
JAKARTA, duniafintech.com – Pasca kebangkrutan bursa kripto FTX terbesar kedua bumi nan terjadi pada beberapa hari lalu, tidak bisa dipungkiri sedikit banyak mempengaruhi ekosistem kripto secara global.
Sentimen negatif nan muncul belakangan ini pun tentu menarik perhatian pelaku industri kripto, salah satunya CEO Indodax, Oscar Darmawan.
Oscar beranggapan bahwa rumor likuiditas nan dialami oleh FTX perlu menjadi concern unik bagi para pelaku industri untuk lebih transparan agar dipercaya oleh organisasi kripto lantaran keamanan aset penanammodal dan transparansi merupakan perihal nan sangat penting.
Baca juga: Indodax Sukses Gelar Trading Fest Beyond The Limit : Orang Ini untung 3600% Saat Periode Lomba Trading Kripto
“Indodax sudah berdiri nyaris sembilan tahun lamanya dan kami selalu berupaya menjaga kepercayaan para member kami. Likuiditas kami lebih dari 100% baik dari kripto maupun Rupiah. Sebagai pelaku industri saya juga berambisi tidak ada exchange di Indonesia nan jatuh lantaran penyalahgunaan aset pelanggan ini” jelas Oscar, seperti dikutip Duniafintech.com dari keterangan resmi nan diterima.
Berkaca pada rumor FTX, sebagai pelaku industri, Oscar pun menyarankan adanya audit total kepada crypto exchange Indonesia nan sudah terdaftar di Bappebti demi transparansi dan perlindungan kepada para member.
“Audit nan dimaksud adalah audit exchange secara keseluruhan. Audit nan dilakukan oleh auditor nan mengerti langkah blockchain melangkah jadi bukan sekedar pencatatan rupiah. Kita perlu melakukan penyamaan inventory kripto dan rupiah nan ada di orderbook dan saldo nasabah. Bukan hanya sekedar proof of reserve nan tidak berfaedah banyak namun juga proof of liability (yaitu jumlah total deposit member nan tercatat di dalam exchange). Selaku pelaku industri, saya menyarankan semua exchange di Indonesia melakukan perihal nan sama, dan menyarankan pihak regulator dalam perihal ini Bappebti untuk mewajibkan semua exchange untuk melakukan audit serupa,” jelas Oscar.
Dengan adanya audit secara keseluruhan, saldo member dari setiap exchange bisa dicocokkan dengan proof of reserve dari exchange tersebut baik dari nominal rupiah nya maupun jumlah kripto-nya.
“Saya juga berambisi Bappebti dapat segera memberikan patokan baru nan meminta exchange menunjukkan hasil audit ini dan dilakukan reguler tiap hari jika perlu. Dengan adanya laporan terbuka ini, harapannya semua orderbook, saldo member dan inventory bakal match dan semua nya ada di Indonesia. Dengan semua inventory ada di Indonesia, saya percaya member bakal terlindungi. Jangan sampai orderbook nya di negara ini, saldo nya ada di third party dan inventory nan ada di Indonesia nya sendiri malah rupanya hanya mini banget. Jangan sampai inventory tidak match antara nan ada di orderbook dengan nan dilaporkan lantaran berpotensi menjadi chaos di kemudian hari,” jelas Oscar.
Oscar pun menambahkan bahwa di Indodax, baik itu orderbook, saldo member maupun inventory semuanya ada di Indonesia jadi keamanan member jelas terlindungi.
“Saya selalu mengapresiasi langkah Bappebti nan sigap tanggap dan selalu mengakomodir kebutuhan industri kripto. Saya minta dengan saran nan saya sampaikan dapat diterima dan dapat memberikan keamanan, kepercayaan, dan kenyamanan pada penanammodal kripto terutama setelah apa nan terjadi beberapa waktu lampau nan mempengaruhi market kripto dunia,” jelas Oscar.
Baca juga: Meta Luncurkan Fitur NFT, CEO Indodax : Awalnya Hanya Hype, Tapi NFT bakal Jadi Lebih Berguna
Terkait market kripto nan sedang mengalami fase bearish saat ini, dia berambisi di tahun 2023 dan 2024 kripto bakal naik kembali meskipun secara bertahap. Oscar pun berambisi kedepannya tidak ada crypto exchange dunia nan mengalami masalah serupa lantaran sedikit banyak bakal mempengaruhi market kripto secara dunia juga. Harapannya dengan kebijakan audit nan diusulkan ini dapat membikin resiko ekosistem kripto nasional menjadi sangat rendah dan aset member tidak disalahgunakan.
Tentang INDODAX
INDODAX adalah startup teknologi finansial di dalam bagian aset kripto dan blockchain seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple alias sebanyak lebih dari 200 aset kripto dari seluruh bumi dengan pergerakan nilai selama 24 jam.
Indodax sudah berdiri selama delapan tahun lamanya dan sudah melayani lebih dari 5,5 juta member di Indonesia. Perusaahaan juga telah mendapatkan perizinan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Perusaahaan ini menjadi perusahaan marketplace aset kripto pertama di Indonesia nan mendapatkan dua sertifikasi internasional sekaligus pada 2019, ialah 9001: 2015, 27001:2013.
Kemudian pada Juli 2021 Indodax kembali mendapatkan satu sertifikat ISO, ialah ISO 27017:2015. Kini, Indodax mempunyai 3 sertifikat ISO.
Dengan pengakuan pemerintah Indonesia dan standarisasi internasional nan mereka dapatkan, menandakan bahwa INDODAX merupakan perusahaan platform investasi aset kripto terpercaya.
Sekalipun nilai aset kripto seperti Bitcoin dapat berbobot ratusan juta rupiah per coin nya tapi transaksi di INDODAX memungkinkan dilakukan mulai dari 10 ribu rupiah membikin banyak masyarakat Indonesia tertarik dengan perdagangan ini dan menjadi mata pencaharian kerja secara full time.
INDODAX mendedikasi kepada member dan calon member untuk bertransaksi aset kripto menggunakan Rupiah dengan sistem terbaik, tercepat, termudah dan paling aman.
Berikut ini beberapa media sosial INDODAX:
- Facebook: https://www.facebook.com/indodax/
- Instagram: https://www.instagram.com/indodax/
- Twitter: https://twitter.com/Indodax/
- Youtube: https://www.youtube.com/c/indodax/
- Indodax Academy: https://indodax.academy
Baca juga: Jadi Member Indodax Prioritas, Natasha Wilona Ajak Generasi Muda #JadiSefrekuensi Bareng Indodax
Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com
The post Demi Transparansi dan Perlindungan Member, Indodax Sarankan Audit Total Crypto Exchange di Indonesia appeared first on Dunia Fintech.