Normalnya, air ketuban mempunyai warna nan cerah alias sedikit kekuningan. Namun, lantaran aspek tertentu, air ketuban bisa berubah warna menjadi lebih keruh. Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Mums lantaran bisa menjadi tanda adanya masalah dalam kehamilan.
Warna Air Ketuban Normal
Air ketuban mempunyai kegunaan krusial dalam kehamilan untuk mendukung tumbuh kembang janin dan juga melindunginya dari akibat jangkitan serta benturan. Normalnya, air ketuban ini bakal mempunyai warna nan cerah alias sedikit kekuningan. Jika dibandingkan, warna air ketuban lebih bening daripada urine dan tidak keruh alias kental seperti keputihan. Dalam beberapa kondisi, pada air ketuban mungkin bakal terdapat sedikit darah, tetapi ini tetap tergolong normal.
Baca juga: Mums, Waspadai Air Ketuban Tidak Normal!
Penyebab Air Ketuban Keruh
Memasuki usia kehamilan sekitar 33-34 minggu, warna air ketuban bisa menjadi lebih keruh dan ini bisa terjadi dengan sigap setelah minggu ke 36-37 alias mendekati waktu persalinan.
Meski dalam beberapa kasus kondisi ini terbilang normal lantaran air ketuban mengandung serpihan vernix (lapisan nan menutupi tubuh bayi), Mums tetap perlu mewaspadai air ketuban nan keruh. Ini lantaran ketuban keruh bisa berakibat pula bagi janin, terlebih jika skor makronya cukup tinggi.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab air ketuban keruh nan perlu diwaspadai.
1. Chorioamnionitis
Penyebab umum warna air ketuban keruh adalah adanya infeksi. Dalam bumi medis, jangkitan pada air ketuban ini dikenal dengan istilah Chorioamnionitis.
Chorioamnionitis dapat terjadi lantaran jangkitan bakteri, baik sebelum alias selama proses persalinan. Bakteri ini biasanya berasal dari memek alias saluran kemih ibu. Bila tidak ditangani segera, kondisi ini dapat memicu terjadinya kelahiran prematur alias sepsis pada ibu dan bayi.
Chorioamnionitis biasanya ditandai dengan perubahan warna air ketuban menjadi kehijauan alias kekuningan. Pada ibu hamil, jangkitan ini juga dapat membikin ibu mengalami demam, rahim menjadi lunak, dan air ketuban berbau busuk.
Untuk mengatasi Chorioamnionitis, biasanya master bakal menyarankan penggunaan obat antibiotik. Namun, jika jangkitan ini sudah menyebabkan kondisi darurat janin alias kesehatan ibu memburuk, maka persalinan mungkin bakal dilakukan sesegera mungkin.
Baca juga: Ketahui Penyebab Air Ketuban Sedikit pada Ibu Hamil
2. Mekonium keluar sebelum bayi lahir
Mekonium adalah kotoran nan dikeluarkan janin sebagai tanda bahwa sistem pencernaannya telah berkembang sempurna. Biasanya, mekonium ini bakal dikeluarkan bayi setelah dia dilahirkan.
Namun, dalam beberapa kondisi, mekonium dapat keluar meski bayi belum lahir. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan, seperti usia kehamilan nan melampaui waktu alias bayi mengalami stres di dalam rahim.
Mekonium nan keluar saat bayi belum lahir ini bakal membikin air ketuban berubah warna menjadi kemerahan, kehijauan, alias kecokelatan. Jika dibiarkan terlalu lama, mekonium nan bercampur dengan air ketuban ini bakal terhirup oleh bayi. Akibatnya, bayi bakal mengalami sindrom aspirasi mekonium, di mana mekonium bakal menyumbat saluran pernapasan bayi dan mengurangi kadar oksigen di dalam tubuhnya.
Dalam beberapa kasus, sindrom aspirasi mekonium ini dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan pernapasan segera setelah lahir alias beberapa jam setelahnya. Ini membikin bayi memerlukan perawatan medis secara intensif segera setelah lahir.
3. Anemia hemolitik pada bayi
Air ketuban keruh dan berwarna kuning bisa menandakan adanya bilirubin pada air ketuban. Bilirubin nan berlebihan ini bisa jadi disebabkan oleh kondisi anemia hemolitik pada bayi.
4. Jumlah air ketuban sedikit
Air ketuban nan sedikit alias dikenal juga dengan istilah oligohidramnion dapat menyebabkan warna cairan ketuban menjadi lebih keruh. Air ketuban nan sedikit ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti dehidrasi, gangguan plasenta, hingga ketuban pecah.
Nah, itulah beberapa penyebab air ketuban keruh. Kondisi ini sangat perlu diwaspadai oleh Mums. Untuk itu, pastikan agar selalu melakukan kontrol setiap bulannya ke master kandungan, guna memastikan kondisi kehamilan Mums, ya. (BAG)
Baca juga: Bayi Keracunan Air Ketuban, Kok Bisa?
Referensi
Medical News Today. What's to know about amniotic fluid?.
Medline Plus. Amniotic fluid.