Cryptoharian – Runtuhnya bank Silvergate, nan merupakan jembatan perantara mata duit fiat dan kripto, serta bank legendaris Silicon Valley menimbulkan kehebohan tersendiri di kalangan Crypto Twitter (CT) hingga menjadi tren di media sosial tersebut.
Kala nilai Bitcoin (BTC) menurun lantaran berita tersebut, para penanammodal pun mulai bertanya-tanya, apakah stablecoin kedua di lingkup kripto kehilangan patokannya dan menjadi aset tidak berguna?
USDC, adalah koin nan diterbitkan oleh perusaahaan Circle, nan mana token tersebut dipatok dengan nilai dollar Amerika Serikat. Sebagaimana dilaporkan, Circle telah membikin kesepakatan dengan Silvergate untuk menarik seluruh persediaan USDC-nya pada minggu lalu.
Namun naas, perusahaan tersebut tetap memegang sekitar 25% dari cadangannya pada bank Silicon Valley (SVB), dan membeberkan kebenaran tersebut lewat akun Twitter resminya nan membuat kepanikan di pasar kripto.
“Silicon Valley Bank adalah salah satu dari enam mitra perbankan nan bekerja sama dengan Circle untuk mengelola 25 persen bagian dari persediaan USDC nan disimpan secara tunai,” tulis Circle di laman Twitter-nya.
Silicon Valley Bank is one of six banking partners Circle uses for managing the ~25% portion of USDC reserves held in cash. While we await clarity on how the FDIC receivership of SVB will impact its depositors, Circle & USDC continue to operate normally.https://t.co/NU82jnajjY
— Circle (@circle) March 10, 2023Circle juga menyebut, pada hari Kamis lampau pihaknya mencoba untuk melakukan penarikan total dari SVB, namun tetap belum membuahkan hasil. Mereka mengakui, biaya perusahaan sebesar US$3,3 miliar dari sekitar US$40 miliar persediaan USDC tetap ada di bank nan operasinya dihentikan oleh FDIC California itu.
“Seperti pelanggan dan depositor lain nan mengandalkan SVB untuk layanan perbankan, Circle berasosiasi juga menyerukan keberlangsungan umur dari bank ini dalam ekonomi AS. Kami akan mengikuti pedoman nan diberikan oleh regulator negara bagian dan Federal,” sebutnya lebih lanjut.
2/ Like other customers and depositors who relied on SVB for banking services, Circle joins calls for continuity of this important bank in the U.S. economy and will follow guidance provided by state and Federal regulators.
— Circle (@circle) March 11, 2023Alhasil, pengumuman nan dilakukan oleh Circle ini membikin USDC mengalami deppeging, alias kehilangan patokannya terhadap dolar AS. Berdasarkan informasi dari CoinMarketCap, dalam kurun 24 jam terakhir nilai USDC sudah turun lebih dari 7 persen.
Pada saat tulisan ini dibuat, token USDC berada di level US$ 0,92 dengan kapitalisasi pasar sebanyak US$ 37,73 miliar.
Baca Juga: Investor Bitcoin Lawas Ajak Investor Untuk Membeli Shiba Inu, Ada Apa?
Perusahaan Kripto Gercep Tangguhkan USDC
Pasca kehilangan patokan dollarnya, beberapa perusahaan kripto langsung menangguhkan layanannya pada aset USDC, salah satunya termasuk dari Indonesia. Perusahaan tersebut, yakni:
- Coinbase
Lewat akun resmi Twitter, salah satu pertukaran kripto raksasa ialah Coinbase mengumumkan bahwa mereka menjeda sementara konversi USDC:USD selama akhir pekan. Tertulis pula, pada akhir pekan ini Coinbase bakal tutup dan konversi berjuntai pada transfer USD dari bank nan ‘jelas’ selama jam perbankan normal.
“Ketika bank buka pada hari Senin, kami berencana untuk memulai kembali konversi. Aset Anda tetap kondusif dan tersedia untuk pengiriman on-chain,” tulis Coinbase.
We are temporarily pausing USDC:USD conversions over the weekend while banks are closed. During periods of heightened activity, conversions rely on USD transfers from the banks that clear during normal banking hours. When banks open on Monday, we plan to re-commence conversions.
— Coinbase (@coinbase) March 11, 2023- Binance
Tak mau kalah dari Coinbase, perusahaan kripto nan dipimpin oleh Changpeng Zhao (CZ) ialah Binance juga ikut menangguhkan sementara layanan konversi otomatis USDC ke BUSD lantaran kondisi pasar saat ini. Penangguhan ini, khususnya terkait dengan arus masuk nan tinggi dan meningkatnya beban untuk mendukung konversi.
“Ini merupakan langkah normal dari prosedur dalam manajemen risiko, nan kudu kami ambil sembari memantau situasi,” ujar Binance.
Binance has temporarily suspended auto-conversion of USDC to BUSD due to current market conditions, specifically related to high inflows & the increasing burden to support the conversion.
This is a normal risk-management procedural step to take while we monitor the situation.
- Robinhood
Berdasarkan laporan dari Watcher.Guru di platform media sosialnya, Robinhood menangguhkan layanan trading dan depositnya untuk aset USDC. Meski begitu, hingga sekarang pihak perusahaan investasi tersebut tetap belum memberikan pengumuman terkait penangguhan tersebut.
JUST IN: Robinhood suspends $USDC trading and deposits.
— Watcher.Guru (@WatcherGuru) March 11, 2023- Tokocrypto
Langkah preventif pun juga diambil oleh salah satu pertukaran kripto papan atas Indonesia, ialah Tokocrypto. Sosialisasi bakal penangguhan dari layanan deposit USDC ini dibeberkan via aplikasi dan beragam media sosial. Tokocrypto juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan sesuatu nan normal, dan merupakan bagian dari manajemen akibat untuk menjaga keamanan serta kenyamanan dari para pelanggan.
“Kebijakan ini bakal berubah sewaktu-waktu cocok dengan perkembangan pasar dan keputusan manajemen Tokocrypto,” tulis pengumuman tersebut.
Hi Tokonauts,
Tokocrypto mengumumkan suspensi untuk kegiatan deposit USDC dengan memandang perkembangan informasi nan beredar di pasar. Langkah ini adalah normal dan merupakan bagian dari manajemen akibat untuk menjaga keamanan pelanggan. pic.twitter.com/0q37un27bX
Baca Juga: NFP Mendongkrak Harga Bitcoin ke US$20.500, Analis Tersohor Bagikan Analisa BTC
Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.