Nabiila Putri Caesari
25th December, 2022
Penjabat kepala akuntan Securities and Exchange Commission AS, Paul Munter, memperingatkan penanammodal kripto untuk meletakkan sedikit kepercayaan pada bukti persediaan (Proof of Reserve) perusahan kripto.
“Kami memperingatkan penanammodal untuk sangat waspada terhadap beberapa klaim nan dibuat oleh perusahaan kripto,” kata Paul Munter, penjabat kepala akuntan SEC, dalam sebuah wawancara 22 Desember 2022 dengan The Wall Street Journal.
Munter juga menambahkan bahwa laporan “bukti cadangan” dirancang untuk menunjukkan bahwa perusahaan kripto mempunyai aset nan cukup untuk menutupi biaya pelanggannya.
Lebih lanjut Munter menambahkan bahwa laporan Proof of Reserve ini “kurang” informasi nan cukup bagi pemangku kepentingan untuk menentukan apakah perusahaan mempunyai aset nan cukup untuk memenuhi kewajibannya, mengutip dari Cointelegraph.
“Investor semestinya tidak terlalu percaya pada kebenaran bahwa perusahaan mengatakan mempunyai bukti persediaan dari perusahaan audit,” katanya, menurut laporan tersebut.
Baca Juga: Binance bakal Implemetasi Protokol Proof of Reserves Buatan Vitalik Buterin
Proof of Reserves Bursa Kripto
Semenjak kasus bangkrutnya FTX, bursa kripto beramai-ramai untuk menerbitkan bukti persediaan biaya mereka. Beberapa bursa nan sudah merilisnya adalah Bybit, KuCoin, Binance, Coinbase, OKEx, dan lain-lain.
Proof of Binance menjadi salah satu nan paling baru dirilis dan menimbulkan sejumlah kontoversi, mantan kepala SEC of Internet Enforcement, John Reed Stark memperingatkan “red flag” Proof of Reserve Binance pada 11 Desember 2022 di Twitter.
Binance’s “proof of reserve” report doesn’t address effectiveness of internal financial controls, doesn’t express an opinion or assurance conclusion and doesn’t vouch for the numbers. I worked at SEC Enforcement for 18+ yrs. This is how I define “red flag. https://t.co/6oEqmArjS9
— John Reed Stark (@JohnReedStark) December 11, 2022John Redd mengatakan bukti laporan persediaan Binance tidak membahas keefektifan kontrol finansial internal, juga tidak mengungkapkan pendapat alias konklusi jaminan, serta jumlahnya nan tidak terjamin.
Terbukti pada 16 Desember lalu, perusahaan audit Mazars nan melaporkan bukti persediaan Binance menghentikan sementara proses audit untuk pelanggan kripto.
Baca Juga: CEO Binance, Changpeng Zhao Respon Rumor nan Menimpa Binance
Nabiila Putri Caesari
Seorang wanita nan doyan menulis sekaligus bercerita. Memiliki kesukaan terhadap bumi ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan perihal baru.
Seorang wanita nan doyan menulis sekaligus bercerita. Memiliki kesukaan terhadap bumi ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan perihal baru.