Mata Uang Digital: The Fed Bergerak Menuju Totalitarianisme Moneter

Federal Reserve menabur bibit untuk mata duit digital bank sentral (CBDC). Tampaknya tujuan CBDC adalah untuk memfasilitasi transaksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi, tetapi CBDC konsentrasi mengenai kontrol pemerintah nan lebih besar terhadap individu. Jika CBDC diterapkan, bank sentral bakal mempunyai akses ke semua transaksi selain bisa membekukan rekening.

Sumber Asset: Low angle shot created by wirestock – www.freepik.com

Hal ini mungkin sesuatu nan hanya bakal dilakukan oleh pemerintah totaliter, tetapi ada kasus pembekuan aset baru-baru ini nan terjadi di Kanada dan Brasil. Selain itu, CBDC bakal memberi pemerintah kewenangan untuk menentukan mengenai jumlah anggaran, menetapkan tanggal kadaluarsa untuk simpanan, dan apalagi memberi hukuman orang nan menabung.

Perang terhadap duit tunai juga menjadi argumen kenapa pemerintah mau menerapkan CBDC. Begitu CBDC hadir, alih-alih deposit menjadi tanggungjawab bank komersial, deposit bakal menjadi tanggungjawab bank sentral.

Pada tahun 2020, China meluncurkan program percobaan yuan digital. Seperti nan disebutkan oleh Seeking Alpha, China mau menerapkan CBDC lantaran “ini bakal memberi pemerintah informasi nan banyak tentang untuk apa konsumen membelanjakan duit mereka.”

Baca juga : Inggris Membangkitkan Upaya Agar Kripto Lebih Maju Melalui Reformasi Layanan Keuangan

Pemerintah dapat dengan mudah melacak pembayaran digital dengan CBDC. Bloomberg mencatat dalam sebuah artikel, bahwa ketika program percobaan yuan digital diluncurkan bahwa mata duit digital “menawarkan otoritas China untuk mempunyai kontrol nan tidak bisa dilakukan dengan duit tunai.” CBDC memberikan akses kepada pemerintah China untuk memantau pembelian aplikasi seluler (yang menyumbang sekitar 16 persen dari produk domestik bruto negara itu pada tahun 2020) lebih dekat.

Sumber : www.eurasiareview.com