Silicon Valley Bank, bank nan konsentrasi pada layanan perbankan untuk perusahaan teknologi, mengalami kegagalan terbesar kedua dari sebuah lembaga finansial dalam sejarah AS pada Jumat, 10 Maret 2023 waktu AS.

Hal ini terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) meningkatkan suku bunga, nan memengaruhi keahlian SVB dan menyebabkan kegagalan dalam menjual aset.
Menurut laporan dari nytimes.com, kegagalan Silicon Valley Bank terjadi setelah beberapa pekan terakhir bank tersebut mengalami penurunan nilai aset dan sejumlah pelanggan nan memilih untuk beranjak ke bank-bank lain.
Baca Juga : Negara-Negara Yang Melarang Transaksi Kripto Binance?
Hal ini membikin bank tersebut kekurangan modal dan tidak bisa memenuhi persyaratan minimum modal nan diperlukan oleh regulator. Krisis modal nan terjadi di Silicon Valley Bank bukanlah masalah nan baru, namun krisis ini semakin parah seiring dengan semakin banyaknya pelanggan nan beranjak ke bank-bank lain.
Sebelum kegagalan terbesar kedua tersebut, Silicon Valley Bank sempat mencoba untuk mencari sumber modal dari investor-investor baru, namun upaya tersebut tidak sukses memperbaiki situasi finansial bank tersebut.
Kegagalan Silicon Valley Bank menjadi perhatian besar di industri perbankan AS, terutama bagi bank-bank nan konsentrasi pada layanan perbankan untuk perusahaan teknologi.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun industri teknologi terus berkembang dan semakin menjanjikan, namun bank-bank nan konsentrasi pada layanan perbankan untuk perusahaan teknologi juga mempunyai akibat nan cukup tinggi dan perlu manajemen akibat nan tepat.
Dengan adanya kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi industri perbankan AS untuk lebih memperhatikan manajemen akibat dan kepatuhan terhadap peraturan perbankan.
Kegagalan ini juga menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi untuk lebih berhati-hati dalam memilih bank nan bakal digunakan sebagai mitra perbankannya, dan memastikan bahwa bank tersebut mempunyai manajemen akibat nan tepat dan kepatuhan nan ketat terhadap peraturan perbankan.
Sumber : www.nytimes.com