Metro Boomin: HEROES & VILLAINS Album Review

Sedang Trending 10 bulan yang lalu

Produser dan DJ asal Amerika Serikat, Metro Boomin, kembali merilis album terbarunya dengan titel ‘HEROES AND VILLAINS’ pada 2 Desember 2022 kemarin.

Metro dikenal sebagai produser rap nan terkenal dengan tag “Metro Boomin want some more, n***a” dalam lagu-lagu nan ditanganinya. Album keduanya ini adalah sekuel dari ‘Not All Heroes Wear Capes’ (2018) dalam proyek trilogi.

Album ini terdiri dari 15 lagu dan dibagi dalam dua sisi, ialah ‘Hero’ dan ‘Villain’. Versi deluxe dari album ini (heroes version) rilis pada 5 Desember 2022 nan terdiri dari seluruh daftar lagu-lagu dan jenis instrumennya. Sesuai judulnya, Metro mengusung konsep comic superhero dalam album. Konsep ini sepintas mengingatkan kepada MF DOOM nan mengangkat karakter Dr. Doom. Akan tetapi, Metro condong mengadaptasi konsep superhero secara naratif dalam album ini.

Teaser album ini sudah tampil dalam corak short movie yang sinematik. Terlihat pengaruh movie “The Dark Knight” hingga “Zack Snyder’s Justice League” di teaser ini.

Selain membujuk Morgan Freeman sebagai narator sekaligus sosok advisor layaknya Alfred, Metro juga mempunyai mansion dan bamobile-nya sendiri layaknya Batman dalam kota berjulukan Metopolis. Lakeith Stanfield tampil sebagai villain nan menggunakan mobil damkar untuk mengacaukan kota. Metro kudu kembali menjadi pahlawan dengan rap sebagai kekuatan supernya.

‘On Time’ menjadi lagu pembuka dalam album ini dengan konsep featuring dengan John Legend. Iringan instrumen biola dan backing vokal ala gospel mengiringi suaranya nan memukau. Morgan Freeman melanjutkan dengan monolognya. Lagu ini pun ditutup dengan sampling dari orasi Homelander dalam serial “The Boys”.

‘Superhero (Heores and Villains)’ melanjutkan instrumen dari lagu sebelumnya. Metro membujuk Future dengan rapnya dan ditutup dengan vokal ala R&B dari Chris Brown. Future kembali dalam lagu berikutnya, ‘Too Many Nights’. Akan tetapi, Don Toliver lebih dulu mengawali dengan vokal autotune nan khas.

Rapper terkenal lain nan mengisi album ini adalah Travis Scott. Dalam ‘Raindrops (Insane)’, Travis membawakan rap dengan tempo nan pelan dan style psychedelic-nya. ‘Umbrella’ menjadi pintu masuk bagi 21 Savage dan Young Nudy dalam album ini dengan instrumen piano nan menghantui. ‘Trance’ kembali dibawakan oleh Travis Scott dan Young Thug dalam lirik nan menggoda, seperti “I’m in a trance, its givin her”.

‘Around Me’ menjadi lagu kedua nan dibawakan oleh Don Toliver. Vokalnya seolah adaptif dengan beat ala Metro nan intensif. Lagu ini berupaya merayu dengan lirik-liriknya, seperti “I see too many worlds and I want you to be my girl and I”. Morgan Freeman menutup lagu ini dengan monolognya nan kembali membicarakan konsep pahlawan.

‘Metro Spider’ dibawakan oleh Young Thug dengan rapnya nan terlihat kurang selaras dengan tempo dari Metro. Akan tetapi, rapnya secara unik tetap dikenal secara unik. Instrumen lagu ini terhubung dengan interlude berikutnya, ‘I Cant Save You’. Future dan Don Toliver kembali tampil dalam interlude ini dengan konsep featuring.

Metro Boomin

‘Creepin’ terasa sebagai ballad yang dibawakan oleh The Weeknd dan 21 Savage. Verse nan dibawakan oleh The Weeknd sendiri adalah interpolasi dari ‘I Don’t Wanna Know’ oleh Mario Winans. Lirik-liriknya berkutat masalah hubungan toksik, seperti dalam “I don’t wanna know, if you’re playing with me. Keep it on the low”.

‘Niagara Falls (Foot or 2)’ dibawakan oleh Traviss Scott dan 21 Savage dengan trap yang konsisten. Morgan kembali menutup dengan monolognya. ‘Walk Em Down (Don’t Kill Civilians)’ kembali dibawakan oleh 21 Savage. Liriknya terasa intimidatif seolah menakut-nakuti villain yang ditemuinya agar segera menyerah, seperti “Walk that nigga down. Put Your man down better not make a sound”. Mustafa mengisi verse berikutnya dengan vokalnya nan menghanyutkan.

‘Lock on Me’ kembali menghadirkan Travis Scott dan Future dengan instrumen gitar nan pelan. ‘Feel the Fiyaaaah’ menjadi satu-satunya lagu nan dibawakan oleh ASAP Rocky dan Takeoff dengan iringan gospel dan pola sampling nan konsisten. Sebagai bingkisan track, Gunna membawakan ‘All the Money’. Lagu ini mengembalikan beat dan instrumen nan intimidatif sebagai penutup album.

Best Tracks

‘On Time’ dan ‘Superhero’ dengan instrumennya nan intimidatif terbukti tampil dengan ikonik. Instrumen unik dari Metro ini terlihat terkenal dengan diadaptasi untuk beragam orasi karakter villain di media sosial.

Beberapa rapper nan tampil dominan adalah Future dalam ‘Superhero’ dan ‘Too Many Nights’, Travis Scott dalam ‘Niagara Falls’ dan ‘Raindrops (Insane)’, dan Don Toliver dalam ‘Around Me’. Meskipun demikian, ‘Creepin’ juga tidak kalah ikonik sejak dibawakan oleh The Weeknd dan 21 Savage.

Album ini secara keseluruhan menampilkan produksi Metro Boomin nan menonjolkan rap style psychedelic. Meskipun dibawakan oleh beragam rapper dan penyanyi terkenal dalam ranah rap hingga R&B, karakter unik Metro tetap menonjol dalam instrumen nan intimidatif, mudah diikuti, dan tema superhero yang lekat di tengah-tengahnya.

Sumber Blog Hiburan TV, Movies, Music, dan Lifestyle
Blog Hiburan TV, Movies, Music, dan Lifestyle
close
Atas