Cryptoharian – Perusahaan kripto raksasa Binance telah mendapatkan lampu hijau dari Hakim Kebangkrutan AS, Michael Wiles, untuk mengakuisisi perusahaan pemberi pinjaman kripto nan pailit, Voyager Digital.
Persidangan tersebut sebelumnya digelar di New York, pada hari Selasa (7/3/2023) dimana Voyager dapat menjual aset serta men-transisi pelanggannya ke Binance Amerika dalam kesepakatan senilai US$ 1,3 miliar.
Melansir dari reuters, Binance telah setuju untuk membayar US$ 20 juta secara tunai kepada Voyager, termasuk mengambil aset kripto nan disimpan oleh pelanggan Voyager.
Dalam perihal ini, Wiles menyetujui rencana restrukturisasi dan tidak peduli terhadap keberatan nan diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS terhadap akuisisi tersebut.
Pekan lalu, pengacara SEC William Uptegrove memberikan pernyataan keberatan kepada Wiles saat sidang. Pernyataannya adalah penyelidik SEC percaya Binance.US telah beraksi sebagai bursa sekuritas nan tidak terdaftar.
Namun, perihal tersebut dinilai Wales sebagai dasar nan ‘samar’, lantaran lembaga tersebut kandas memberikan bukti apa pun. Tidak hanya itu, Wiles juga menegaskan semestinya SEC tidak menunggu sampai menit terakhir untuk menyampaikan keberatan tersebut.
Meski sudah dapat diakuisisi, penasihat finansial Voyager saat persidangan mengatakan bahwa perusahaan nan pailit tersebut memerlukan waktu hingga empat minggu.
Pasalnya, Voyager juga kudu untuk meninjau pertanyaan baru tentang komitmen Binance soal akuisisi ini, termasuk kepatuhan peraturan Binance Amerika, dan keamanan dari biaya simpanan pelanggannya.
Baca Juga: Lima Koin nan Bahaya Karena Voyager, Ada Shiba Inu dan Ethereum
Menanggapi perihal tersebut, Binance Amerika nan berbasis di Palo Alto mengatakan dengan percaya bahwa pihaknya ‘sangat independen’, dari perusahaan induk internasionalnya Binance, nan dimiliki oleh CEO Changpeng Zhao dan berbasis di Singapura.
Seperti diketahui, Voyager mengusulkan kebangkrutan pada bulan Juli lalu, tepatnya beberapa bulan setelah jatuhnya token kripto utama TerraUSD dan Luna nan mengejutkan seluruh industri aset digital.
Dalam perihal ini, Voyager memperkirakan penjualan bakal memungkinkan pelanggan mencairkan 73% dari nilai simpanan mereka pada saat pengajuan kebangkrutan.
Sebelumnya pula, Voyager telah membantah klaim oleh SEC bahwa token VGX-nya adalah sekuritas, nan berakibat ditundanya sidang akuisisi tersebut.
“Voyager tidak setuju dengan pernyataan apa pun, oleh staf SEC alias sebaliknya, bahwa VGX adalah sekuritas, dan pandangan debitur didukung oleh pendapat norma dari firma norma nan diakui secara nasional,” kata Mark Renzi, penasihat finansial Voyager.
Keputusan nan diambil oleh Hakim Kebangkrutan tersebut menuai reaksi positif dari para Crypto Twitter. Salah satunya adalah The Wolf of All Street alias Scott Melker, nan memberikan apresiasi atas keputusan tersebut.
“Saya mungkin kehilangan banyak duit di Voyager. Tapi sisi terangnya, saya dapat menyaksikan sistem peradilan Amerika Serikat, menampar SEC tepat di wajah mereka,” ungkap Melker.
Baca Juga: Tren Turun Akan Terus Berlanjut Bagi Bitcoin? Ini Kata Analis
I may end up losing a lot of money on Voyager, but the silver lining is that I get to watch the United States judicial system, reverse 360 one-handed dunk on the SEC. https://t.co/7BpeoMJkTz
— The Wolf Of All Streets (@scottmelker) March 7, 2023Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.