Tebus Utang Klien, Mantan CEO FTX Berencana Jalankan Bisnis Baru?

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
Pendiri sekaligus mantan CEO FTX, Sam Bankman Fried (SBF) berencana memulai upaya baru untuk mengganti biaya para korban kebangkrutan FTX.

SBF says he wants to start a new business to pay back all the people he robbed with his first business.

— Douglas A. Boneparth (@dougboneparth) December 11, 2022

Dengan jumlah kreditur FTX lebih dari satu juta dan berhutang hingga $50 miliar (Rp782 triliun), dalam wawancaranya dengan BBC, SBF mengatakan bahwa dia bersedia memulai upaya usaha baru untuk mendapatkan biaya nan cukup dan membayar kembali para korban akibat keruntuhan FTX.

SBF berjanji untuk berupaya semaksimal mungkin untuk ganti rugi dari kerugian penanammodal lantaran kebangkrutan bursanya. Salah satunya dengan upaya meluncurkan proyek baru nan mungkin dapat memberinya biaya dari investor. 

“Saya bakal memberikan apa saja untuk bisa melakukan itu, dan saya bakal mencoba jika saya bisa,” kata Sam Bankman Fried, dilansir dari BBC.

Sekilas informasi, menurut pengajuan kebangkrutan pada 14 November lalu, diperkirakan potensi kerugian FTX berkisar antara $10 miliar (Rp156 triliun) hingga $50 miliar (Rp782 triliun), sehingga menyebabkan pengaruh domino nan besar bagi industri kripto, berasal dari Cointelegraph. 

Baca Juga: Sam Bankman-Fried Minta Maaf FTX Bangkrut

Sementara, laki-laki berumur 30 tahun itu tampaknya menolak desas-desus bahwa perusahaan kerabat FTX  ialah Alameda Research dan dirinya serta pelaksana lainnya telah menyalahgunakan biaya pelanggan.

Tak hanya itu, SBF juga menegaskan kembali bahwa keruntuhan FTX bukanlah penipuan melainkan kesalahan manajemen finansial nan gagal.

“Saya tidak sengaja melakukan penipuan, dan saya tidak mempunyai niat untuk melakukan penipuan, saya tidak mau semua ini terjadi. Saya tidak kompeten nan saya kira,” tambahnya.

SBF FTX Merenungkan Kesalahannya 

Kemudian, SBF mengatakan dia sadar bahwa dengan merugikan para penanammodal nan ada di dunia, kemungkinan dirinya bakal ditangkap dan terjerat balasan penjara. Namun, dia mencoba untuk menolak pemikiran seperti itu dan berkonsentrasi pada solusi nan dapat menyelesaikan dari keruntuhan FTX.

“Ketika di malam hari untuk merenung ada pemikiran aneh-aneh nan datang, tetapi ketika saya bangun di siang hari, saya mencoba untuk fokus, seproduktif mungkin, dan mengabaikan hal-hal nan berada di luar kendali saya,” pungkasnya.

Sumber Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
Blog Coinvestasi - Crypto, Blockchain, NFT
close
Atas