Cloud Gaming adalah masa depan industri game, tidak ada nan bisa membantah perihal tersebut. Konsep bahwa gaming tidak lagi dibatasi oleh sekadar platform dan bisa dinikmati kapanpun dan dimanapun Anda menginginkannya dengan beragam perangkat keras berbeda selama dia terhubung dengan internet memang bakal jadi sesuatu nan dikejar oleh banyak perusahaan teknologi. Google seperti biasa, menjadi salah satu nan berupaya terjun serius ke dalam pasar nan belum banyak digarap ini via Google Stadia. Namun pada akhirnya langkah ini berujung kegagalan.
Kurangnya konten eksklusif nan menarik serta sistem jualan nan tidak terlalu menggoda berujung membikin Google Stadia, perlahan tapi pasti, mulai ditinggalkan. Terlepas dari kecepatan internet nan kian bisa diandalkan, banyak gamer nan lebih memilih untuk bermain dengan style konvensional. Kian kehilangan pelanggan dan akhirnya diputuskan ditutup, Google Stadia akhirnya resmi meninggal – tepatnya pukul 11:59pm PT, tanggal 19 Januari 2023. Server sudah ditutup dan layanannya tidak lagi bisa dinikmati. Tentu saja, Google sudah menyediakan sistem refund untuk para pelanggan nan sempat percaya pada layanan ini.
To our players and partners, our team, community and fans: thank you, for everything.
As of 11:59pm PT today, we're signing off from the cloud. Y'all be good to each other, and stay safe out there.
☁️ 🎮 pic.twitter.com/aCr0gW8IQq
— Stadia ☁️🎮 (@GoogleStadia) January 18, 2023
Terlepas dari kebenaran ini, Cloud Gaming tetap tetap menjadi jadi salah satu fitur jagoan perusahaan teknologi lain seperti Microsoft dan NVIDIA. Bagaimana dengan Anda? Sempat meletakkan perhatian pada Google Stadia?