Kenali Empat Gejala Kanker Ovarium, Kembung Salah Satunya

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Mengenali aspek akibat dan indikasi kanker ovarium merupakan upaya krusial dalam mewaspadai kanker ovarium serta melakukan penemuan dini. Kanker ovarium menakut-nakuti wanita di dunia.

Tidak seperti kanker tetek alias serviks nan informasinya tersebaar luas, kanker ovarium tidak banyak diketahui. Hal ini menjadikan kanker ovarium jarang ditemui di stadium awal, lantaran wanita tidak begitu tahu gejalanya. Padahal, jika diketahui secara dini, tingkat kesembuhan bisa mencapai di atas 90%.

Baca juga: Wanita dengan PTSD Punya Risiko Kanker Ovarium

Mengenal Kanker Ovarium

Kanker ovarium merupakan penyebab kematian nomor 8 akibat kanker pada wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker ovarium berada di ranking 3 dari sisi kejadian dan tingkat kematian. Dokter Spesialis Onkologi, dr. Oni Khonsa, Sp.OG, Subsp. Onk menjelaskan, minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai kanker ovarium, sangatlah mengkhawatirkan.

“Ketidaktahuan terhadap aspek akibat dan penemuan awal menghalangi wanita mendapatkan diagnosa dan penanganan nan tepat terhadap kanker ovarium. Padahal jika dideteksi lebih awal, kanker ovarium dapat ditangani. Faktanya 20% dari kanker ovarium nan terdeteksi pada stadium awal, 94% nya bakal dapat hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis,” jelas dr. Oni dalam press briefing Kampanye 10 Jari untuk mengenal aspek akibat dan penemuan awal kanker ovarium, Seabtu, 2 Desember 2022.

Acara ini didukung oleh Cancer Information & Support Center (CISC) berbareng Shahnaz Haque nan merupakan survivor kanker ovarium, dan didukung oleh AstraZeneca, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI.

Baca juga: 6 Mitos tentang Kista Ovarium

Kampanye 10 Jari adalah upaya berkepanjangan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang 6 aspek akibat dan 4 tanda kanker ovarium. Tahun ini, Kampanye 10 Jari mengangkat tema “I Wish I Knew: What Doctor, Patient, Survivors, And Caregivers Want You To Know.

“Angka “10” nan tercantum dalam “Kampanye 10 Jari” merupakan salah satu langkah untuk mengedukasi masyarakat tentang enam aspek akibat dan empat tanda kanker ovarium.

Adapun enam aspek akibat kanker ovarium adalah:

- mempunyai riwayat kista endometrium

- mempunyai riwayat family dengan kanker ovarium dan/atau kanker payudara

- mutasi genetik (misalnya BRCA)

- paritas rendah alias tidak pernah melahirkan.

- style hidup nan buruk

- pertambahan usia.

Baca juga: Apa Itu Egg Freezing dan Manfaatnya Bagi Wanita nan Belum Ingin Punya Anak

Gejala Kanker Ovarium

Berikut ini adalah empat tanda kanker ovarium

1. Kembung

2. Nafsu makan berkurang

3. Sering buang air kecil

4. Nyeri panggul alias perut.

Pada umumnya kanker ovarium tidak disertai indikasi pada stasium awal. Selain itu, keempat indikasi tersebut bisa saja menjadi tanda alias indikasi penyakit lain. Seperti dijelaskan dr Oni mengatakan, “Gejala kanker ovarium sering kali disalahartikan dengan indikasi penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut. Bila timbul indikasi klinis, umumnya merupakan akibat dari pertumbuhan, perkembangan, serta komplikasi nan sering timbul pada tingkat stadium lanjut. Saat keadaan sudah pada stadium nan lanjut, kanker bakal susah untuk disembuhkan,” jelasnya.

Oleh lantaran itu, jika mempunyai salah satu dari 6 aspek akibat dan salah satu dari 4 indikasi kanker ovarium, kudu sigap konsultasi ke master untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh.

Saat ini bumi kedokteran dan farmasi sudah semakin maju. Tidak perlu takut untuk cek ke dokter. Kanker ovarium diterapi dengan operasi dan kemoterapi. Pada kanker ovarium stadium awal, di mana penyakit ini tetap terbatas di ovarium, penanganan dan pengobatan mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil..

Duta Peduli Kanker Ovarium, Shahnaz Haque, menyatakan pernah menyalahartikan indikasi dan aspek akibat kanker ovarium, dan dia berambisi tidak terjadi pada wanita di Indonesia lagi.

“Saya berambisi wanita Indonesia lebih peduli pada kesehatan dirinya dan salah satunya dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait kanker ovarium. Saya berbareng dengan CISC sebagai organisasi kanker nan berpusat di Jakarta dan berdiri sejak tahun 2003, berkomitmen dalam memberikan support serta layanan informasi pada masyarakat kanker dan awam menuju ‘Indonesia Peduli Kanker. Kampanye 10 Jari ini bakal menjadi informasi nan krusial dan mudah dipahami serta dapat disebarluaskan ke masyarakat Indonesia.”

Baca juga: Punya Kista Endometriosis? Cek Berkala untuk Deteksi Dini Kanker Ovarium

Sumber Blog GueSehat
Blog GueSehat
close
Atas