Co-COO Dell: Tahun 2023 Penuh Ketidakpastian dan Kejutan

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Jakarta, Gizmologi – Bagi Jeff Clarke, Vice Chairman dan Co-COO Dell Technologies, tahun 2023 bakal menjadi tahun nan penuh ketidakpastian dan kejutan. Petinggi Dell itu tidap dapat memprediksi apa nan bakal terjadi. Baginya, satu-satunya perihal konstan di tengah semua perubahan nan terjadi adalah peran krusial teknologi dalam mengatasi beragam hambatan jangka pendek dan mewujudkan kesempatan jangka panjang.

“(Tahun) 2023 bakal penuh dengan ketidakpastian dan kejutan. Tapi sebagai seorang nan optimis teknologi, saya percaya penemuan bakal mendorong kemajuan luar biasa. Dan saya tidak sabar untuk menyaksikan apa nan bakal terjadi di masa depan,” ujar Jeff dalam rilis resmi perusahaan.  Jeff memandang tahun 2023 bakal menjadi tonggak krusial dalam pencapaian teknologi. Pandemi menumbuhkan kesadaran bahwa teknologi rupanya dapat dimanfaatkan untuk mendukung pekerjaan, belajar, dan terhubung dengan beragam orang di seluruh dunia.

Inovasi teknologi telah mendorong kemajuan manusia bergerak lebih cepat. Dengan hiperkonektivitas nan mencakup lingkunga cloud dan edge, sekarang kita dapat menemukan informasi di mana-mana. Perusahaan seperti Dell pun memahami bahwa teknologi bakal membantu manusia di seumlah bagian besar, seperti pendidikan, layanan kesehatan, hingga layanan pemerintah dan lain sebagainya.

Baca juga: Dell Pro Webcam, Aksesoris Profesional dengan Sertifikasi Microsoft Teams & Zoom

Prediksi Tema Utama dalam Perubahan Teknologi  dalam Kamacata Co-COO Dell Technologies

Sebagai seorang C0-COO Dell Technologies, Jeff Clarke mempunyai pandangan tersendiri tentang apa saja nan bakal digarap para Chief Information Officer (CIO) alias para petinggi perusahaan teknologi lain di dunia. Paling tidak ada empat tema utama nan bakal mendapat perhatian.

1. Teknologi Akan Menentukan Pengalaman Kerja

Kemampuan memanfaatkan teknologi -bukan ruang kerja bentuk – bakal semakin menentukan pengalaman kerja karyawan. Kebutuhan terhadap perangkat teknologi memadai dalam bumi kerja masa depan telah mulai terasa sejak bumi berada dalam situasi pandemi Covid-19. Termasuk angan pengguna bakal konektivitas lancar sehingga dapat terhubung ke data, aplikasi, dan layanan nan dibutuhkan.

Menurut Jeff selaku Vice Chairman dan Co-COO Dell Tehcnologies, “Harapan pengguna bakal konektivitas nan lancar untuk menghubungkan orang-ke-orang lainnya, menghubungkan orang ke data, aplikasi dan layanan nan mereka butuhkan, bakal meningkat. Lagi pula, teknologi adalah landasan kemajuan, mulai dari membangun kebudayaan untuk mendorong penemuan hingga melayani pelanggan. Jadi, apa pun pendekatan nan diterapkan perusahaan untuk pekerjaan di masa depan, teknologi bakal menentukan pengalaman kerja termodern.”

2. Platform Tertutup Akan Hancur Menjadi Ekosistem Teknologi

Pada tahun 2022, banyak orang mulai memandang pergeseran industri ke arsitektur “multicloud” nan sesungguhnya. Arsitektur ini memanfaatkan layanan komputasi cloud apa pun nan pengguna mengambil tetapi juga konsentrasi untuk mengubah kemampuan-kemampuan krusial secara “horizontal” di semua lingkungan multicloud.

Contohnya adalah storage dan informasi sebagai sebuah layanan umum nan bisa diakses semua lingkungan cloud nan diterapkan. Kemampuan multicloud edge sedang digelar, dan teknologi ketahanan siber dan cyber vault sudah menjadi kompetensi mendatar di semua cloud. Bahkan konsentrasi dari keamanan Zero Trust adalah memastikan arsitektur keamanan multicloud adalah sebuah layanan mendatar umum, bukan sekelompok layanan nan berdiri sendiri-sendiri.

“Pada tahun 2023, kami minta percepatan penemuan bakal konsentrasi pada upaya membikin seluruh ekosistem teknologi berfaedah sebagai satu platform untuk transformasi digital Anda,” ujar Jeff Vice Chairman dan Co-COO Dell Technologies, “Selain itu, menurut kami perusahaan bakal mengandalkan teknologi nan memberikan elastisitas dan keterbukaan akses terhadap inovasi, serta mitra nan dapat mengoordinasikan semua kerumitan ke dalam suatu sistem kerja terotomatisasi.”

3. Kecerdasan Buatan (AI) bakal Mencapai Titik Perubahan

“Tahun 2023 menjadi tahun di mana bakal terjadi percepatan penggunaan AI dan pembelajaran mesin. Kami mempunyai perangkat dan sistem perangkat lunak untuk mewujudkannya. Kami telah mengumpulkan informasi set dalam jumlah signifikan, Kami juga telah berinvestasi pada training di nyaris semua industri agar tim kami dapat beranjak dari penelitian ke proyek-proyek AI di bumi nyata,” tegas Jeff selaku Co-COO Dell Technologies.

Perusahaan nan memanfaatkan gelombang kedua AI bakal memandang kelebihan kompetitif nan berbeda lantaran AI bisa memahami, mempelajari, dan berakal dengan lebih baik – serta memberi developer dan data scientist lebih banyak kebebasan untuk membikin aplikasi dan hasil.

Perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, memangkas kebutuhan daya, dan mempercepat strategi multicloud dan edge. Saat industri semakin berkembang, AI juga bakal lebih bisa demokratis lantaran open-source AI menjadi lebih lazim dan bisa diakses oleh organisasi nan lebih luas.

4. Momentum Akan Mempercepat Arsitektur Zero Trust

Dalam kacamata Co-COO Dell Technologies, sudah semakin banyak pelanggan dunia nan mentransformasi strategi keamanan mereka. Banyak nan tertarik pada arsitektur Zero Trust untuk melindungi lingkungan TI mereka dengan lebih baik. Tiga prinsip utama dari Zero Trust sebenarnya tidak terlalu susah – autentikasi universal berkepanjangan untuk semua hal; perilaku nan didorong oleh kebijakan otoritatif nan kuat; dan pengelolaan ancaman nan sangat terintegrasi.

Menurut Jeff, tantangan sebenarnya adalah kondisi industri dan teknologi saat ini nan membikin integrasi dan kreasi Zero Trust terlalu rumit bagi sebagian besar pelanggan. Tugas teknologi perusahaan adalah meringankan beban tersebut dan menyederhanakan prosesnya. Aktivitas nan dilakukan termasuk menilai kondisi perusahaan saat ini dan memberikan wawasan nan bisa ditindaklanjuti untuk mematangkan program keamanan siber mereka dan menyelaraskannya dengan Zero Trust.

“Melalui rencana pengembangan nan berkelanjutan, praktik terbaik, dan standardisasi, kami dapat membikin mengambil Zero Trust jadi lebih sigap dan mudah. Pada akhirnya, Zero Trust bakal menjadi dasar untuk level baru keamanan informasi dan kepercayaan di bumi multi-cloud nan sangat terdistribusi lantaran semuanya saling terhubung,” tutup Vice Chairman dan Co-COO Dell Technologies tersebut.

Sumber Blog Gizmologi
Blog Gizmologi
close
Atas