Cryptocurrency Hari Ini: Selama 2022, Transaksi Aset Kripto di Indonesia Rp296,66 T

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

JAKARTA, duniafintech.com – Cryptocurrency hari ini bakal mengulas terkait nilai transaksi aset kripto di Indonesia selama tahun 2022 lalu.

Menurut catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), lebih dari Rp 22 ribu triliun transaksi di perdagangan berjangka komoditi sepanjang 2022.

Disampaikan Plt. Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, dari total nilai transaksi tersebut sebesar Rp 22.181,75 triliun untuk perdagangan berjangka komoditi dan Rp 296,66 triliun aset kripto. 

Baca juga: Apa Itu Crypto Winter? Inilah Perbedaannya dengan Bearish Market

“Selain kedua jenis perdagangan tersebut Bappebti juga melakukan pengawasan terhadap perdagangan bentuk emas digital senilai Rp 1.976,88 miliar, serta timah murni batangan senilai US$ 2,36 miliar,” kata Didid, dinukil dari Tempo.co, Jumat (20/1/2023).

Cryptocurrency Hari Ini: Berpengaruh terhadap Peningkatan Perekonomian

Dikatakan Didid, besarnya nilai transaksi perdagangan tersebut tentunya juga berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian negara maupun pada penerimaan pajak.  

Di samping itu, imbuhnya, Bappebti pun melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem resi penyimpanan dan pasar lelang komoditas.  

“Sepanjang tahun 2022 nilai transaksi SRG sebesar Rp 1,275 triliun dengan sekitar 20 jenis komoditi dan 165 penyimpanan nan tersebar di 144 kabupaten di 29 provinsi,” jelasnya.

Terkait pasar lelang, kata dia lagi, nilai transaksi nan tercatat di Bappebti mencapai Rp 52,5 miliar.

“Memang belum terlalu signifikan,” tuturnya.

cryptocurrency hari ini

Cryptocurrency Hari Ini: Sebelum Juni 2023, Bappebti Diminta sudah Rampungkan Bursa Kripto

Di lain sisi, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, meminta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) segera merampungkan pembentukan bursa kripto sebelum Juni 2023. Pasalnya, kehadiran bursa kripto sudah banyak dinantikan masyarakat.

“Bursa kripto juga mudah-mudahan sebelum Juni launching, gimana pun itu diperlukan,” ucapnya, dikutip dari CNNIndonesia.com.

Peluncuran bursa kripto ini sebelumnya terus mundur dari sasaran nan telah dijadwalkan.

Baca juga: Dollar Cost Averaging, Metode Ciamik untuk Hadapi Crypto Winter

Pada awalnya, Bappebti menargetkan peluncuran bursa kripto pada akhir 2022. Namun, sasaran itu tak terealisasikan.

Sebelum Pengawasan Beralih ke OJK

Plt Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, beberapa waktu lampau mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan realisasi bursa kripto sebelum pengawasan beranjak ke OJK.

Ditegaskan Didid, absennya bursa kripto membikin Bappebti kudu bekerja dua hingga tiga kali lebih keras.

Maka dari itu, kehadiran bursa kripto sangat diharapkan. Akan tetapi, pihaknya tetap kudu memandang situasi dan kondisi saat ini.

“Gak ada bursa, kami kerjanya jadi 2-3 kali lebih keras. Dengan adanya bursa itu sudah separuh kerjaan kami sudah bakal (selesai). Artinya kami berambisi keras tapi kudu bisa memandang situasi kondisi ini kudu diperhitungkan,” jelasnya.

Menurut Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya, untuk mewujudkan bursa kripto, diperlukan revisi atas Peraturan Bappebti (Perba) 8 tahun 2021 Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.

“Kesiapan sistem kemarin harusnya kita cek lagi lantaran ada beberapa perubahan, terutama dari revisi Perba 8/2021 kudu menyesuaikan lagi,” paparnya.

Baca juga: Apa Itu Crypto Winter? Ini Perbedaan Crash Tahun 2018 dengan 2022

Sekian ulasan tentang cryptocurrency hari ini nan perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Sumber Blog DuniaFintech Blockchain
Blog DuniaFintech Blockchain
close
Atas