Klien dari salah satu bank nan memfasilitasi operasi fiat dengan Binance tidak bakal dapat memperdagangkan kripto melalui transfer SWIFT kurang dari $100.000 nan bakal di mulai pada hari pertama bulan Februari.

“Salah satu mitra perbankan fiat kami, Signature Bank, telah menyarankan agar tidak lagi menerima pelanggan pertukaran kripto mana pun dengan jumlah pembelian dan penjualan kurang dari $100.000 mulai 1 Februari 2023. Ini bertindak untuk semua kripto,” kata Binance dalam pernyataan nan dibagikan oleh Bloomberg pada hari Sabtu, dengan menjelaskan:
“Akibatnya, beberapa pengguna perseorangan tidak dapat menggunakan transfer bank SWIFT jika membeli alias menjual kripto dengan jumlah kurang dari 100.000 USD.”
Tindakan tersebut juga menyangkut para pedagang satuan dengan akun nan dilayani oleh Signature dan bursa meyakinkan pelanggan bahwa mereka secara aktif mencari mitra baru untuk transfer SWIFT dalam dolar AS. SWIFT adalah sistem dunia nan paling banyak digunakan untuk melakukan transfer antar bank.
Hanya 0,01% dari pengguna bulanan Binance nan dilayani oleh Signature Bank dan tidak ada mitra perbankan lain, kata perusahaan kripto melalui ahli bicara. Akan tetapi pembayaran kartu dan transfer non-USD tidak bakal terpengaruh.
Berita itu muncul setelah pada bulan Desember, Signature Bank nan berbasis di New York mengungkapkan rencananya untuk melepaskan deposit hingga $10 miliar dari pelanggan aset digital lantaran menarik diri dari industri kripto.
Langkah tersebut diumumkan setelah jatuhnya FTX , salah satu pesaing utama Binance nan mengusulkan perlindungan kebangkrutan pada bulan November di tengah masalah likuiditas.
Selama tahun nan bergolak untuk ruang kripto, dengan jatuhnya nilai dan sejumlah kehancuran, perusahaan finansial tradisional telah dicengkeram oleh ketakutan penularan kebangkrutan.
Silvergate Capital, perusahaan induk dari Silvergate Bank nan berbasis di California, nan berurusan dengan transaksi mata duit kripto, sahamnya turun 40% setelah pelanggan menarik lebih dari $8 miliar simpanan aset digital pada Q4 tahun 2022.
Saham Signature turun sebanyak 64% tahun lalu, catat laporan itu. Keputusannya muncul setelah US Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengeluarkan peringatan akibat nan terkait dengan aset kripto.
Model upaya nan berfokus pada kegiatan terkait kripto alias mengekspos pasar aset kripto meningkatkan masalah keamanan dan kesehatan, kata regulator dalam pernyataan nan dirilis pada awal Januari.
Sumber : news.bitcoin.com