Anisa Giovanny
31st December, 2022
Sol, mata duit kripto di jaringan Solana, sempat turun ke $8 pada Jumat (30/12) penurunan ini menandakan nilai Sol berkurang lebih dari 97% dari nilai tertingginya sebesar $259.01 di November 2021. Penurunan ini pun turut menjadi perhatian dari CEO Ethereum, Vitalik Buterin.
Saat tulisan ini ditulis nilai Sol telah membaik dan berada di level $9, setelah sempat membaik kembali ke nomor $10,25, naik lebih dari 20% dari level terendah hari sebelumnya di level $8.18

Penurunan ini juga menjadikan Solana sebagai salah satu aset kripto dengan keahlian terburuk di tahun 2022 berbareng dengan FTT dan LUNC nan juga turun lebih dari 97%.
Baca juga: 7 Aset Kripto dengan Penurunan Terbesar di Tahun 2022
Beberapa argumen dapat menjelaskan keahlian jelek Sol pada tahun 2022 seperti Fed nan hawkish, downtime berulang Solana, peretasan $200 juta pada salah satu dompet terkait, dan kemungkinan paparan FTX.
Sol, adalah salah satu altcoin nan dipegang oleh pendiri FTX Sam Bankman-Fried (SBF) dan Alameda Research, nan dipimpin oleh Caroline Allison sebelum kehancuran kedua perusahaan.
Menurut laporan finansial nan bocor dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Alameda mempunyai Sol sekitar $1,2 miliar.
Sebelumnya pada bulan Desember, Anatoly Yakovenko, salah satu pendiri Solana Labs Inc., menjelaskan bahwa nyaris 80% proyek di blockchain Solana tidak mempunyai eksposur sama sekali ke FTX.
Baca juga: Harga Solana Anjlok di Bawah $10, Turun 96% dari ATH
Vitalik Buterin Berikan Dukungan Pada Solana
Some smart people tell me there is an earnest smart developer community in Solana, and now that the awful opportunistic money people have been washed out, the chain has a bright future.
Hard for me to tell from outside, but I hope the community gets its fair chance to thrive🦾🦾
Melihat nilai Sol nan turun sangat jauh, Founder Ethereum, Vitalik Buterin menunjukan simpatinya dalam sebua tweet. Dia mengatakan bahwa “orang pintar” memberitahunya bahwa Solana mempunyai “komunitas developer pandai nan sungguh-sungguh”.
Ia juga menyatakan bahwa oportunis nan pernah terlibat dengan proyek di masa lampau telah “dihilangkan”. Buterin juga mengungkapkan harapannya agar organisasi Solana “mendapatkan kesempatan nan setara untuk berkembang.”
Seperti Buterin, salah satu pendiri dan COO Solana Raj Gokal mengatakan dalam tweet sebelumnya bahwa momen krusial untuk protokol bakal berlalu.
Dia mencatat bahwa tantangan proyek baru-baru ini sama rumitnya dengan nan sebelumnya. Namun, Solana sekarang mempunyai tim nan besar dan berdedikasi untuk mengatasi kesulitan saat ini.
Meskipun tidak jelas gimana tim berencana untuk menghidupkan kembali proyek tersebut, seorang pengguna Twitter menyatakan bahwa comeback tersebut bakal serupa dengan pemulihan Ethereum pada tahun 2018.
Bulan lalu, CEO Solana Labs Anatoly Yakovenko mencatat bahwa proyek tersebut belajar dari pengalaman pahit di bear market 2018 dan sekarang mempertahankan persediaan untuk mendukung tingkat pembakaran barunya selama kurang lebih 30 bulan.
Baca juga: Roadmap Ethereum dan Prediksi Harga ETH 2023
Anisa Giovanny
Anisa tertarik dengan bumi tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di bumi perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bagian ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency
Anisa tertarik dengan bumi tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di bumi perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bagian ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency