Katak Mountain Mist Australia Punah, Pemerintah Didesak untuk Berbenah

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Hitekno.com - Australia mempunyai salah satu tingkat penurunan spesies tertinggi di negara maju.

Para mahir beranggapan bahwa tindakan politik kudu diambil secepat mungkin, termasuk dengan memperkenalkan undang-undang lingkungan nan lebih kuat.

Selain itu diperlukan pula investasi dalam perlindungan dan restorasi habitat.

Sebab, menurut laporan dari Sputnik News, baru-baru ini Katak kabut gunung (Australian Mountain Mist Frog) telah dinyatakan punah dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Katak itu terakhir terlihat di Australia pada April 1990. Para mahir percaya bahwa jenis ini dihancurkan oleh jamur chytrid, penyakit nan menyerang kulit, dan telah menimbulkan kerusakan parah pada populasi amfibi di seluruh dunia.

Namun, para intelektual tidak mengesampingkan aspek manusia: kenaikan suhu nan didorong oleh pengaruh rumah kaca telah mengurangi kediaman alami katak.

Katak itu paling sering terlihat di dekat Thornton Peak, barat laut Cairns. Panjangnya mencapai nyaris enam sentimeter, dan biasanya berwarna abu-abu alias abu-abu-coklat.

Para intelektual menekankan kebenaran bahwa katak kabut telah dicari selama dua dasawarsa terakhir, tetapi tidak berhasil.

"Banyak nan menurun drastis dan sayangnya si mini ini tampaknya telah menghilang. Ini sangat menyedihkan. Ini telah dicari selama 25 tahun terakhir sehingga tidak mungkin tetap ada di luar sana," kata Dr. Jodi Rowley, seorang mahir biologi katak di Australian Museum dan University of New South Wales.

Ilustrasi katak. (Pexels)Ilustrasi katak. (Pexels)

Namun, Dr. Rowley bersikeras bahwa krusial untuk tidak kehilangan harapan, lantaran ada sekitar 40 jenis katak nan terdaftar sebagai terancam di Australia, dan langkah-langkah kudu diambil untuk mengamankan mereka.

Beberapa mahir berpikir bahwa pemerintah Australia tidak melakukan cukup, lantaran negara ini mempunyai salah satu tingkat penurunan jenis tertinggi di negara maju. Meskipun demikian, mereka setuju bahwa Canberra bergerak ke arah nan benar.

"Kami tahu apa nan menyebabkan krisis ini: perusakan habitat, jenis invasif, dan perubahan iklim. Kami tahu solusi untuk krisis ini: undang-undang lingkungan nan lebih kuat, tindakan suasana nan lebih kuat, dan peningkatan investasi dalam perlindungan dan restorasi habitat," Jess Abrahams, seorang ahli kampanye alam di Australian Conservation Foundation, berpendapat.

Sumber Blog Hitekno - Berita Teknologi IT
Blog Hitekno -  Berita Teknologi IT
close
Atas