Suatu penyakit tidak disebabkan satu aspek tunggal, apalagi penyakit kronis. Berbeda dengan penyakit infeksi. Penyakit jantung dan diabetes, misalnya. Banyak aspek pemicunya. Beberapa di antaranya, kadar koletserol tinggi, indeks massa tubuh di atas normal, tekanan dan gula darah normal, dan sebagainya.
Kadang ditemukan lebih dari satu aspek akibat pada penderita penyakit jantung. Orang dengan glukosuria berisiko mengalami penyakit jantung. Oleh lantaran itu, pada orang dengan glukosuria tidak cukup hanya mengendalikan gula darah saja, namun parameter kesehatan lain pun kudu dilakukan pengecekan rutin.
Setidaknya ada 7 perihal nan kudu dicek secara berkala dan dipantau angkanya bagi orang glukosuria dengan akibat penyakit jantung. Apa saja?
Baca juga: 5 Makanan Diabetes Friendly nan Baik untuk Kesehatan Jantung
7 Angka nan Harus Diwaspadai
Berikut ini 7 parameter alias nomor nan kudu dipantau terus menerus. Hasil nan diharapkan tentu saja normal:
1. Kolesterol LDL
Kolesterol l”jahat” Low-density lipoprotein (LDL) merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi lantaran ada penyumbatan plak nan salah satunya terdiri dari kolesterol, di tembok pembuluh darah nan menuju ke jantung. Ketika sumbatannya mencapai 100%, terjadi serangan jantung lantaran aliran darah ke jantung tersendat total.
Pada orang dengan diabetes, sasaran kadar LDL nan sehat biasanya lebih rendah dari orang tanpa diabetes. Cek berkala kadar LDL, dan jika perlu konsumi obat penurun kolesterol jika kadarnya di atas normal dan bisa membahayakan jantung.
2. Indeks massa tubuh (BMI)
BMI alias Indeks Massa Tubuh adalah langkah menghitung lemak tubuh, berasas tinggi dan berat badan Semakin tinggi BMI, semakin besar akibat penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes. Tanyakan pada master gimana langkah menurunkan BMI.
Baca juga: Tips Terhindar dari Obesitas dengan Intermitten Fasting
3. Lingkar pinggang
Tahukah Diabestfriends bahwa mempunyai corak tubuh "apel" (di mana lemak menumpuk di tengah, di sekitar perut, lebih berisiko bagi jantung daripada mempunyai corak "pir" (di mana lemak berada di sekitar pinggul. Memilikiperut buncit bukan saja soal penampilan, tetapi sangat berbahaya. Ukuran pinggang ini sangat penting. Lemak nan menumpuk di rongga perut susah dihilangkan dan dia melepaskan zat-zat nan memicu beragam penyakit, termasuk diabetes.
4. Rasio pinggang-pinggul
Rasio pinggang-pinggul adalah pengukuran jumlah lemak di pinggang, pinggul, dan bokong. Diabestfriend bisa menghitung sendiri rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan menggunakan pita pengukur.
Lingkar pinggul kudu diambil pada bagian terlebar dari pinggul dan lingkar pinggang kudu diambil pada bagian terkecil dari bagian tengah perut tepat di atas pusar. Bagilah lingkar pinggang dengan lingkar pinggul untuk mendapatkan anga rasio. Nilai nan sehat untuk wanita adalah 0,80 alias kurang dan untuk laki-laki adalah 0,90 alias kurang.
5. Trigliserida
Banyak orang peduli dengan kadar kolesterol tetapi melupakan trigliserida. Ini bukan salah satu jenis kolesterol, tetapi termasuk lemak darah. Kadar trigliserida nan tinggi ini terkait dengan penyakit jantung koroner, terutama pada wanita.
6. Tekanan darah
Tekanan darah sering, tetapi tidak selalu, meningkat seiring bertambahnya usia. Tekanan hipertensi (hipertensi) adalah penyakit diam-diam. Artinya tidak menimbulkan gejala, tahu-tahu mendatangkan akibat penyakit jantung, stroke, dan masalah lainnya. Orang dengan glukosuria semakin berisiko mengalami penyakit jantung jika mempunyai tekanan darah tinggi. Jangan malas cek tekanan darah dan lakukan upaya menurunkannya.
Baca juga: Diabetes dan Kolesterol? Begini Cara Mengatasinya!
7. Gula darah puasa
Seperti dijelaskan di atas, glukosuria dan penyakit jantung itu sangat berkaitan. Pada orang nan belum terdiagnosis diabetes, krusial untuk memeriksakan kadar gula darah puasa. Nantinya master bakal menentukan apakah Kamu mempunyai glukosuria alias tidak.
Jika kadar glukosa darah puasa antara 100 hingga 125 mg/dL Kamu bakal dinyatakan pradiabetes. Orang dengan pradiabetes mempunyai kesempatan hingga 50% untuk mempunyai glukosuria jenis 2 dalam lima hingga 10 tahun ke depan. Tetapi, prediabetes bisa disembuhkan dan tidak menjadi glukosuria jika dilakukan langkah-langkah pencegahan.
Jika kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl alias lebih tinggi pada lebih dari satu kali pengujian, maka Kamu dianyataan menderita diabetes.
Baca juga: Mengukur Kadar Gula Darah Sewaktu, Berapa Nilai Normalnya?
Referensi:
Health.clevelandclinic.org. 7-numbers-you-need-to-know-for-your-hearts-health
My.clevelandclinic.org. Blood-glucose-test