Pada tahun 2022, para penanammodal di bumi cryptocurrency mengalami masa sulit. Banyak dari mereka mengalami kesulitan untuk mengakses biaya mereka dan apalagi ada beberapa nan kehilangan seluruh tabungan hidupnya.

Selama tahun tersebut, beberapa raksasa cryptocurrency seperti Terra dan FTX mengalami kebangkrutan, dan kerugiannya begitu besar sehingga hanya sedikit penanammodal nan menyadari seberapa besar dampaknya.
Meskipun para penanammodal berpikir masa-masa susah telah berakhir, namun ada tanggungjawab pajak tetap kudu dibayar. Seperti nan dilaporkan Bloomberg, Roman Smolkin, seorang penanammodal cryptocurrency nan mempunyai aset senilai $200.000, mengalami masalah ketika biaya investasinya terkunci di Celsius.
Ketika Celsius menghentikan penarikan mereka, dia mengalami masa-masa susah dalam hidupnya. Namun, ada nan lebih jelek dari itu, Smolkin kudu membayar pajak atas biaya nan lenyap tersebut.
Baca Juga : Anggota Parlemen AS Memperdebatkan Peran SEC Dalam Regulasi Kripto
Pemilik Kripto ini diminta untuk membayar kembang pajak senilai $8000 untuk aset kriptonya nan terkunci
Tahun 2022, Smolkin menerima pajak sebesar $8000 untuk kembang nan dia terima atas biaya investasinya. Ini menambah rasa sakit lantaran biaya nan sudah susah payah diperoleh terkunci begitu saja didalam bursa kripto Celcius.
“Sejujurnya saya panik. Ini sangat membikin kekecewaan – saya kehilangan semua perihal nan membikin saya tertarik sejak awal, ”katanya.
Meskipun beberapa penanammodal kehilangan tabungannya pada tahun 2022, penanammodal mendapatkan tagihan pajak untuk kepemilikan kaku mereka di Voyager Digital dan Celcius. Ini juga terjadi pada saat nilai cryptocurrency tidak dalam kondisi terbaiknya.
Meskipun 2022 menyaksikan nilai anjlok, 2023 lebih baik dalam perihal harga. Namun, membayar pajak atas biaya nan dikunci adalah salah satu skenario terburuk nan bisa dihadapi siapa pun.
Sumber : watcher.guru