Kaleidoscope Review: Serial Heist Terbaru Netflix dengan Presentasi Unik

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

“Kaleidoscope” merupakan miniseries terbaru Original Netflix oleh Eric Garcia nan sempat trending. Dibintangi oleh Giancarlo Esposito, Rufus Sewell, Tati Gabrielle, Rosaline Elbay, Paz Vega, Niousha Noor, Peter Mark Kendall, dan Jai Courtney.

Setiap bagian dari “Kaleidoscope” adalah potongan puzzle dari keseluruhan agenda mastermind, Leo Pap, dalam menjalankan tindakan perampokan, beserta orang-orang nan terlibat dalam event tersebut. Baik segenap heist crew-nya, keluarganya, pihak FBI, hingga musuh terbesarnya.

Setiap bagian dilabeli dengan warna, bukan nomor seperti serial pada umumnya. Karena “Kaleidoscope” menyatakan bahwa serial bertema heist ini bisa ditonton dari bagian manapun.

Netflix Original memang selalu mengusahakan presentasi unik dalam konten-konten mereka. Memanfaatkan elastisitas dari streaming platform. Seperti sebelumnya kita memandang “Bandersnatch” (2018). Akankah “Kaleidoscope” memberikan pengalaman menonton terbaru nan seru?

Kaleidoscope

Apa Benar Kaleidoscope Bisa Ditonton Mulai Episode Mana Pun?

Setiap bagian “Kaleidoscope” ditandai dengan warna, mengadaptasi prinsip ‘kaleidoscope’. Dimana kita bisa memandang pola dan corak berbeda berasas warna apa nan kita lihat.

Serial ini menyatakan bahwa kita bisa menonton dari bagian manapun dan tetap tetap bisa memahami plot keseluruhan. Karena setiap bagian ini mempunyai latar waktu nan jelas. Ada masa lalu, masa kini, dan masa depan. Kita bisa memandang dari masa lalu, bertanya apa nan bakal terjadi di masa depan. Atau memandang akhir cerita terlebih dulu, kemudian mencari jawaban kenapa semuanya kudu berhujung demikian.

Namun, sebetulnya hanya ada urutan paling sempurna untuk menonton “Kaleidoscope”; urutan cocok dengan rilisan dari Netflix dan urutan waktu kronologis dari awal hingga akhir. Selain itu, mungkin bakal terasa acak-acakan dan ada plot twist nan terasa mengganjal. Klaim awal serial ini mungkin terasa menyakinkan setelah kita menonton beberapa bagian pertama. Namun setelah menonton bagian ‘Red’, ‘Pink’, ‘White’, sepertinya susah membayangkan jika kita menonton episode-episode ini sebagai pilihan pertama kita.

Jadi, klaim untuk bisa menonton “Kaleidoscope” dari beragam bagian sebetulnya kurang tepat. Kita memang punya kebebasan untuk melakukan klaim tersebut, namun outcome-nya tidak se-brilliant ekspektasi kita. Satu kelebihan dari format ini adalah, gimana kita bisa selalu kembali ke beragam bagian dengan mudah, untuk memandang kembali hint nan kita lewatkan.

Kaleidoscope

Tipikal Serial Bertema Heist dengan Perencanaan dan Aksi Cukup Seru

Serial alias movie bertema heist belakangan ini memang lagi nge-trend. Mulai dari kepopuleran “Money Heist”, hingga “Mencuri Raden Saleh” nan kembali trending di skena intermezo lokal. Buat nan memang sedang ketagihan sajian bergenre heist, “Kaleidoscope” bisa jadi tontonan nan seru.

Berbagai aspek plot heist dalam serial ini sebetulnya cukup standar. Mulai dari crew nan terdiri dari beragam karakter dengan skill spesifik, kemudian sekuen rencana perampokan nan rumit, hingga motif dan sentuhan drama nan membikin penonton emosional.

Setiap karakter dalam serial ini mempunyai kisahnya masing-masing. Meski secara keseluruhan paling konsentrasi dengan kisah Leo Pap, tentang dendam dan masa lalunya. Naskah nan disajikan juga bakal membikin kita bias dengan crew perampok, meski ada juga karakter FBI nan hendak dijagokan dalam heist drama ini. Keseruan keseluruhan plot “Kaleidoscope” justru terletak pada interaksi, hubungan, dan motif emosional dari setiap karakter.

Masih Ada Plot Hole dan Eksekusi Heist nan Kurang Rapi

Sayangnya, ketika memasuki babak ‘The Heist’, serial ini justru tidak terlalu memperlihatkan eksekusi rencana nan brilliant. Ada beberapa perihal nan mungkin menimbulkan pertanyaan berkarakter teknikal. Entah lantaran kita tidak memahami langkah kerja suatu device alias vault nan menjadi sasaran heist.

Ada banyak eksekusi high-tech nan terasa terlalu memudahkan crew Leo Pap. Rintangan dan hambatan dalam tindakan mereka juga termasuk sepele, namun dampaknya fatal. Secara keseluruhan, tindakan heist nan harusnya jadi pagelaran utama rupanya tidak seheboh ekspektasi penonton.

Karena plotnya nan acak, dijamin juga ada kemunculan beberapa karakter pendukung nan mudah terlupakan. Kemudian menimbulkan pertanyaan ketika tiba-tiba muncul untuk mengganggu plot utama. Akhir cerita pun tidak dipukul sama rata, membikin kita mempertanyakan konsep norma karma seperti apa nan sebetulnya hendak disampaikan dalam kisah ini.

Pada akhirnya, “Kaleidoscope” secara keseluruhan adalah sajian heist dengan keseruan standar. Klaimnya terlalu berlebihan, namun setidaknya sukses menjadi promosi nan menarik. Ada beberapa kronologi random nan mungkin bisa menjadi ragam tepat untuk menonton serial ini, namun tidak bisa dibilang sempurna.

Sumber Blog Hiburan TV, Movies, Music, dan Lifestyle
Blog Hiburan TV, Movies, Music, dan Lifestyle
close
Atas