Empat Hal Unik Tentang Blockchain, Mari Kita Simak Yuk!

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
Hal Unik Tentang Blockchain

JAKARTA, duniafintech.com – Blockchain mempunyai perihal nan unik, untuk itu tim DuniaFintech.com bakal mengulas unik untuk Anda, ialah karakter nan dimiliki Blockchain.

GI (GovInsider) menjelaskan gimana mata duit digital dan Blockchain berpotensi untuk menghilangkan korupsi dan juga bank sentral.

Istilah ‘cryptocurrency’ memang terdengar seperti sebuah kata nan berasal dari movie James Bond terbaru. Namun Bitcoin—mata duit digital terbesar dan terpopuler di dunia—bukanlah sebuah khayalan belaka. Bahkan faktanya, teknologi nan bergerak di belakang Bitcoin, Blockchain,  ini dapat mengubah langkah kerja pemerintah.

Bitcoin telah melahirkan sebuah metode unik untuk mencatat semua transaksi finansial nan terjadi tanpa perlu mengandalkan sistem perbankan nan ada. Teknologi tersebut dikenal dengan nama ‘Blockchain’. Tidak peduli seberapa berhasilnya mata duit digital ini, teknologi nan menggerakkannya itulah nan sangat penting. Salah satu menteri di bumi apalagi menyatakan bahwa Blockchain dapat membikin bank sentral dianggap sebagai sesuatu nan antik alias tidak dibutuhkan lagi.

GovInsider menuliskan sebuah penjelasan singkat nan menyebut empat perihal krusial mengenai Blockchain nan perlu diketahui oleh para pejabat pemerintahan.

Apa itu Blockchain? Hal Unik Tentang Blockchain?

Hal Unik Tentang Blockchain

Bank mencatat semua transaksi finansial nan mereka lakukan di dalam sebuah ‘buku besar’ (atau ‘ledger’). Berpuluh-puluh tahun nan lalu, kitab besar ini mungkin berbentuk ratusan kitab tua nan sudah berdebu. Setiap kalimat baru nan muncul di dalam kitab besar merupakan catatan transaksi nan baru terjadi. Catatan-catatan ini sekarang sudah didigitalkan, namun kitab besar tersebut tetap dimiliki dan dikontrol oleh suatu bank.

Blockchain itu unik lantaran kitab besar nan ini tidak dikelola oleh satu organisasi alias pihak tertentu. Sebaliknya, catatan kitab besar ini disebarluaskan secara publik dan dikelola oleh ribuan komputer di bumi dalam waktu nan bersamaan.

Buku besar nan dapat diakses dan dikelola oleh publik ini adalah kekuatan utama Blockchain. Setiap komputer nan terdapat di dalam jaringan dapat membikin catatan baru tentang transaksi nan baru terjadi. Ketika transaksi sudah dicatat di dalam kitab besar dunia ini, sangat mustahil bagi siapapun untuk menghapus catatan transaksi tersebut.

Baca juga: Aman dan Transparan, Begini Keunggulan Cara Kerja Blockchain

Mengapa perihal ini penting?

Blockchain membikin transaksi pembayaran dapat terjadi dan tercatat tanpa menggunakan kitab besar nan dikelola oleh sebuah bank. Awalnya, perihal ini memang krusial bagi Bitcoin (mata duit pertama nan beredar menggunakan teknologi tersebut) saja, namun sekarang teknologi kitab besar tersebut mulai dapat digunakan dan diaplikasikan untuk apa pun.

Seperti nan ditulis oleh seorang venture capitalist terkenal nan berjulukan Marc Andreessen:

“UNTUK PERTAMA KALINYA, BLOCKCHAIN MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA SEORANG PENGGUNA INTERNET UNTUK MENGIRIMKAN SEBUAH PROPERTI DIGITAL YANG UNIK KE PENGGUNA INTERNET YANG LAIN. TRANSAKSI YANG TERJADI DAPAT DIJAMIN AMAN, DAN SEMUA ORANG DAPAT MENGETAHUI BAHWA SUATU TRANSAKSI TELAH TERJADI DAN TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DAPAT MELAWAN FAKTA TERSEBUT.”

Baca juga: Line Fokus Fintech, Rambah Blockchain Hingga NFT

Bagaimana Blockchain dapat berakibat pada pemerintah?

Mungkin ucapkan selamat tinggal pada bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve?

Jika sebuah pemerintahan menggunakan Blockchain untuk mencatat segala macam corak perjanjian alias transaksi, bakal menjadi mustahil bagi seseorang untuk melakukan tindakan korupsi, ungkap Oscar Darmawan. Tidak ada komputer satu pun nan bisa mengubah transaksi nan sudah tercatat di dalam Blockchain, sehingga “smart contracts” nan menggunakan teknologi ini dapat menunjukkan secara tepat dan detil kemana duit mereka mengalir—yang bakal menjadi suatu corak akuntabilitas nan jauh lebih baik daripada nan ada sekarang. Sebuah perusahaan tidak bakal dapat memalsukan rekeningnya. Semua transaksi pengiriman duit dari lembaga pemerintahan bakal tercatat.

Sistem ini juga dapat berakibat pada sistem bank sentral nan ada saat ini, ujar seorang menteri dari pemerintahan Inggris. Berbicara ke Wired Magazine, Menteri  Matthew Hancock mengatakan bahwa “di negara dimana sebuah mata duit memerlukan bank sentral untuk mengatur peredarannya dalam rangka mengelola perekonomian negara, bank sentral pasti dibutuhkan. Namun nan paling penting, ketika masyarakat sudah bisa membayar satu sama lain dengan mata duit nan tidak terhubung dan terpaku pada letak geografis suatu negara tertentu, maka kebutuhan bakal bank sentral juga pasti bakal berkurang.”

Apa nan sedang terjadi di area mengenai perihal ini?

Terdapat tiga sektor nan cukup menarik untuk dibahas. Yang pertama adalah sektor startup (perusahaan baru). Pemerintah Singapura mempunyai cita-cita besar untuk menjadikan negaranya sebagai pusat ‘FinTech’ (Teknologi Finansial) di area Asia. Contohnya, IDA telah memberikan modal nan cukup besar untuk mendukung Toast—perusahaan nan membantu para tenaga kerja asing untuk mengirimkan duit antarnegara menggunakan aplikasi dan EZLink train card mereka. Semua transaksi dijamin melangkah kondusif lantaran terdaftar di dalam Blockchain.

Sektor kedua adalah pemerintah. Otoritas Keuangan Singapura baru saja selesai membangun sebuah laboratorium FinTech nan bakal memonitorisasi perkembangan terbaru dari teknologi-teknologi nan bergerak di bagian pembayaran dan mempertimbangkan utilitas mereka.

Sektor ketiga, dan nan paling jelas, adalah lembaga-lembaga perbankan itu sendiri. Banyak di antara mereka nan sudah punya laboratorium mereka sendiri, dan banyak juga nan sudah berinvestasi di startup-startup baru nan kian bermunculan di bagian FinTech.

Blockchain adalah sebuah teknologi baru, sehingga potensi sebenarnya nan dimiliki teknologi tersebut baru bakal muncul seiring berjalannya waktu. Ketika Internet baru pertama kali ditemukan, siapa nan dapat memprediksi bahwa dampaknya ke bumi dunia bakal sebesar ini? Sebagian besar perkembangannya memang dibantu oleh adanya support internasional untuk World Wide Web.

Perdebatan tentang gimana pemerintah dapat menggunakan dan beradaptasi dengan sistem pembayaran baru ini memang baru dimulai. Untuk saat ini, belum ada pemerintah nan muncul untuk meregulasi blockchain ataupun Bitcoin, walaupun sudah ada beberapa negara nan melarang mata duit digital itu untuk beredar di negara mereka. Namun dengan satu klik saja, Blockchain dapat mengubah gimana langkah pemerintah melakukan upaya dengan dirinya sendiri ataupun dengan pihak lain. Coba kalahkan itu, James Bond.

Source: Joshua Chambers

Baca juga: Blockchain Adalah: Pengertian, Karakteristik hingga Cara Kerjanya

Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

The post Empat Hal Unik Tentang Blockchain, Mari Kita Simak Yuk! appeared first on Dunia Fintech.

Sumber Blog DuniaFintech Blockchain
Blog DuniaFintech Blockchain
close
Atas