Sehat Raga dan Sehat Finansial Warnai Peringatan Sumpah Pemuda

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

JAKARTA, duniafintech.com – Sehat raga dan sehat finansial tentu menjadi dambaan seluruh masyarakat di seluruh bagian bumi semesta ini.

Kita nan hidup pada masa sekarang tentu jauh berbeda dengan masa orang tua kita saat muda  lantaran pada masa sekarang banyak akomodasi dan kesenangan nan mudah dijangkau.

Sehat raga dan sehat finansial salah satunya adalah menikmati kuliner beragam rasa lantaran sudah banyak gerai dan dapat dipesan online. Anda pasti familiar dengan donat crispy, dimsum, soft cookies, desert box, sei sapi, croffle, pisang goreng madu, dan sebagainya.

Namun, pada akhirnya nikmatnya menyantap kuliner lezat menggiring kita pada kekhawatiran apakah kita termasuk berisiko terkena penyakit style hidup (lifestyle diseases). Lalu, apa saja akibat nan bakal kita hadapi?

Senior Manager Medical Underwriter Sequis dr Fridolin Seto Pandu mengatakan anak muda perlu memberikan perhatian serius soal gangguan kesehatan lantaran aspek style hidup.

Sebagai gambaran, Anda bisa melakukan check list pada diri sendiri pada pertanyaan pertanyaan ini, seperti banyak minuman bungkusan dikonsumsi dalam seminggu, berapa gelas air putih nan diminum dalam sehari, kapan terakhir berolahraga, gimana jam tidur Anda dan apakah rutin melakukan medical checkup? demi terciptanya sehat raga dan sehat finansial.

Faktor style hidup telah menyebabkan banyak masalah kesehatan alias sehat raga pada jangka panjang dan bisa saja berujung pada kerugian sehat finansial. Hal ini lantaran perawatan kesehatan di rumah sakit memerlukan biaya besar. Namun, demi kesembuhan, segala upaya pastinya bakal dilakukan. Untuk itu, anak muda perlu mempersiapkan finansial dengan asuransi kesehatan, demi mencapai sehat raga dan sehat finansial.

Hal tersebut dikatakan oleh Head of Digital Channel Sequis, Antonius Tan. Ia menyebutkan  bahwa Sequis melalui kanal asuransi online Super You by Sequis Online menyediakan  asuransi kesehatan Super Easy Health untuk memenuhi kebutuhan anak muda, ialah mudah dibeli, premi terjangkau, dan dapat memberikan faedah nan mumpuni bukan hanya menanggung biaya harian bilik rumah sakit.

Tetapi, ada sejumlah faedah nan berfaedah saat  rawat inap. Misalnya, faedah biaya perawatan kanker nan dibayarkan sesuai tagihan, biaya  rawat cuci darah jika terdiagnosis kandas ginjal nan dibayar sesuai tagihan, dan faedah terapi  bentuk oleh jasa mahir fisioterapi jika direkomendasikan oleh master spesialis.

Masih terkait sehat raga dan sehat finansial, dan berbincang tentang penyakit style hidup, umumnya disebabkan oleh pola makan dan kandungan nan tidak sehat. Misalnya, makan dalam porsi banyak dan tinggi gula, garam, lemak dan minyak.

Selain itu, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol juga dapat membahayakan organ paru dan jantung. Faktor lainnya adalah kurang bergerak, malas melakukan latihan fisik,  dan tidak berolahraga secara teratur. Bagi nan terbiasa mengganti jam tidur malam dengan tidur pagi dan kurang beristirahat juga bisa menjadi pencetus penyakit style hidup.

“Penyakit style hidup tergolong Penyakit Tidak Menular (PTM) (bahasa Inggris: non communicable disease, disingkat NCD), ialah penyakit nan bukan disebabkan oleh infeksi  kuman, virus, bakteri, jamur alias bakteri. PTM ada nan tidak disadari alias kerap disebut  penyakit dalam senyap, seperti hipertensi, kolesterol, dan diabetes. Penderitanya sering merasa  tidak ada keluhan, hanya indikasi ringan sehingga tidak diidentifikasi sebagai penyebab penyakit  kritis. Sebaiknya, lakukan cek kesehatan untuk penemuan awal beberapa PTM,” sebut dr. Fridolin.

Baca juga: Melindungi Diri dengan Asuransi Kesehatan, Antisipasi Penyakit Musim Hujan

Pada masa lalu, penyakit diabetes, hipertensi, kolesterol, kandas ginjal, stroke identik  menakut-nakuti kesehatan mereka nan lanjut usia. Namun, sekarang, PTM sangat dekat dengan orang muda.

Hal ini dialami Christy (31 tahun), tenaga kerja swasta nan pernah didiagnosis  hipertensi tinggi saat bakal melakukan operasi pada saluran pencernaan. Hal ini dia ketahui  setelah melakukan medical check-up sebelum operasi lantaran pasien kudu dalam kondisi  sehat. Selama ini, Christy memang merasa sering sakit kepala. Ia mengira rasa sakit tersebut  lantaran kurang tidur sehingga dia obati sendiri dengan obat pereda nyeri (pain killer). 

Pengalaman menyesal mengabaikan medical checkup dirasakan oleh Riana (45) saat  didiagnosis mempunyai kolesterol tinggi. Beberapa kali Riana mengeluhkan rasa pegal, mudah  lelah, dan sering sakit pada persendian. Ia mencoba mengurangi rasa nyeri tersebut dengan jasa pijat lantaran mengira kelelahan terjadi akibat setiap hari kudu berangkat kerja sangat pagi  dan sampai di rumah sudah menjelang malam. Saat rasa sakit tidak tertahan lagi, dia pun memutuskan memeriksakan diri ke rumah sakit. Oleh dokter, Riana disarankan medical checkup. Dari pengalaman pemeriksaan, barulah dia tahu rupanya dia terkena kolesterol.

Dua kasus di atas tetap terhitung sederhana lantaran dalam beberapa kasus lainnya, gejala  ringan dapat meningkat menjadi penyakit kritis, seperti kandas ginjal kronis dan kanker. Beberapa penyakit kritis ada nan menunjukkan indikasi sistemik dan memberikan rasa tidak nyaman pada  tubuh, seperti mual, muntah, sering sakit kepala, sering gatal-gatal, anemia, susah bernafas, sulit  tidur, dan sebagainya. Sayangnya, indikasi ini sering diabaikan dan tidak segera memeriksakan  diri ke dokter. Ada juga nan setelah didiagnosis tapi niat untuk memperbaiki style hidup sangat  kecil. Banyak juga nan melakukan dugaan dan pengobatan sendiri, seperti ‘ah masuk angin’, cukup minum pereda nyeri alias pakai jasa pijat saja.

“Gejala ringan jika dibiarkan bisa berisiko meningkatkan indikasi nan lebih parah. Misalnya, bagi penderita kandas ginjal kronis, jika rasa tidak nyaman diabaikan maka indikasi lainnya dapat  terjadi, seperti susah berkemih, urin berbusa dan berdarah. Namun, penyesalan tidak ada  gunanya lantaran kudu menjalani cuci darah secara periodik. Banyaknya kasus PTM nan sudah terjadi pada orang muda dan publik figur semestinya menjadi pelajaran sungguh style hidup jika kebablasan dapat membawa pada penderitaan seumur hidup apalagi berisiko meninggal dunia,” sebut dr. Fridolin.

sehat raga dan sehat finansial

Sehat Raga dan Sehat Finansial dapat Dicapai dengan Komitmen Penuh

PTM tetap bisa dicegah dengan menghindari aspek pencetus risikonya. Sayangnya, tidak  semua orang beriktikad mengubah style hidup, bisa jadi tidak sempat, lingkungan pergaulan tidak mendukung, alias sudah menjadi kebiasaan hidup tidak teratur nan sudah dilakukan menahun sejak kecil. Demikian juga mengenai medical checkup, banyak nan abai lantaran merasa tetap muda, jarang sakit, dan tidak mempunyai waktu dan biaya unik untuk pemeriksaan kesehatan.

Nasehat memperbaiki style hidup, memperhatikan pola makan, rutin berolahraga, rehat yang  teratur, dan menghindari stres, sebenarnya sudah sering disuarakan oleh master dan pemerhati kesehatan. Artinya, sebagian masyarakat sudah mendapatkan cukup literasi dan mengerti ancaman dari style hidup nan jelek tersebut. Akan tetapi, niat mengubah style hidup menjadi lebih sehat jauh lebih sedikit. Padahal, jika penderita PTM terus bertambah, berpotensi menurunkan produktivitas pekerja. Jika pasien terancam putus sekolah alias tidak dapat lagi bekerja, kualitas hidup pun semakin turun. Meningkatnya jumlah orang sakit dapat meningkatkan kemiskinan lantaran dialihkannya tujuan produktif ke pengobatan penyakit.

Pasalnya, PTM tidak terjadi secara mendadak tapi disebabkan oleh kebiasaan menahun. Gejalanya sering tidak dirasa, sering juga indikasi tidak spesifik, menyerang perlahan tapi  diketahui terlambat lampau berkembang semakin parah menjadi penyakit nan lebih serius. Proses pengobatan PTM biasanya berkepanjangan dan memerlukan biaya tinggi. Pada akhirnya, persoalan ini dapat memiskinkan pasien dan keluarganya, mengubur mimpi sehat raga dan sehat finansial.

Dr. Fridolin menyarankan demi terciptanya sehat raga dan sehat finansial, agar semua pihak mengambil peran memutuskan rantai PTM. Perlu regulasi nan mendukung untuk menekan kasus PTM, misalnya soal kandungan dan dosis pada makanan dan memberikan solusi atas keluhan masyarakat menyangkut kesiapan akomodasi kesehatan dan beban pembiayaan penyakit kritis.

Para pelaku kesehatan pun perlu aktif menyebarluaskan pemahaman dan kesadaran pentingnya hidup sehat dengan memanfaatkan banyak kanal komunikasi, guna mencapai sehat raga dan sehat finansial.

Selain itu, setiap pribadi dan family Indonesia sebaiknya memberikan perhatian serius soal mempersiapkan jaring pengaman finansial family untuk berhati-hati dari kemungkinan akibat PTM.

Baca juga: Asuransi Kesehatan Terbaik di Indonesia: Daftar dan Tipsnya

Perlunya mengamankan alias sehat finansial dan sehat raga sejak usia muda dibenarkan oleh Antonius Tan. Katanya, kebanyakan anak muda tertarik pada investasi dan berani mencoba beragam platform investasi meskipun mengandung akibat tapi tetap melanjutkannya lantaran adanya potensi keuntungan. Namun, kesadaran berinvestasi idealnya diikuti dengan kesadaran berasuransi lantaran asuransi berkedudukan menjaga duit kita agar tidak lenyap jika terjadi akibat sakit, kecelakaan, alias meninggal dunia.

Terkait terciptanya sehat raga dan sehat finansial, sayangnya, tetap banyak nan enggan berasuransi, biasanya terkendala komitmen membayar premi. Solusi dari Anton agar masyarakat bisa mendapat premi nan murah dan lebih  berkesempatan diterima pengajuan asuransinya adalah berasuransi saat usia tetap produktif dan tetap sehat.

Asuransi online dapat menjadi pilihan lantaran premi relatif murah dan langkah pembelian pun mudah, agar sehat raga dan sehat finansial bisa tercapai. Salah satunya Super You by Sequis Online nan menyediakan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan dengan premi terjangkau agar masyarakat dapat berasuransi.

Mengakhiri penjelasannya, Anton membujuk generasi muda Indonesia dapat memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan berinisiatif mencegah PTM, sehat raga dan sehat finansial.

“Kita dapat berperan-serta menurunkan  prevalensi PTM dengan mengurangi sikap konsumtif termasuk tidak FOMO pada makanan kekinian agar terhindar dari akibat PTM Dengan demikian kita bisa berkesempatan menabung. Jika mempunyai tabungan otomatis mempunyai biaya untuk membayar premi asuransi. Pada akhirnya, duit nan kita siapkan tetap terjaga dan tidak tergerus untuk biaya rumah sakit,” tutup Anton.

Sekian informasi seputar sehat raga dan sehat finansial. Semoga berfaedah ya.

Baca juga: Biaya Asuransi Kesehatan Berdasarkan Jenisnya, Ini Daftarnya

Baca terus buletin fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Sumber Blog DuniaFintech Tips Keuangan
Blog DuniaFintech Tips Keuangan
close
Atas