Indeks Literasi Digital 2022: Hanya Meningkat 0,05 Poin, Aspek Keamanan Paling Rendah

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

Jakarta, Teknologia – Kementerian Komunikasi dan Informatika hari ini (1/2) meluncurkan hasil survei Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 nan merupakan hasil kerja sama dengan Katadata Insight Center. Pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 merujuk pada kerangka kerja dalam Road Map Literasi Digital 2020-2024 (Kemenkominfo, Januari 2021), dengan empat pilar pengukuran literasi digital yaitu Digital Skill, Digital Ethics, Digital Safety, dan Digital Culture.

Menurut Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika kenaikan lebih dominan dalam aspek budaya digital dan etika digital. Namun untuk aspek kemanan digital tetap memerlukan perhatian dan upaya berbareng seluruh pemangku kepentingan.

“Hasil survei Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 terdapat peningkatan sekitar nol koma nol lima poin. Dari sebelumnya 3,49 sekarang sudah mencapai 3,54 nomor agregat,” ujarnya saat bertemu pers Indeks Literasi Digital Indonesia 2002 di Jakarta.

Ia menambahkan, secara umum ada peningkatan dari aspek budaya digital dan etika digital. “Sekarang ada di nomor 3,48. Kemudian, untuk digital skill-nya tetap berada di sekitaran 3,52. Etika digital juga mengalami peningkatan 3,68. Ini adalah hasil nan kita dapatkan dari tahun lampau kita adakan survey,” tuturnya.

Indeks Literasi Digital Indonesia 2022Hasil Indeks Literasi Digital Indonesia 2022

Pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 dilakukan melalui survei tatap muka nan dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2022. Penentuan sampel survei menggunakan multistage random sampling dengan pendekatan home visit di area survei. Total responden tahun ini berjumlah 10.000 orang dengan Margin of Error (MoE) +/- 0,98% pada tingkat kepercayaan 95%.

Literasi digital ini terbagi menjadi tiga segmen, ialah pendidikan, pemerintahan (TNI dan Polri) dan masyarakat umum. Jika dilihat di segmen Pendidikan, 3,70. Sedangkan segmen pemerintahan 3,74 dan di segmen masyarakat umum 3,50. Responden nan diikutkan dalam penentuan sampel adalah personil rumah tangga berumur 13-70 tahun, serta mengakses internet dalam 3 bulan terakhir.

Sejak tahun 2020, Kementerian Kominfo telah melalukan tiga kali survei Indeks Literasi Digital Nasional. Dirjen Semuel menyatakan survei itu ditujukan untuk mengetahui status literasi digital. Hasil pemetaan literasi digital Indonesia merupakan penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan tingkat kecakapan dan pengetahuan digital, sekaligus memberikan gambaran kondisi dan kesempatan di setiap daerah Tanah Air.

Menurut Dirjen Aptika Kementerian Kominfo dalam aspek indeks keamanan (safety) tetap perlu diperhatikan lantaran tetap rendah. “Nilainya baru 3,12, makanya banyak kejadian di masyarakat seperti misalnya banyak tertipu dan terpedaya oleh orang-orang nan punya niatan jahat,” tuturnya.

Semuel menambahkan, hasil survei juga menunjukkan upaya peningkatan literasi digital masyarakat di setiap provinsi, perihal itu dibutuhkan agar program literasi digital bisa tepat sasaran. “Hasil pengukuran kita bagi dengan wilayahnya. Bagaimana di wilayah-wilayah tertentu, memang ada perbedaan. Kalau kita lihat misalnya di Jogja, literasi digital masyarakatnya 3,64. Begitu pula di Kalimantan Barat, jumlahnya sama. Ketiga adalah Kalimantan Timur dan keempat Papua Barat, masing-masing mendapat nilai 3,62. Selanjutnya, di urutan lima ada Jawa Tengah dengan tingkat literasi digital masyaraktnya sebesar 3,61,” jelasnya.

Aplikasi Paling Banyak Dipakai di Indonesia

Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 akses penggunaan teknologi digital

Penelitian ini juga mengukur perilaku masyarakat dalam mengakses internet, nan mencakup kepemilikan akun media sosial, durasi, waktu, dan gelombang mengakses internet, argumen masyarakat bermedia sosial, dan rujukan nan mereka akses untuk menjelaskan hoaks.

Pada skala Nasional, media nan paling banyak digunakan adalah WhatsApp dan Facebook. Namun pada level provinsi nan hubungan internetnya sudah memakai, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, maka WhatsApp dan YouTube nan mendominasi.

Sementara terkait lama pemakaian, pada skala Nasional tahun 2022, WhatsApp merupakan aplikasi nan paling lama digunakan per hari.

“Tujuan pengukuran ini untuk mengetahui pemahaman literasi digital masyarakat di Indonesia. Kita mau tahu petanya di mana saja nan perlu dilakukan literasi digitalnya untuk ditekan lebih masif lagi. Harapannya, kita bisa mengukur gimana tingkat literasi digital masyarakat dan kita bisa menyikapi gimana kita melakukan literasi kepada masyarakat” pungkas Semuel.

Sumber Blog Gizmologi
Blog Gizmologi
close
Atas