Pekerjaan yang Perlu Dihindari saat Hamil

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Pada kebanyakan kasus, berdiri terlalu lama dan mengangkat peralatan pada trimester pertama tidak menimbulkan ancaman pada ibu mengandung jika menjalani kehamilan sehat. Namun, semakin berkembang kehamilan, kondisi tubuh semakin rentan, sehingga ada sejumlah pekerjaan nan perlu dihindari saat hamil.

Dengarlah kata tubuh Mums. Istirahat ketika merasa lelah, dan pastikan Mums tidak dehidrasi. Berikut sejumlah pekerjaan nan perlu dihindari saat hamil.

Baca juga: Tips Supaya Hasil Tes Gula Darah saat Hamil Akurat

Pekerjaan nan Perlu Dihindari saat Hamil

Demi keamanan dan kesehatan Mums serta si Kecil dalam kandungan, berikut sejumlah pekerjaan nan perlu dihindari saat hamil:

Hindari Berdiri Terlalu Lama saat Hamil

Pekerjaan seperti koki, perawat, pelayan restoran, dan pekerjaan-pekerjaan lain nan mengharuskan seseorang untuk berdiri dalam waktu nan lama bisa menyebabkan ketegangan pada punggung dan kaki ibu hamil.

Berdiri dalam waktu nan lama mulai trimester kedua kehamilan dapat mengganggu aliran darah, dan jika dibiarkan alias diteruskan dapat meningkatkan akibat terkena tekanan hipertensi serta melahirkan prematur.

Wanita dengan kehamilan nan berisiko, nan bekerja lebih dari empat jam per hari dan sering berdiri, sebaiknya tukar pekerjaan nan sering duduk jika memungkinkan alias libur kerja mulai di usia kehamilan ke-24 minggu. Ibu mengandung nan berdiri selama 30 menit setiap jam sebaiknya tukar pekerjaan alias libur kerja mulai dari usia kehamilan 32 minggu.

Kalau Mums mempunyai kehamilan nan sehat dan tidak mempunyai masalah kesehatan, tidak perlu berakhir bekerja. Pada umumnya, Mums tetap bisa bekerja hingga HPL. Namun, Mums disarankan untuk duduk dan mengangkat kaki untuk meredakan nyeri punggung alias kaki bengkak.

Baca juga: Mums, Ini Perbedaan Kehamilan Pertama dan Kedua!

Berhati-hati Jika Memiliki Pekerjaan nan Membutuhkan Kekuatan Fisik

Apakah Mums kudu mengangkat, mendorong, menundukkan badan, dan mengurus muatan peralatan setiap hari? Jika iya, banyak mahir nan menyarankan agar sebaiknya berakhir bekerja saat sedang mengandung alias libur kerja sejak usia kehamilan 20 minggu. Kalau pekerjaan hanya terkadang Mums lakukan alias jika intensitasnya rendah, maka bisa menunggu hingga usia kehamilan 28 minggu.

Mengangkat peralatan nan berat sebaiknya tidak dilakukan ibu hamil. Umumnya ibu mengandung bisa mengangkat peralatan nan beratnya maksimal 10 kg. Terkadang juga bisa mengangkat hingga 20 kg, jadi Mums jangan merasa tidak bisa menggendong anak Mums nan lebih tua, selain jika master nan secara langsung dan jelas melarang Mums.

Namun, jika pekerjaan Mums mengharuskan Mums mengangkat peralatan dengan berat antara 11-20 kg secara rutin, maka sebaiknya berhentilah bekerja alias carilah pekerjaan lain nan lebih aman. Atau Mums bisa mengambil libur sesuai waktu ini:

  • Cuti di usia kehamilan 20 minggu jika sering mengangkat peralatan lebih dari 20 kg.
  • Cuti di usia kehamilan 30 minggu jika terkadang mengangkat peralatan lebih dari 30 kg.
  • Cuti di usia kehamilan 34 minggu jika Mums sering mengangkat peralatan sekitar 10-20 kg.

Acuan ini perlu Mums konsultasikan lagi dengan dokter, lantaran kondisi setiap ibu mengandung nan berbeda-beda. Jadi, pastikan Mums tetap bertanya dulu ke master terkait pekerjaan nan perlu Mums hindari sesuai dengan kondisi Mums.

Baca juga: Amankah Menjalani Operasi Usus Buntu saat Sedang Hamil?

Sumber:

  • Lifting During Pregnancy: Risks and Safe Techniques (americanpregnancy.org)
  • Physical Demands (lifting, standing, bending) - Reproductive Health | NIOSH | CDC
  • Working during pregnancy: Do's and don'ts - Mayo Clinic
  • Venous Thromboembolism (Blood Clots) and Pregnancy | CDC
  • Lifting Weights During Pregnancy (verywellfamily.com)
  • Family Education. Heavy Lifting When Pregnant: Physical Labor and Safety. Desember 2022.

Sumber Blog GueSehat
Blog GueSehat
close
Atas