Kolaps Silicon Valley Bank Guncang Industri Teknologi

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

Foto: NBC Los Angeles

Teknologi.id - Silicon Valley Bank (SVB), salah satu bank terbesar di AS, telah ditutup oleh pemerintah California dan sekarang diambil alih kendalinya. Ini merupakan kegagalan bank terbesar sejak krisis finansial dunia lebih dari satu dasawarsa lalu.

Kolapsnya bank ini mengguncang bumi finansial dan membikin para pelaku industri teknologi, terutama startup nan menjadi pelanggan SVB, merasa tidak percaya mengenai nasib duit mereka. Banyak startup, termasuk nan beraksi di luar AS, menyimpan duit mereka di SVB nan merupakan pemain kunci dalam organisasi teknologi dan modal ventura.

Menurut laporan CNBC, pada akhir Desember 2022, SVB mempunyai total aset sekitar USD 209 miliar dan total simpanan USD 175,4 miliar. 

Baca juga: CEO di Silicon Valley Kebanyakan Orang India, Kok Bisa?

SVB mengalami kesulitan akibat menurunnya pendanaan di sektor teknologi dan startup selama setahun terakhir serta kebijakan Federal Reserve nan garang dalam meningkatkan suku kembang untuk mengatasi inflasi. Kebanyakan pelanggan SVB adalah startup dan perusahaan teknologi nan memerlukan banyak duit tunai.

Selama setahun terakhir, banyak dari mereka menarik duit dari SVB, meningkatkan tekanan pada bank tersebut, dan akhirnya mengalami kepanikan nan menyebabkan kolaps. Samir Kaji, seorang mantan bankir nan telah bekerja selama sekitar 20 tahun di industri, menyatakan bahwa

SVB merupakan mercusuar organisasi startup selama empat dasawarsa dan dianggap sebagai salah satu lembaga nan terlalu besar dan kuat untuk gagal.

Baca juga: Silicon Valley Versi Indonesia Dibangun, Siap Jadi Rumah Startup Indonesia

Beberapa perusahaan teknologi terdampak oleh kejatuhan SVB. Roku, kreator perangkat streaming, menyimpan sekitar USD 487 juta alias 26% dari persediaan kasnya di SVB.

Akibatnya, saham Roku turun 10%, meskipun mereka optimis bahwa saldo kas nan tersisa tetap cukup untuk tahun depan.

Sementara itu, beberapa startup nan berjuntai pada SVB mengalami kepanikan. Beberapa cemas tidak bisa membayar tenaga kerja dan nan lain mencari bank lain untuk menggantikan SVB.

(dwk)

Sumber Blog Teknologi Indonesia
Blog Teknologi Indonesia
close
Atas