Selama masa kehamilan, Mums mungkin merasakan beragam sensasi dari si Kecil dalam kandungan, seperti gerakan, tendangan, dan lainnya. Nah, ada satu lagi perihal nan bisa Mums rasakan, ialah janin cegukan. Apa penyebab janin cegukan dan normalkah janin cegukan setiap hari?
Sebelumnya, Mums perlu tahu bahwa janin cegukan itu rasanya seperti aktivitas berirama nan mungkin awalnya terasa aneh, khususnya jika Mums baru pertama kali hamil. Nah, agar Mums lebih mengerti tentang kondisi janin cegukan dan normalkah janin cegukan setiap hari, baca penjelasan berikut ya, Mums!
Apa Penyebab Janin Cegukan?
Janin cegukan adalah kondisi pergerakan di dalam diafragma janin ketika dia mulai berlatih bernapas. Namun, tidak seperti bayi nan sudah lahir, janin bukan menghirup udara, melainkan cairan amnion alias air ketuban.
Janin cegukan terjadi lantaran perkembangan paru-paru janin. Di dalam rahim, diafragma janin belum berkembang secara sempurna, jadi ketika janin menghirup cairan ketuban, diafragma berkontraksi, sehingga menyebabkan cegukan.
Kapan Janin Mulai Cegukan?
Meskipun paru-paru janin baru mulai berkembang di kehamilan usia 13-16 minggu, penelitian menunjukkan bahwa janin cegukan bisa terdeteksi USG paling awal di usia kehamilan sembilan minggu. Janin cegukan umumnya paling sering terjadi di trimester ketiga kehamilan.
Setiap ibu mengandung mungkin bisa merasakan janin cegukan di waktu nan berbeda-beda. Beberapa ibu hamil merasakan janin cegukan di usia kehamilan 16 minggu, sementara sebagian lainnya baru merasakannya ketika kehamilan sudah berumur di atas 20 minggu.
Janin cegukan biasanya berlangsung selama sekitar tiga separuh menit. Namun, pada beberapa kasus, janin cegukan juga bisa berjalan hanya selama satu menit. Ada pula Mums nan merasakan janin cegukan selama hingga delapan menit.
Bisa alias tidaknya Mums merasakan janin cegukan dipengaruhi oleh posisi plasenta. Mengubah posisi tubuh, melangkah kaki, dan minum lebih banyak air juga bisa memengaruhi janin cegukan.
Mungkin Mums pernah mendengar alias membaca di internet bahwa janin cegukan setiap hari itu berbahaya. Menurut ahli, janin cegukan semakin sering terjadi di usia kehamilan 26-28 minggu. Janin cegukan merupakan pertanda dia berada dalam kondisi nan baik. Jadi, Mums tidak perlu cemas jika janin sering cegukan, ya.
Banyak pula Mums nan cemas bahwa janin cegukan merupakan tanda janin mengalami kejang. Namun, janin mengalami tegang itu merupakan kondisi nan sangat langka dan jarang terjadi. Janin cegukan juga rasanya sangat berbeda dengan getaran akibat kejang. Mums pasti bisa membedakan sensasi dari kedua kondisi nan berbeda tersebut.
Semakin mendekati waktu persalinan, janin cegukan mungkin bakal semakin berkurang. Namun, jika Mums merasa ada nan asing dengan kondisi janin dalam kandungan, segera periksakan ke dokter, ya. Nantinya master bakal memeriksa lebih jauh apakah sensasi nan Mums alami normal alias perlu ditangani lebih jauh.
Sumber:
Very Well Family. What Do Fetal Hiccups Feel Like?. Januari 2023
UT Southwestern Medical Center. Fetal Hiccups Won't Harm Your Baby—They're Totally Normal!
American College of Obstetricians and Gynecologists. How your fetus grows during pregnancy.
van Woerden EE, van Geijn HP, Caron FJ, Mantel R, Swartjes JM, Arts NF. Fetal hiccups; characteristics and relation to fetal heart rate. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 1989;30(3):209-216. doi:10.1016/0028-2243(89)90003-
Collins JH. Umbilical cord accidents. BMC Pregnancy Childbirth. 2012;12(Suppl 1):A7. Published 2012 Aug 28. doi:10.1186/1471-2393-12-S1-A7Jung E, Lee BY, Huh CY. Prenatal pemeriksaan of fetal seizure: a case report. J Korean Med Sci. 2008;23(5):906. DOI: 10.3346/jkms.2008.23.5.906