Hitekno.com - Signal, aplikasi pesan instan nan menawarkan enkripsi ujung-ke-ujung, telah menjadi pilihan nan lebih kondusif bagi sejumlah pengguna setelah direkomendasikan oleh Elon Musk pada Januari 2021.
Signal, nan tersedia untuk Android dan iOS serta komputer desktop, didukung oleh Signal Protocol nan open-source, nan menurut perusahaan memungkinkan Anda untuk "berbicara dengan bebas".
Uji coba nan dilakukan oleh Android Central mengatakan bawha semua percakapan nan dikirim dan diterima melalui layanan Signal aman, dengan perusahaan, alias siapa pun oleh penerima dan perangkat mereka, tidak dapat membaca pesan, memandang foto, alias mendengarkan panggilan.
Signal hanya mengumpulkan nomor telepon Anda, nan diperlukan untuk mendaftar, sementara nama dan foto Anda tidak diketahui oleh perusahaan.
Ini berbeda dengan WhatsApp, nan dimiliki oleh Meta, perusahaan nan dapat mengakses beberapa data WhatsApp dan mengumpulkannya untuk tujuan nan berbeda, sesuai dengan kebijakan privasi.
Signal mempunyai fitur nan mirip dengan WhatsApp dan layanan IM lainnya, seperti keahlian untuk mengirim pesan teks, gambar, video, stiker emoji, dan GIF, serta melakukan panggilan audio, mengatur percakapan grup, dan lainnya.
Namun, Signal juga menawarkan fitur tambahan seperti akun "opsional" nan dapat dibuat tanpa menyertakan nomor telepon, kode verifikasi kedua, dan keahlian untuk mengirim pesan dengan self-destruct.
Jadi, apakah Signal betul-betul lebih kondusif daripada WhatsApp? Seperti nan disebutkan sebelumnya, Signal mempunyai enkripsi nan lebih kondusif lantaran tidak ada metadata nan dapat dipertahankan dari penggunaan aplikasi.
Namun, WhatsApp juga menawarkan enkripsi ujung-ke-ujung dan telah melakukan banyak langkah untuk meningkatkan keamanan dan privasi penggunanya.
Pada akhirnya, pilihan terbaik adalah menggunakan aplikasi nan menawarkan tingkat keamanan dan privasi nan Anda inginkan serta memahami kebijakan privasi dari setiap aplikasi nan Anda gunakan.