain untuk mempercepat pengiriman konten.
Meskipun demikian, kedua layanan tersebut tetap mempunyai perbedaan nan bisa digali lebih dalam. Oleh lantaran itu, berikut kami tampilkan komparasi antara cloudflare dan amazon cloudfront. Perhatikanlah tabel berikut:
Keterangan | CloudFlare | Amazon CloudFront |
Arsitektur dan pengiriman data | Menggunakan server proxy terbalik untuk melayani permintaan dimana situs web dan layanan dikonfigurasikan untuk menggunakan nama server Cloudflare | Menggunakan server aktual untuk mengurangi waktu muat (loading) |
Caching | Konten cache di server proxy sedekat mungkin dengan pengguna akhir untuk siklus permintaan respons nan lebih cepat | Memanfaatkan bucket Amazon S3 untuk menyimpan cache |
CDN | Cloudflare menggunakan multiplexing untuk mengirimkan konten | CloudFront menggunakan header cache level-3 untuk mengirimkan konten |
Skala dan Distribusi | Lebih dari 200 informasi center yang didistribusikan di 270 kota dan di 100+ negara | Terdapat 225+ edge location CloudFront di 90 kota dan di 47 negara |
Latency | Latensi nan relatif lebih tinggi daripada CloudFront | Latensi lebih rendah lantaran topologi edge networks |
Kontrol | Memberikan kontrol cache dan header HTTP nan lebih baik | Menyiapkan kontrol cache dan tajuk HTTP dimungkinkan tetapi memerlukan konfigurasi nan lebih kompleks |
Aksesibilitas | Cloudflare tidak memerlukan URL unik untuk aksesibilitas | Konten Amazon CloudFront hanya dapat diakses melalui URL nan dikonfigurasi |
Harga | Menawarkan nilai berbasis tingkat nan berbeda untuk memenuhi kebutuhan upaya nan berbeda pula | Amazon CloudFront menawarkan nilai sesuai permintaan dengan tingkatan nan beragam macam |
Jadi, Pilih CloudFlare alias Amazon CloudFront?
<
Meskipun baik cloudflare maupun amazon cloudfront sama-sama menjadi solusi terhadap respon suatu web sehingga menjadi lebih cepat. Namun, kedua layanan tersebut dapat berfaedah sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Jika upaya alias organisasi Anda baru membangun suatu jaringan dan mau menghindari overhead dari sistem konfigurasi nan kompleks, maka cloudflare dapat menjadi pilihan nan cocok. Hal ini tentu saja didasarkan bahwa cloudflare lebih mudah di set up dan dikonfigurasikan. Lebih lanjut, jika Anda menginginkan perlindungan jaringan dari ancaman seperti DDoS, tentu saja Anda bisa menggunakan cloudflare.
Selain itu, Cloudflare adalah pilihan tepat jika Anda memerlukan CDN nan dapat mengelola dan mendistribusikan sebagian besar konten alias informasi Anda. Cloudflare juga memberikan kontrol nan lebih baik atas caching data, dan sangat bagus untuk membangun layanan konten tetap seperti situs WordPress alias situs berbagi gambar lantaran keahlian pengoptimalan gambarnya.
Namun sebaliknya, jika Anda telah mengonfigurasi sistem Anda untuk bekerja dengan ekosistem AWS, maka Amazon Cloudfront adalah pilihan nan tepat mengingat kemudahan integrasi dan struktur biaya. Cloudfront juga merupakan opsi nan bagus jika Anda mau menyediakan konten langsung alias nan direkam sebelumnya kepada pengguna berkah keahlian streaming bawaannya.
Penutup
Cloudflare dan Amazon CloudFront merupakan layanan CDN nan memberikan faedah terhadap kecepatan pengiriman suatu konten pada website. Meskipun demikian, kedua layanan tersebut mempunyai perbedaan dan spesifikasinya tersendiri. Namun, tetap saja kedua layanan tersebut bakal berfaedah secara maksimal bagi suatu organisasi jika Anda memahami kebutuhan Anda dan mencocokkan dengan layanan tersebut.
IDCloudHost merupakan layanan cloud provider nan mendukung digitalisasi di Indonesia. Adapun salah satu layanan IDCloudHost adalah Bare Metal Server nan merupakan server pendukung kegiatan aplikasi dan website dengan spesifikasi sumber daya server serta resource nan sangat tinggi. Dengan demikian, Anda bisa menciptakan software nan berbobot dengan space nan mumpuni.