Gadgetren – Razer adalah salah satu produsen nan konsisten merilis perangkat gaming berbobot tinggi nan mana salah satunya adalah mouse Razer Naga V2 Hyperspeed. Mouse ini mempunyai karakter dengan 12 tombol tambahan nan berada di sisi kirinya.
Melihat karakter tersebut tentunya bisa langsung ditebak sasaran utama penggunaan mouse ini untuk apa. Yak untuk bermain game MMO dan juga game nan mempunyai banyak tombol tindakan seperti Diablo IV nan baru-baru ini dirilis.
Mouse ini mempunyai ukuran nan cukup besar tapi rupanya bobotnya tergolong ringan. Jika sudah terbiasa menggunakan mouse berukuran standar, mungkin di awal-awal bakal terasa agak canggung ketika menggunakan mouse ini.
Razer Naga V2 Hyperspeed
- Desain - 9/10
- Performa - 10/10
- Fitur - 10/10
9.7/10
Ringkasan
Razer Naga V2 Hyperspeed adalah mouse nan asik digunakan untuk bermain game berkah beragam tombolnya nan bisa dicustom serta latensi nan rendah. Namun begitu tidak ada pencahayaan RGB pada mouse ini dan bagi nan kidal mungkin bakal kesulitan menggunakannya.
Yang Disukai
- Banyak tombol dan bisa dicustom penuh
- Material berbobot dan terasa kokoh
- Latensi nan rendah
- Pilihan hubungan Bluetooth dan HyperSpeed
Yang Tidak Disukai
- Aplikasi pendamping Razery Synapse kurang stabil
Lama kelamaan sebetulnya saya sendiri menjadi terbiasa dengan ukuran mouse ini tapi jadi bikin pengaruh samping baru. Ketika saya menggunakan mouse Razer lain saya nan berukuran mini malah jadi terasa agak aneh. Perlu dilatih menggunakan kedua ukuran mouse sepertinya biar tidak canggung.
Keseluruhan kreasi dari mouse ini didesain secara ergonomis di mana menyesuaikan alur telapak tangan kanan mulai dari sisi kirinya nan lebih tinggi dan alas untuk jari manis. Tapi lantaran itu juga membikin mouse ini mungkin tidak cocok digunakan untuk nan kidal.
Material nan digunakan oleh mouse ini terasa kokoh dan finishingnya terasa bertekstur sehingga lebih mudah untuk digenggam. Tidak terdapat pencahayaan RGB pada mouse ini nan mungkin bakal membikin kecewa sebagian orang, hanya tersedia sebuah lampu parameter mini untuk menandakan status konektivitas.
Pada bagian bawah mouse terdapat kaki bermaterial TPFE agar mouse dapat berseluncur di atas tatakan dengan mulus. Untuk optik mousenya menggunakan Razer Focus Pro 30K Optical Sensor dengan sensitivitas mencapai 30.000, kecepatan maksimal 750 IPS, askelrasi 70G, dan keakuratan resolusi mencapai 99,8%. Dengan kata lain, sensor optiknya ini sigap dan akurat.
Dengan banyaknya tombol di sisi kiri mouse mungkin bakal terasa asing bagi nan belum terbiasa. Sejujurnya di awal-awal saya terasa agak geli ketika jempol saya bersenggolan dengan tombol-tombol tersebut, tapi lama-lama jadi terbiasa.
Selain 12 tombol sisi, mouse ini mempunyai tombol standar klik kanan serta klik kiri, dua tombol ekstra dibagian kiri atas nan secara bawaan berfaedah sebagai pengatur sensitivitas, tombol pengubah mode scroll, dan mouse wheel.
Menariknya melalui tombol pengubah mode scroll, pergerakan mouse wheel bisa diubah menjadi taktil seperti mouse biasa alias berputar terus menerus dengan mulus nan lebih berfaedah ketika mau menjangkau banyak area pada layar dalam waktu singkat.
Mouse wheel ini juga bisa ditekan ke kiri dan ke kanan nan mana berfaedah untuk scroll secara mendatar seperti ketika mengedit arsip excel ataupun menggeser timeline di Davinci Resolve. Fitur ini buat saya sangat terasa berfaedah untuk produktivitas saya sehari-hari terutama ketika mengedit video.
Tombol nan ada pada Razer Naga V2 HyperSpeed menggunakan teknologi Razer Mechanical Mouse Switches Gen-2 nan diklaim mempunyai ketahanan hingga 60 juta kali klik. Sebut saja misal sehari kita rata-rata mengklik mouse 10.000 kali, kasarnya ini berfaedah bisa tahan hingga sekitar 16 tahun.
Terdapat dua langkah untuk mengkoneksikan mouse ini dengan perangkat lain ialah melalui hubungan Bluetooth alias Razer HyperSpeed Wireless menggunakan dongle nan disediakan dalam mouse.
Perbedaan dari kedua hubungan tersebut adalah Bluetooth menggunakan lebih sedikit daya baterai tapi HyperSpeed menyajikan latensi nan lebih mini sehingga mouse lebih reaktif. Untuk mengubah jenis hubungan mouse ini bisa dilakukan melalui saklar nan ada di bagian bawah mouse.
HyperSpeed secara sederhana melakukan hubungan dengan perangkat lain melalui jaringan nirkabel 2.4Ghz layaknya jaringan wifi internet sehingga proses transfer informasi bisa lebih sigap dibandingkan Bluetooth.
Untuk menjaga agar hubungan HyperSpeed tidak mengganggu perangkat nirkabel lain seperti modem, Razer menyematkan Adaptive Frequency Technology nan dapat memindai kanal nirkabel nan tersedia tiap milidetik. Sejauh saya gunakan memang belum ditemukan hambatan hubungan nirkabel di mode HyperSpeed.
Jika Anda mempunyai keyboard Razer seperti Razer Deathstalker V2 Pro nan saya gunakan, hubungan Hyperspeed kedua perangkat ini bisa dilakukan hanya melalui satu dongle saja ketika sudah dikonfigurasikan melalui aplikasi Razer Synapse.
Untuk mengoperasikan mouse ini diperlukan satu buah baterai AA nan bisa dimasukkan dengan mudah dengan langkah membuka cangkang mouse. Penggunaan baterai AA ini tidak sepraktis baterai tanam namun begitu ini membikin saya tidak perlu cemas baterainya bakal soak ketika sudah digunakan dalam waktu lama.
Seperti nan kita tahu, baterai Li-Ion lama kelamaan bakal berkurang kapasitasnya. Nah dengan baterai AA sudah pasti jadi lebih mudah mengganti baterai sehingga mouse bisa digunakan untuk jangka waktu nan lebih lama tapi dengan pengaruh samping perlu rutin membeli baterai.
Berdasarkan kalkulator dari website Razer Jika menggunakan baterai AA alkaline untuk bermain game selama 8 jam sehari, mouse ini bisa tahan selama sekitar 30 hari di mode Hyperspeed alias 48 hari di mode Bluetooth.
Dari total 21 tombol nan ada pada Razer Naga V2 Hyperspeed, semuanya dapat diubah fungsinya melalui aplikasi Razer Synapse. Mau ubah klik kiri mouse menjadi klik kanan? Bisa saja jika iseng. Ini membikin mousenya bisa dicustom total cocok kebutuhan.
Fungsi tombol menariknya bisa diubah untuk beragam macam kegunaan mulai dari kombinasi pencetan tombol, membuka aplikasi tertentu, hingga menjalankan makro nan sudah direkam.
Dikombinasikan dengan tombol tambahan nan melimpah di sisi kiri mouse membuatnya cocok untuk memainkan game MMO alias Diablo IV di mana tiap skill karakter game bisa disetel ke tiap tombol tambahan. Begitu juga misal dengan Genshin Impact nan sering saya mainkan, saya bisa menyetel skill tertentu ke mouse ini agar lebih mudah diaktifkan.
Selain fungsinya nan melimpah, performa mouse ini terasa sangat gegas. Pergerakan kursor dengan aktivitas tangan saya di mouse terasa sinkron dan mengklik mouse pun terasa memuaskan feedbacknya.
Secara keseluruhan Razer Naga V2 Hyperspeed adalah mouse nan sangat asik digunakan untuk bermain game berkah beragam tombolnya nan bisa dicustom serta latensi nan rendah. Digunakan untuk kegiatan di luar game pun sangat berfaedah berkah kegunaan scroll secara mendatar terutama ketika mengedit arsip alias video.
Yang mungkin bakal disayangkan untuk sebagian orang adalah absennya pencahayaan RGB pada mouse ini dan bagi nan kidal mungkin bakal kesulitan menggunakan mouse ini untuk sehari-hari. Buat saya kedua perihal tersebut bukan masalah lantaran saya bukan fans lampu RGB dan juga tidak kidal.
Satu perihal nan pasti saya kurang suka dari mouse ini sebetulnya lebih ke software pendampingnya ialah Razer Synapse nan mana tidak stabil. Ada kalanya aplikasi tersebut susah untuk diaktifkan, perlu saya paksa tutup seluruh proses Razer Synapse di task manager lampau dijalankan kembali. Dan saya merasa untuk sebuah aplikasi pendamping, Razer Synapse ini agak berat ketika digunakan.
Saat ini mouse Razer Naga V2 Hyperspeed dijual dengan nilai Rp1.669.000 di toko resmi Razer di Tokopedia. Tidak murah memang, tapi jika sedang mencari mouse berbobot tinggi untuk game MMO alias sejenis Diablo IV, ini adalah mouse nan sangat patut dilirik.
Harga dan Spesifikasi Razer Naga V2 Hyperspeed
Dimensi & Berat | 11,95 x 7,5 x 4,35 cm; 95g |
Warna | Hitam |
Form Factor | Tangan kanan |
Sensor | Focus Pro 30K Optical Sensor |
Switch | Mechanical Mouse Switches Gen-2 |
Tombol | 19 + 2 tombol sisi roda mouse |
Sensitivitas Maksimal | 30.000 DPI |
Kecepatan Maksimal | 750 IPS |
Akselerasi Maksimal | 50g |
Baterai | Baterai eksternal AA x1 |
Konektivitas | Bluetooth, Razer HyperSpeed Wireless (2.4GHz) |
Harga | Rp1.669.000 |