Hanya Disetujui 13 Validator, Hard Fork Polygon Tuai Protes!

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

Layer-2 Polygon MATIC telah melakukan upgrade hard fork (17/1/2023). Selain meningkatkan sistem keamanan melalui reorg, upgrade ini bisa mengurangi lonjakan gas fee, biaya dalam penggunaan blockchain. Namun, upaya hard fork tak sepenuhnya melangkah mulus. Polygon mendapat banyak kritik dari organisasi kripto.

Perubahan Dianggap Tidak Mendesak

Proposal harf fork L-2 Polygon menuai polemik di kalangan organisasi jaringan. Beberapa personil organisasi menuntut informasi lebih komplit atas urgensi dilakukannya perubahan. Mereka juga menilai bahwa perubahan tersebut berkarakter tidak mendesak, tidak memerlukan tindakan drastis seperti hard fork.

Tidak Terdesentralisasi

Pada Desember 2022, Polygon mengadakan pemungutan suara, tetapi hanya dengan 100 validator jaringan. Hanya peserta nan memberi pelayanan node Polygon nan diizinkan untuk berperan-serta dalam pemungutan suara, untuk menentukan apakah Polygon kudu melanjutkan hard fork nan diusulkan alias tidak.

Namun, realisasinya, pemungutan bunyi hanya dilakukan dengan support 15 validator, dengan 13 validator (87%) di antaranya menyatakan support terhadap proposal hard fork.

Hal ini memicu kritikan dari organisasi nan menyebut Polygon terlalu terpusat dan kurang demokratis, lantaran hanya 13 validator nan menentukan nasib Polygon.

Padahal, sebelumnya pernah dibahas, hard fork seharusnya dipilih oleh 100 validator dan penyedia prasarana jaringan. Jumlah validator dianggap terlalu sedikit, perlu bunyi kebanyakan sebelum memutuskan hard fork.

Sementara itu, Polygon di situs resminya menyamakan diri sebagai diktator nan baik, padahal proyek Polygon dibuat untuk secara berjenjang meningkatkan desentralisasi dengan menggunakan kerangka tata kelola off-chain dan on-chain.

Masalah desentralisasi di proyek blockchain dan kripto bukan perihal baru, sebelumnya Uniswap, exchange terdesentralisasi juga diprotes oleh anggotanya untuk bersuara terkait rencana pembaruan tersebut. Ini menimbulkan pertanyaan, seberapa besar kontrol nan dapat dimiliki pembuat alias pemilik blockchain.

Sumber Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
close
Atas