Otoritas AS Pindahkan Bitcoin Sitaan Senilai Rp15 Triliun dari Pasar Gelap Silk Road!

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Anggita Hutami

9th March, 2023

Otoritas Amerika Serikat terdeteksi melakukan transfer lebih dari 50.000 Bitcoin (BTC) sitaan senilai Rp15 triliun. Aktivitas tersebut terekam pada Rabu (8/3).

BTC tersebut dipindahkan dari situs perdagangan gelap (black market) ke alamat dompet baru, termasuk Coinbase. Transaksi ini memicu kekhawatiran penanammodal terkait penurunan nilai aset akibat tekanan jual nan intens.

Data Coinmarketcap (9/3) pukul 15.35 WIB menunjukkan, BTC diperdagangkan pada nilai US$21.664.55, mencatat penurunan 1,65% dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Setelah Laporan Ketenagakerjaan AS Dirilis!

Aliran Transaksi BTC Hasil Sitaan

Menurut laporan perusahaan keamanan blockchain, PeckShield, otoritas AS telah melakukan 3 transaksi untuk memindahkan BTC hasil sitaannya.

Dua alamat pertama nan menerima total 39.174 BTC, diidentifikasi sebagai alamat nan baru dibuat. Untuk alamat ketiga (367YO), diduga milik Coinbase.

Temuan PeckShield juga telah diperkuat oleh perusahaan analitik on-chain lainnya seperti Bitcoin Glassnode dan Lookonchain. Pengarahan Kripto tidak dapat secara independen memverifikasi kepemilikan dompet tersebut.

Setelah laporan dirilis, penanammodal cemas jika otoritas AS bakal menjual BTC nan telah dipulihkan di pasar terbuka. Sebab, tindakan berpotensi menurunkan nilai BTC nan baru saja pulih dari level terendahnya selama dua tahun terakhir.

Otoritas AS Diduga Akan Melelang BTC Sitaan

Umumnya, otoritas AS bakal memperjualbelikan aset digital nan telah disita di pasar terbuka, melalui proses lelang.

Ini pernah terjadi pada tahun 2014 dan 2015. Saat itu, pemerintah menjual BTC nan disita dari platform pasar gelap virtual Silk Road melalui proses lelang.

Dilansir dari Coindesk, analis kripto, Conor Ryder mengatakan bahwa kekhawatiran tentang penjualan token di pasar terbuka adalah reaksi nan berlebihan. Namun, dia memakluminya lantaran kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan.

“Pergerakan Bitcoin Silk Road ke Coinbase nyaris pasti dilakukan dengan niat untuk menjual, jadi orang kudu bertanya-tanya apakah Bitcoin bakal jatuh tempo untuk beberapa halangan jangka pendek,” ungkap Ryder.

Dampak Penjualan Aset Kripto Hasil Sitaan

Menurut Kepala Penelitian 3IQ, Mark Connors, akibat dari penjualan aset digital nan disita tergantung pada komposisi pasar dan siapa pemegang token serta jumlah token nan mereka pegang.

Saat ini, pasar BTC mempunyai komposisi nan baik untuk menahan penjualan aset digital nan disita oleh pihak berkuasa dibandingkan dengan saat kehancuran TerraLuna pada 2022.

Baca Juga: Ada Apa dengan Terra Luna di 2022? Ini Penjelasannya

Sebab, leverage pasar saat ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, banyak penanammodal mempunyai dompet dengan jumlah token lebih dari $1.000 alias Rp15,4 juta.

“Seharusnya ada pantulan kembali nan lebih sigap jika ada tekanan jual, mengingat jumlah dorongan nan lebih besar [di] pasar hari ini dibandingkan dengan tangan nan lebih lemah dan leverage nan lebih besar [yang menjadi karakter pasar] setahun nan lalu,” ungkap Connors.

Namun, hingga saat ini belum ada informasi resmi nan menyatakan otoritas Amerika Serikat bakal melakukan lelang untuk BTC maupun aset digital sitaan lainnya.

Asal Mula Penyitaan BTC

Pada November 2021, Otoritas AS menyimpan sebagian dari 50.676 BTC (senilai Rp17,4 triliun) nan disita dari James Zhong, seorang mafia Silk Road.

Zhong memperoleh BTC tersebut dengan mengeksploitasi sistem penarikan pasar darknet pada September 2012. Dia mengaku bersalah atas satu tuduhan penipuan pada November 2022.

Baca Juga: 10 Pencurian Crypto Terbesar nan Pernah Ada

Anggita Hutami

Menekuni bagian jurnalistik sejak 2017. Fokus pada rumor investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bagian jurnalistik sejak 2017. Fokus pada rumor investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Sumber Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
close
Atas