Jakarta, Teknologia – Analisis pasar mingguan dari team Pintu Academy mencatat tren positif dari market kripto. Terlebih dalam sepekan terakhir terdapat beberapa aspek nan mempengaruhi nilai kripto, di antaranya turunnya inflasi hingga perkiraan suku kembang nan bakal naik.
Berdasarkan kajian pasar Pintu Academy berjudul “Pasar Crypto Tembus MA 200 Minggu, BTC Lanjutkan Tren Kenaikan Seminggu Terakhir, dari segi kajian makroekonomi dilansir informasi dari Departemen Tenaga Kerja AS nan dirilis Rabu minggu lampau menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat turun nyaris 18,0 persen year-on-year pada pertengahan 2022 menjadi 6,2 persen pada akhir tahun.
“Ini merupakan indikasi positif di mana sebelumnya nyaris empat bulan lamanya pasar kripto berada di bawah garis resistensi tersebut,” kata Timothius Martin, Chief Marketing Officer Pintu dalam keterangannya, Senin (30/1/2023).
Hal ini terjadi baik bagian peralatan maupun jasa dari PPI mengalami penurunan inflasi. Efek ini juga memberikan ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Terkait kenaikan suku bunga, berasas jajak pendapat Reuters pekan lalu, kebanyakan ahli ekonomi di Amerika Serikat memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed bakal meningkatkan suku kembang sebesar 25 pedoman poin (bps) pada pertemuan berikutnya.
Di mana pergerakan pasar kripto pekan lampau merangkak naik dan saat ini berada di atas garis resistensi Moving Average (MA) 200 minggu.
Baca Juga: Gandeng RRQ, PINTU Bikin MLBB TOURNAMENT Berhadiah Bitcoin
Pergerakan Pasar Kripto Seminggu Terakhir
Adapun dari sisi diagram harian, parameter Relative Strength Index (RSI) suatu parameter nan menentukan kondisi pasar sedang overbought alias oversold menunjukkan bahwa aset kripto Bitcoin (BTC) saat ini tengah overbought ialah kondisi di mana nilai sudah mengalami kenaikan signifikan dan telah mencapai titik jenuh.
Dampak dari parameter tersebut diperkirakan bakal ada kemungkinan pembalikan nilai dalam jangka pendek dan BTC kudu mengonfirmasi pada titik support di nilai 19.500 dolar AS dan 18.000 dolar AS sebelum kemungkinan adanya kenaikan harga.
“Performa aset crypto awal tahun 2023 berangsur positif, namun Bitcoin dan Ethereum saat ini berada di dekat titik resistensi, sehingga pergerakan pasar tetap perlu dipantau lantaran sangat krusial dalam menentukan arah investasi pada jangka pendek maupun menengah,” kata Timothius.