Foto: Analytics Insight
Teknologi.id - Perusahaan AI OpenAI sedang menjadi topik pembicaraan setelah kepopuleran chatbot buatan mereka, ChatGPT. Banyak perusahaan mulai mengembangkan tools AI-nya sendiri setelah ChatGPT nan dirilis beberapa bulan nan lampau sangat diminati oleh pengguna.
OpenAI didirikan pada 2015 oleh para tokoh terkenal di bumi teknologi seperti Elon Musk, Greg Brockman, dan Sam Altman dengan tujuan mengembangkan kepintaran buatan nan dapat membantu manusia menyelesaikan masalah kompleks. Selain ChatGPT, OpenAI juga mempunyai beberapa produk perangkat AI lainnya nan telah dirilis sebelumnya.
Nah, Teknologi.id akan menjelaskan beberapa produk AI OpenAI nan terkenal. Berikut selengkapnya.
Daftar Produk Keren AI Besutan OpenAI Selain ChatGPT
1. DALL-E
SS penelusuran DALL·E untuk "ikan astronot berenang di samudra di luar angkasa, seni digital" Foto: DALL·E/OpenAI via Business Insider
Sebelum ChatGPT menjadi viral, tren AI mulai meningkat setelah banyak gambar nan dibuat oleh AI beredar di media sosial. Diantara perangkat seni AI nan terkenal adalah DALL-E buatan OpenAI.
Menurut Business Insider, pengguna perangkat seni AI generatif ini bertambah lebih dari 1,5 juta setiap harinya. DALL-E menghasilkan gambar-gambar orisinal nan disebut "generasi" dari permintaan teks nan sangat terperinci nan diberikan oleh pengguna.
Pengguna dapat menentukan perincian nan sangat spesifik seperti "astronot ikan berenang di lautan di luar angkasa, seni digital", style seni, alias apalagi referensi artis tertentu seperti Vincent Van Gogh.
Pengguna juga dapat mengedit "generasi" di DALL-E menggunakan angsuran nan diberikan oleh program setiap bulan. Selain itu, pengguna juga dapat mengunggah foto sendiri untuk membikin gambar.
Tentu saja, seperti ChatGPT, kehadiran DALL-E menimbulkan kontroversi di kalangan para seniman nan memperdebatkan dampaknya terhadap pekerja di industri kreatif.
Baca juga: Guru Jangan Mau Dicurangi Siswa! Berikut Cara Cek Plagiarisme AI Gratis
2. Whisper
Foto: Pinecone
Whisper adalah sistem pengenalan ucapan otomatis (ASR) berbasis web nan dikembangkan dengan menggunakan 680.000 jam informasi multibahasa dan multitugas nan dipantau. Penggunaan dataset nan beragam dan luas memperkuat ketahanan sistem terhadap bahasa teknis, kebisingan latar belakang, dan aksen, serta memungkinkan untuk menerjemahkan dari beragam bahasa ke dalam bahasa Inggris dan melakukan transkripsi dalam bahasa-bahasa tersebut. Kode dan model inference Whisper AI telah diunggah ke sumber terbuka untuk memberikan dasar bagi pengembangan aplikasi nan berfaedah dan penelitian lebih lanjut dalam pengolahan ucapan nan tangguh.
Pengguna dapat mengunduh kode sumber terbuka Whisper AI dari GitHub dan menggunakan sistem ini untuk keperluan pribadi mereka. Namun, perlu diingat bahwa instalasi dan penggunaan Whisper AI memerlukan skill teknis dan sumber daya nan memadai.
3. Codex
Foto: OpenAI
Codex adalah sistem kepintaran buatan nan dapat menerjemahkan bahasa alami menjadi kode. Menurut OpenAI, Codex paling ocehan dalam bahasa Python, tetapi juga terampil dalam lebih dari dua belas bahasa pemrograman lainnya seperti JavaScript dan Swift.
Sistem ini dapat mengartikan perintah sederhana nan diinput oleh pengguna. OpenAI menyatakan bahwa Codex adalah "model pemrograman serbaguna" nan dapat digunakan untuk "hampir semua tugas pemrograman," meskipun hasilnya dapat bervariasi. OpenAI mengatakan bahwa mereka sukses menggunakan Codex "untuk transpilasi, menjelaskan kode, dan memperbaiki kode."
OpenAI mempunyai beberapa contoh tentang gimana Codex bekerja, termasuk menggunakan model ini untuk memprogram game bertema luar angkasa, dan memberikan perintah bunyi pada komputer untuk mengedit arsip Word.
Baca juga: Gratis! Begini Cara Bikin CV ATS Pakai AI di Situs ResumAI
4. GPT-Classifier
Foto: OpenAI
OpenAI dilaporkan sedang mengembangkan perangkat untuk membedakan apakah teks nan ditulis adalah hasil karya manusia alias chatbot seperti ChatGPT.
Alat ini berjulukan GPT-Classifier, dirancang untuk mengenali tulisan nan dibuat oleh ChatGPT alias teknologi AI GPT lainnya. OpenAI mencatat bahwa saat ini, GPT-Classifier baru dapat mengidentifikasi dengan betul 26 persen teks tulisan AI dan 9 persen teks manusia sebagai tulisan AI.
Namun, kecermatan tool ini diharapkan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah teks nan ditulis. Namun sayangnya, GPT-Classifier hanya dapat mendeteksi teks nan ditulis dalam bahasa Inggris. Walaupun tetap terbatas, banyak pihak menantikan kemunculan tool pendeteksi seperti GPT-Classifier untuk ChatGPT alias teknologi AI lainnya.
Baca juga: 5 Kursus AI dan ChatGPT Online Gratis Terbaik 2023
(dwk)